Cho Kyuhyun how could you be so far a way? Part 1

2.6K 49 3
                                    

Gadis biasa yang menawan dengan segudang pengetahuan, kepolosan dan kecantikan naturalnya tidak menjadikan alasan dia bisa menggapai mudah sesosok idolanya.

Dengan segala kelebihan yang dia miliki, yang bahkan orang lain dan teman-teman sekolahnya terheran-heran bagaimana bisa gadis secantik dan sepandai dirinya menjadi sesosok gadis fanatik yang mengidolakan salah satu magnae boyband negeri ginseng, Super Junior.

Oh ya, wanita mana yang tidak bisa melihat pesona menggiurkan yang dimilki member boyband tersebut.

Cho kyuhyun. Pria yang selalu didambanya sosok yang berperawak tinggi, dengan bahu lebar dan dada yang bidang walaupun tak pernah terlihat sedikitpun otot-otot yang menonjol didadanya, tak cukup mengurangi bagaimana rasanya nyaman yang didapat ketika bahu dan dada itu merengkuhnya. Ah gila, setiap fans pasti berfikiran seperti itu, terlalu maniak mungkin bagi orang yang tidak mengerti rasanya mengidolakan, ani bahkan mencintai sesosok idolanya sendiri.

Namanya Song Hye Jin, gadis remaja berumur 18 tahun duduk di tingkat akhir sekolah menengah didaerah Busan.

"Hyejin-ah" panggil seorang yeoja mungil dengan kadar keimutan melebihi anak tk itu. Tapi yang dipanggil justru diam tak menanggapi dan masih sibuk dengan buku pelajaran dan headset putih yang bertengger cantik di kedua pendengarannya.

Yeoja mungil, Park Hye Soo lantas menepuk bahu orang yang tak menggubrisnya tersebut. "eoh, kau mengagetkanku soo." yang disaut justru memberengut.

"apakah kau benar-benar tidak menyadariku sedari tadi?

aku bahkan sudah memanggilmu untuk yang ke-5 kalinya." gadis itu nyengir.

"Mianhae. aku sungguh-sungguh tidak mendengar. Tumben sekali kau mau menyusulku ketempat yang bagimu keramat ini?" Hye Soo berdecak.

"Ya aku memang sahabat yang amat baik. sampai aku mau memasuki tempat keramat bagiku, dan surga bagi orang-orang berotak lebih sepertimu."

Hyejin tertawa pelan, takut mengusik ketenangan orang-orang di ruang perpustakaan ini.


"apa kau benar-benar tidak mengetahui berita terbaru itu Hyejin-ah?" yang ditanya justru menautkan alis. "Mwo? memang berita sepenting apa hye-ah?"

"ck. kau ini benar-benar. aku justru meragukan kau ini fansnya atau bukan sih? si angka 9 jepang itu dan 2 orang teman segroupnya katanya akan berkunjung dan menjadi guru dalam salah satu reality show episodenya di sekolah kita. ya ireona! aku bahkan hampir mati saking senangnya membayangkan wajahmu yang bersinar-sinar seperti orang gila! kyaaa!"

hye jin masih melongo. angka 9 jepang? guru? mengajar? disekolahnya? gila! bagaimana bisa murid yang memiliki IQ diatas rata-rata sepertinya bisa sangat lama mencerna kata-kata yang diucapkan barusan oleh sahabatnya itu. "soo-ah, kau benar-benar tidak berbohong? disekolah kita? kau tahu darimana? apakah ini hari ulangtahunku? jangan bercanda, jebal." hye-soo berdecak dan menaruh kedua tangannya diatas pinggang.

"omo. bangunlah hye jin bagaimana aku bisa berbohong disaat aku mendengar semua percakapan antara kepala sekolah dengan orang-asing-entahlah sepertinya pihak dari agensi acara tersebut."


hyejin benar-benar melongo. astaga, selangkah lebih dekat dengan idola? tidak ada salahnya berusaha kan? kesempatan bagus hye jin. Detik kemudian kedua sahabat itu berteriak-teriak dengan girangya melompat sambil memeluk satu sama lain. detik berikutnya pula mereka berhenti karna tatapan tajam dan peringatan yang diserukan kepada mereka. kedua sahabat itu membungkuk sekilas, meminta maaf dan keluar dari ruangan setelah hyejin merapikan peralatan yang berada dimeja yang dipakainya barusan.

"Jadi kapan tepatnya hye soo-ah?"

"Um, lusa Jin-ah. Apakah kau benar-benar senang? aku yang hanya sekedar tahu mereka darimu saja tidak bisa membendung rasa bahagiaku. Aku sangat suka melihatmu bersemangat seperti gadis remaja biasa seperti ini, walaupun kau juga terlihat keren ketika kau sedang serius dengan buku-bukumu"

Hye jin melirik sahabatnya yang daritadi berceloteh ria ini, tidak dipungkiri dia sangat bahagia memiliki sahabat lucu dan menggemaskan sepertinya.

"Eoh, lututku terasa sangat lemas saking saking senangnya. Gomawo soo-ah, kau memang yang terbaik." seulas senyum tulus tercetak dibibir kedua sahabat itu. Mereka berjalan memasuki kelas dan segera membereskan peralatan sekolah mereka kedalam tas dan bergegas pulang.

Ya, kedua sahabat itu memang sudah pulang daritadi tetapi Hyejin memilih menyelesaikan tugas dengan mencari referensi buku yang bisa membantu tugasnya diperpustakaan, sedangkan Hye soo masih ada keperluan dengan mantan kegiatan eskul volinya dulu.

Dia diminta mengajarkan sedikit kepada para hoobae karna pelatih yang bertanggung jawab mengajar tidak dapat hadir karna keperluan keluarga yang mendesak. Jadilah gadis itu yang menggantikan. Hye soo adalah mantan atlet ketua eskul voli yang selalu mewakili sekolah beserta timnya untuk melakukan lomba. Mengingat mereka yang sudah kelas 3, kegiatan eskulpun tidak boleh dilakukan lagi karna harus fokus terhadap ujian akhir. Sedangkan Hyejin adalah gadis pandai yang mengikuti.. ya bisa kalian tebak peryataan klise tersebut, eskul jurnalistik sesuai dengan otaknya.

Hari yang dinanti sudah tiba, semua murid yeoja yang update tentang dunia kpop sudah sangat berdebar menunggu sang 'hallyu star' mendatangi sekolah mereka. dan tentu saja hanya kelas yang beruntung saja yang dapat dimasuki oleh sang bintang. Kedua yeoja bersahabat itu tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada sang Tuhan agar mereka bisa mendapat keberuntungan itu.

*teng tong teng tong*

Suara bel tanda pelajaran pertama terdengar. Derap kaki memasuki kelasku dengan iringan keheningan, suasana mendadak hening dan tenang.
"annyeonghaseyo yeorobun."

oh tidak, aku bisa melihatnya sekarang.

Ini bukanlah mimpi, ah bahkan jika ini mimpi aku tidak ingin dibangunkan sekarang.

"kyaaaaa! ne annyeong, seongsaengnim. Wuaaaa! Jinja daebak!!! johtda!"

Gempar sudah seisi kelasku.

Oh my godness, dia benar-benar berdiri didepanku, bagaimana ini tidak sangat dekat? Aku yang memang biasa duduk dibangku yang paling depan yang berhadapan langsung dengan meja guru, dan sekarang tempat itu sudah dinaungi oleh sesosok makhluk yang diidam-idamkan oleh seluruh yeoja yang memandangnya.

Aku justru melongo, aku tidak bisa berkedip dan tidak bisa berkata apa-apa menjawab salam darinyapun tak sanggup.

Aku kembali ke dunia sadarku, reflek aku langsung berteriak berdiri dan langsung menjawab salamnya "Ne. Annyeonghaseyo oppa! nan jinja haengbokhae!"

Aku membungkuk tepat dihadapanya. Hening. Detik kemudian seisi kelas tertawa dan aku hanya bisa tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuku yang tak gatal sama sekali.

Dia tersenyum manis. Astaga dimana letak jantung dan paru-paruku berada?! Aku seakan kehilangan tempat bernafas.

"Nice first impression muridku yang manis. aku memang masih muda, tapi aku sebagai gurumu sekarang. Cobalah panggil seongsaengnim. Arraseo?"

Aku benar-benar diluar kendali dan sangat malu sekarang.

"Ne seongsaengnim. Jeosonghamnida."

"Gwaenchana. siapa namamu? kembalilah duduk."

Dia menunjuk tempat dudukku dengan dagunya. Oh god. Dia terlampau keren dan tampan.

"Choi Hye Jin imnida. Ne seongsaengnim."

Aku kembali ketempat dudukku. Hm. Aku takut tidak bisa mengontrol dan berlari untuk memeluknya. Huft, calm down hyera, calm down.

To be continued.....

Hai readers! saya masih author pemula yang tentunya abal. Jadi mohon saran & kerjasamanya.... Gamsahamnida!


*Bow bareng suami read: Kyu*ditaboksparkyu*

Cho Kyuhyun how could you be so far a way?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang