[49]. Maju atau mundur? 2🌱

449 32 0
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAN

☘︎ HAPPY READING ☘︎

Pagi ini udara terasa dingin dan menerpa kulit putih Erika. Sampai saat ini sudah terhitung 5 hari hubungan Erika dan Arkan semakin merenggang akibat kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka, terlebih lagi di tambah hasutan si wanita drama queen yang setiap harinya malah memperkeruh keadaan.

Rumah Erika

"Pagi bener lo jemputnya" kata Erika sambil menenteng jaket di tangan kanannya

"Pagi apaan, udah siang banget inimah. Maaf telat jemput" balas Wira

"Yaudah yuk tapi sebelumnya makasih banget Wir udah mau jemput gue" sahut Erika

"Kaya sama siapa aja lo" balas Wira

Setelah itu keduanya berangkat dengan Wira yang mengendarai motornya di atas rata-rata. Beberapa menit kemudian sampailah mereka di depan gerbang SMA Pancasila.

"Lihat beberapa hari ini mereka malah dekat banget, padahal kan kamu sama Erika lagi ada masalah tapi Wira malah ngedeketin Erika" kompor Nadia

"Biarin aja" balas Arkan cuek

"Kok biarin sih, ini tuh nggak bisa di biarin. Nanti Erika malah keterusan selingkuh lagi" sahut Nadia ngegas

Setelah Erika dan Wira lewat di depannya, semua atensi beralih ke arah mereka berempat, "heran ya punya pacar tapi malah jalan sama cowok lain temen pacarnya sendiri lagi nggak tahu malu banget" sindir Nadia keras

"Heran ya udah tahu cuma mantan tapi masih berharap balikan. Nggak tahu malu apa? Owh atau urat malunya udah putus?" Sindir balik Erika

"Ngomong apa lo" kata Nadia dengan wajah memerahnya

"Ngomong apa gue emangnya nggak ada tuh" sahut Erika cuek

"Yang mancing siapa yang marah siapa, dasar drama queen lo" ledek Dion

"Namanya juga caper, udah paling baik deh si Erika sama Wira aja. Ya dari pada sama Arkan gobloknya natural banget" balas Syafa sarkas lalu meninggalkan mereka

"Nggak usah ikut deh lo berdua" maki Nadia

"Gitu ? Gue cuma lagi ngomongin cewek gatel yang suka godain cowok gue tuh, kenapa lo nggak terima ?" tanya Erika santai

"Cowo di dunia nggak cuma Arkan kali, gue putus sama Arkan juga yang nungguin gue banyak" tambah Erika dengan senyum mengejek

"Iya nih nggak punya kaca ya mbaknya. Introspeksi diri dulu deh buat mbaknya" kata Gisel yang tiba tiba datang bersama Ricky

"Oalah si cewek gatel toh. Gue kira siapa sampai rame banget. Kalau yang ini sih nggak heran gue" balas Ricky

"Yang satu cewek gatel nggak tahu diri yang satu cowok brengsek lupa diri. Serasi banget kan sama-sama ada dirinya wkwk" saut Elang

"Lo semua gimana sih Arkan tuh sahabat kalian. Kenapa kalian malah belain si Erika yang baru kalian kenal lagian dia tuh orang asing buat kalian." Kata Nadia ngegas

"Yang lo bilang kalian baru kenal itu temen gue dari kecil. Gue udah tahu luar dalamnya Cia dari bayi dan gue nggak akan pernah nyakitin dia kaya samping lo" sahut Wira tidak terima

"Nadia nadia, Gue tahu luar dalemnya lo Nad. Walaupun lo baru aja pindah ke sini. Gue tahu kehidupan lo 2 tahun yang lalu" kata Ricky dengan senyum mengejek

"Yang lo bilang baru kalian kenal itu kembaran gue ya asal lo tahu. Lo tuh yang baru kenal sama adek gue. Arkan sama Erika udah sahabatan dari kecil jadi di sini lo yang orang asing" Kata Elang sarkas

"Mau ngelak apa lagi mbaknya?" tanya Gisel

"Kalian semua keterlaluan sama gue. Gue di sini cuma mau kita balik kayak dulu lagi temenan. Tapi semenjak kedatangan dia lo pada berubah. Ya walaupun orang asing itu adik Elang tapi dia pembawa perubahan kalian. Gue maunya Erika pergi dari kalian dan kalian balik kayak dulu lagi" jelas Nadia sambil menangis

"Halah drama banget lo air mata buaya. Gue tahu kali lo nangis gara-gara tadi lo sengaja nyubit tangan lo sama sendiri" kata Ricky yang langsung membuat Nadia melotot

"Arkan dia semua udah kurang ajar sama aku Arkan. Aku sakit hati Ar sama kelakuan mereka apalagi orang asing itu" kata Nadia sambil menunjuk Erika

"Terus" tanya Erika cuek

"Lo kurang ajar ya. Gara gara lo Arkan udah berubah sama gue. Rasain ini" kata Nadia sambil mengarahkan tangannya ke arah Erika

Plakk

Akibat tamparan Nadia Erika kehabisan tenaganya hingga oleng ke arah tembok dan mengenal paku yang menancap, banyak darah segar yang menetes dari dahinya

"Terus gue harus gimana supaya lo seneng ? Kalau lo mau gue mati sekalian aja lo bunuh gue sekarang biar lo puas. Dan setelah itu lo bisa berhenti ganggu gue dan lo bisa dapetin Arkan" kata Erika lirih 

Brukkk

"Cia" teriak Elang melihat kembarannya terbaring dengan darah mengucur di pelipisnya dengan deras.

"Lo brengsek, gue salah ngasih kepercayaan sama lo. Lo lihat pacar lo lagi pingsan dan lo cuma diem tanpa pembelaan dan penjelasan apapun" kata Elang dengan raut kecewa dan setelah itu Elang mengangkat Erika menuju mobil.

"Pinjem mobil Rick"

"Silakhan lo duluan sama Wira biar gue sama Gisel yang urus nih orang" kata Ricky

"Makasih Rick, nih kunci motor gue lo pakai buat Gisel nanti nyusul ke rumah sakit" kata Wira sambil melemparkan kunci motor itu ke arah Ricky

"Brengsek lo, bajingan dasar. Jangan pernah lo munculin wajah brengsek lo di depan temen gue lagi" kata Gisel dengan amarahnya

Plakkk

"Buat lo yang udah buat sahabat gue nangis terus." Kata Gisel

Plakkk

"Buat lo karena lo cuma diem aja lihat Erika pingsan"

Plakkk

"Dan ini buat lo yang udah belain jalang ini dari pada Erika yang udah jelas jelas pacar lo"

3 tamparan susah Arkan dapatkan apalagi tamparan yang di berikan Gisel sungguh membuat pipinya ngilu.

"Gue kecewa sama lo" kata Ricky lalu berlalu pergi sambil dengan Gisel

Sabtu 26 Juni 2021

𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang