hai, im back!
maapin bgt tetiba kambeknya di taun 2021 emm (:
yuk, moga taun ini nyampe epilog, yuk magernya ilangin yuk, semangat aku!➡️⬅️➡️⬅️➡️⬅️➡️⬅️➡️⬅️
Author's POV
Senyum rekah dan mata berbinar terpancar dari seorang gadis blonde yang sedang melihat singa. Yap, Amora terlihat sangat bahagia.
"Niall, coba lihat ... Simba sangat keren! Gagah sekali!" pekik Amora sembari menunjuk salah satu singa yang sedang berjalan.
"Lebih keren aku atau Simba?" tanya Niall.
Amora terkekeh mendengar pertanyaan Niall, "lebih keren Simba tentu saja!" jawab Amora sembari memeletkan lidahnya.
"Benarkah? Ah tidak mungkin! Jelas-jelas lebih keren Niall James Horan." Ujar Niall sembari menepuk-nepuk dadanya bangga.
"Dasar! Percaya diri sekali, Mr. Food ini!" ucap Amora sembari tertawa kecil. Melihat itu, Niall juga ikut tertawa.
"Amora, apa kau senang?" tanya Niall tiba-tiba.
"Ni, kau bercanda?! Tentu saja aku senang!" jawab Amora.
Seketika Niall menatap Amora, lalu ia menggenggam tangan Amora. Sontak Amora pun menatapnya.
"You know what, Mora? I'll make this day to be a precious moment..."
Lalu tangan kanan Niall mengusap pipi kiri Amora, "this day gonna be our day! I promise..." setelah itu ia mencubit hidung Amora.
Amora masih belum berkata apa-apa, lidahnya masih kelu. Belum lagi pipinya yang terus memerah.
"Ehem..." tiba-tiba terdengar suara deheman. Sontak Amora dan Niall menoleh ke arah suara, dan ternyata itu Harry.
"Whoa sorry, tak bermaksud mengganggu tapi sepertinya sudah cukup berkeliling di sini, saatnya ketempat lain, ayo!" ajak Harry disertai anggukan dari Taylor.
"Sudah cukup? Seriously?! Aku baru melihat jerapah, panda, dan singa. Ah belum cukup!" ujar Amora sembari menyilangkan tangannya di dada.
"Tenang saja, Amora. Kau bisa ke sini lagi, kapanpun kau mau aku bisa menemanimu." Ucap Niall menenangkan Amora.
Harry tersenyum sembari mengangkat sebelah alisnya, "lihat kan Amora, pangeranmu itu selalu siap kapanpun kau mau. Jadi sudahlah, ayo!"
"Lagipula tempat selanjutnya pasti tak kalah menarik bukan?" Taylor pun angkat bicara.
Amora memutar bola matanya, ia pun akhirnya setuju untuk pergi ke tempat selanjutnya, "Well, baiklah baiklah baiklah... Ayo!"
*****
Amora's POV
Sepanjang perjalanan menuju tempat selanjutnya aku masih terus memikirkan tentang perkataan dan tingkah Niall di kebun binatang tadi.
Akupun menolehkan wajahku ke arahnya yang sedang menyetir, hmm tampan sekali.
Niall lelaki yang sangat baik. He's really care to me and he can understand me. So, I think he loves me.
Tetapi jika Niall memang mencintaiku, kapan dia akan mengatakannya langsung? Biar bagaimanapun, aku tak ingin digantung.
Aku ingin diberi kepastian, huft.
Eh, tunggu... aku jadi ingat kejadian dimana Niall mengatakan bahwa dia memang memiliki perasaan lebih dari sahabat padaku, tapi dia memintaku untuk menunggu. Jadi, aku masih harus menunggunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT TIME
FanfictionSebuah kisah tentang Amora--seorang gadis yang telah menemukan cinta baru. Namun bukannya kebahagiaan, lagi-lagi kepedihan lah yang ia rasakan. Luka lama kembali tercipta. Dibalik kepedihan yang kelabu itu, ada mentari yang menyinari. Ada pelangi ya...