PART 24

22.1K 2.1K 341
                                    

Ketukan heels menggema cukup nyaring ditempat keramaian seperti Bandar Udara saat ini. Wanita bertubuh tinggi dan ramping itu membuka kacamata hitamnya, mendorong tumpukan kopernya untuk mencari taksi yang akan membawanya ke Apartmentnnya.

Chaeyeon menghirup udara sore hari di Korea dengan senyuman tipis. Ya, setelah sebulan lebih pergi akhirnya Chaeyeon pulang. Pulang ke Apartmentnya sendiri, bukan kerumah mereka—Ah, tidak. Lebih tepatnya itu adalah rumah Jaehyun.

Pria itu, Chaeyeon tidak mengirim pesan apapun setelah pembicaraan mereka beberapa waktu lalu, Chaeyeon bahkan tidak memberitahu pria itu bahwa dirinya sudah pulang. Dirinya belum siap untuk bertemu Jaehyun.

"Nyonya mencari tumpangan?" ucap pria baruh baya yang memakai seragam yang sering dipakai para sopir taksi biasanya.

"Ah, benar." ucap Chaeyeon sembari tersenyum ramah.

"Kalau begitu ayo masuk, Nyonya." Sopir taksi itu mempersilakan Chaeyeon untuk masuk kedalam dan menutup pintunya dengan pelan.

Chaeyeon menghela nafas, setelah ini dia akan beristirahat untuk beberapa hari kedepan. Dan memikirkan rencana untuk menemui Jaehyun nanti.

*****

"Jadi Uncle Jay rindu Mark?" tanya Mark, memperhatikan Taeyong yang memasangkannya pakaian. Jaehyun mengajak Mark dan Taeyong untuk pergi bersama.

Taeyong tersenyum manis menatap Mark, "Iya. Apa Mark juga rindu Uncle Jay?"

Mark mengangkat bahu acuh, "Entahlah." ucapnya dengan nada datarnya.

"Kenapa begitu?" Taeyong mengernyit melihat reaksi Mark yang memang selalu terkesan datar.

"Mark tidak tau perasaan Mark sendiri." ucap Mark, Taeyong tertawa mendengarnya. Anaknya itu sudah seperti orang dewasa.

"Aigoo, Mark bingung,hm?" Taeyong menggesekkan ujung hidungnya pada hidung Mark dengan gemas. "Keluarlah lebih dulu, Mommy akan berpakaian. Uncle Jay mungkin sudah didepan." ucap Taeyong, Mark mengangguk patuh.

Mark berjalan disertai dengan lompatan kecil menuju pintu depan, tapi sebelum membuka pintu Mark menolehkan kepalanya kesana-kemari. "Grandma dimana ya?" gumamnya, kemudian mengangkat bahu acuh.

Tangan kecil Mark membuka pintunya yang ternyata didepan pintu sudah ada Jaehyun yang berdiri dengan membawa buket bunga dan beberapa cemilan. "Hai, Mark." ucap Jaehyun dengan senyuman lebarnya.

Mark melebarkan senyumnya, sangat lucu. Kemudian melambaikan tangannya, "Halo, Uncle Jay."

"Apa kabarmu, Mark?" Jaehyun menjongkokkan tubuhnya hingga sejajar dengan Mark.

"Aku baik. Bagaimana dengan Uncle Jay?" tanya Mark dengan nada ceria. Jaehyun terkekeh mendengarnya, terakhir kali bertemu Mark begitu dingin padanya.

Jaehyun menurunkan sudut bibirnya, memasang wajah sedih. "Tidak baik." Mark mengernyit bingung ketika melihat wajah sedih Jaehyun.

"Kenapa?"

Menaruh tangan besarnya pada bahu Mark, "Uncle Jay merindukan Mark." ucap Jaehyun sembari tersenyum tipis.

"Oh, begitu." Mark berucap acuh, wajahnya kembali datar.

"Mark tidak merindukan Uncle Jay?" Jaehyun sedikit mengernyit ketika melihat raut wajah Mark yang terlihat acuh.

"Entahlah."

Jaehyun terkekeh melihat tingkah Mark, persis sepertinya yang memiliki sisi dingin. Matanya mengamati wajah itu, kenapa dirinya baru saja menyadari jika Mark memiliki campuran wajah antara wajahnya dan wajah Taeyong. Tanpa sadar matanya meneteskan air yang sudah tergenang disana.

Forever Is You (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang