xi, panah asmara milik sang pejuang.

477 39 2
                                    

perhatian, diketik menggunakan huruf kecil

...

festival rasa telah dimulai, masing masing perwakilan dari ekstrakurikuler tentu saja sudah mengambil tempat untuk melukis.

suara dari dua pemudi ini sudah menggema melalui radio sekolah, keberadaan suara milik mereka seakan menjadi atensi sendiri bagi para pemuda dan pemudi yang berada di tempat.

"kembali lagi, dengan radio sekolah kebanggan kita semua. disini dengan indy dan lesta. setelah para peserta bersiap siap tadi, sekarang acaranya akan kita mulai nih, menurut lo gimana nih les acara bakal seru banget atau kacau?" senggol indy.

lesta terkekeh pelan. "pastinya ga akan kacau kaya tahun lalu, karena yang buat onar udah di awasin oleh pak ketua kedisiplinan kita, yaitu Pangaji Edi Guinandra, yakan tuan abhicandra?"

goda sang pemudi kepada acan yang tengah sibuk melukis, suara dari sana membuat para pemuda dan pemudi yang berada di tempat, sontak mengalihkan atensinya kepada pemuda abhichandra itu. membuat para adik kelas yang tak tahu menahu  lantas berbisik.

"kamu tau gak? katanya dulu kak acan bikin onar, gara gara pas mau wawancara bikin cat tumpah terus acaranya kacau,"

"loh iyakah? gak heran sih dari tampangnya kak acan petakilan banget kayaknya"

bisikan dari pada adik kelas itu membuat acan merasa malu, niat hati ingin tebar pesona kepada pemudi baru di natraprira. ternyata malah menjadi bahan tertawaan.

pemuda itu lantas mengumpat sembari memberikan tatapan awas aja ya lu kepada pemudi itu. "kampret  banget lesta."

indy yang melihat reaksi pemuda itu lantas menepuk pundak lesta, "wah-wah liat nih les siapa yang kesel?"

"waduh, tuan abhicandra. jangan marah dong. dari pada marah mending kita dengerin lagu. iya gak ndy?"

indy mengangguk. "betul, kali ini kita bakalan muterin lagu dari kahitna 'rahasia cintaku' semoga suka, dan selamat mendengarkan!"

alunan nada kini mulai menggema di penjuru sekolah, para muda mudi kini sibuk kepada urusan mereka masing-masing dengan cat, kuas dan juga tembok polos dihadapan.

semuanya mulai menumpahkan cat ke atas tembok guna membuat skesta yang indah untuk di pandang. namun tetap saja ada beberapa oknum yang terkadang malah memanfaatkan kesempatan ini untuk memandang sang pujaan.

ya contohnya saja, bintang.

"bintang, lo jangan liatin wirda terus kenapa sih! fokus dong fokus!" geram zati.

omelan pemudi itu menyapa rungunya, membuat pemuda berasma bintang itu mendecih, karena kegiatannya menatap rupa ayu sang pujaan hati harus terhenti. "ck, iya-iya ini gua kerjain,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

nestapa asa, kelahiran dua ribu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang