Pagi hari yang cerah di kerajaan Maxygion, dimana musim dingin selalu mendominasi.
Daun yang berguguran menandakan sudah memasuki musim gugur, namun cuaca tak kunjung menghangat.
"My Lady bangun lah! Hari sudah semakin siang. Anda harus segera bersiap"
Seorang gadis muda terduduk di ranjang nya setelah mendengar penuturan sang pelayan.
Ia tersenyum kecil
"Apa kau akan berkata aku harus bersiap dan berdandan secantik mungkin untuk menghadiri pernikahan suami ku?"Pelayan tersebut hanya menunduk hingga sang lady kembali merebahkan dirinya di kasur lembutnya.
"Lady Natasha! Ini adalah hari istimewa. Tolong jaga wibawa mu sebagai istri pangeran. Kumohon dengarkan aku lady! Ini demi kehormatan mu dan kehormatan sang pangeran!"
Ujar seorang wanita paruh baya yang tiba tiba masuk ke dalam ruangan itu.Natasha segera terbangun dan menatap wanita paruh baya itu dengan sinis.
"Jaga bicara mu wanita tua! Kau hanya kepala pelayan disini! Aku sangat muak mendengar kata kata pedasmu setiap hari. Saat aku menjadi ratu nanti, kau lah yang pertama kusingkirkan dari istana ini!""Kuharap juga begitu My lady"
Balas kepala pelayan itu tak kalah sinis.Natasha POV
Dengan enggan aku bangun dari belenggu kasur yang sangat nyaman ini. Aku berjalan ke jendela, melihat daun daun berguguran menandakan musim gugur telah tiba.
Kutarik nafasku dalam dalam. Mengapa dihari yang indah ini suasana hati ku sama sekali tidak seindah musim gugur.
Aku berusaha tersenyum dan tetap optimis.
Pria sialan itu tidak akan bisa menahan godaan ku. Aku cantik dan cerdas. Selir rendahan itu tidak akan bisa menandingi ku.
Sebentar lagi pria itu akan naik tahta dan aku akan menjadi ratu.
Lihat saja selir sialan, tidak akan kubiarkan kau merebut bagian ku."Siapkan pakaian terbaik ku!"
Ucapku kepada pelayan tanpa menoleh. Aku yakin para pelayan itu segera melakukan perintah ku.Hari ini aku akan membuat diriku secantik mungkin hingga kecantikan ini mengalahkan sang pengantin. Aku juga ingin lihat reaksi pangeran dingin itu melihat kecantikan diriku yang sebenarnya.
*
*
*Author Pov
Dibalai istana
"Persiapan sudah sangat matang, kali ini istana dihias sangat mewah dan sukacita dimana mana. Ini bahkan lebih istimewa dari pernikahan pangeran sebelum nya"
Ucap pria tua berjenggot yang merupakan perdana menteri kepada sang raja, Raja Ronald."Hm, ini akan menjadi pernikahan yang istimewa. Mengingat pangeran akan menikah dengan tuan putri Polyleisa"
Jawab sang raja dengan tenang."Maaf your majesty, jika hamba ingin mengusulkan satu hal."
"Katakan"
"Bagaimana jika penobatan pangeran dilakukan setelah pernikahan ini, lalu kita nobatkan pangeran dan putri Grislend sebagai raja dan ratu?"
Ujar sang perdana dengan hati hati.Raut sang raja tampak menengang dan tidak bersahabat.
"Penobatan pangeran tidak bisa dilakukan secepat itu. Dan untuk penobatan ratu, harus berdasarkan keputusan bersama. Siapapun yang menjadi ratu nanti, harus lah membawa keuntungan untuk kerajaan ini dan juga untuk pangeran"
"Kalau begitu putri Grislend adalah kandidat tercocok your majesty. Sang putri merupakan putri dari kerajaan besar dan yang selama ini menjadi rival kita. Bagaimana pun raja Richard akan senang putrinya menjadi ratu. Ini akan menjadi keberentungan jika kita bekerja sama dengan mereka your majesty"
"Sudah kubilang ini akan menjadi keputusan bersama. Jangan membahas itu lagi Mateo"
Ucap sang raja dingin."Baik your majesty. Hamba pamit undur diri"
*
*Dikamar Natasha, ia sedang merias dirinya sendiri tanpa ditemani satu pelayan pun. Di hari istimewa ini, ia ingin menjadi yang paling bersinar dan itu hanya bisa dilalukan dengan tangan nya sendiri. Dulu nya Natasha adalah perias profesional di desa nya.
Selama ini Natasha hanya dirias sederhana namun elegan oleh para pelayan kerajaan.
Hari ini dia ingin menunjukan kepiawaian nya merias diri kepada seluruh penghuni istana terutama untuk memikat sang Pangeran.
Natasha menyanggul rambutnya hingga leher jenjangnya yang putih terlihat begitu menggoda.
Ia merias wajahnya dengan riasan yang lumayan tebal, namun terlihat sangat pas diwajahnya. Membuat wajahnya tampak cantik dan berkelas.2 gadis pelayan masuk membawa gaun yang akan dipakai Natasha.
Mereka tertegung melihat wajah Natasha yang dirias sangat cantik dan memukau.Natasha menyeringai lalu menyuruh kedua pelayan itu memperlihatkan gaun nya.
Seketika senyum Natasha menghilang dan wajahnya dingin kembali ketika gaun itu diperlihatkan.
"Ini yang kalian bilang sebagai gaun terbaik? Gaun kuno ini dijahit khusus untuk calon ratu?"
Geram Natasha.Wajah kedua pelayan itu memucat.
"Kalian yang ada diluar! Bawa kembali gaun ini dan berikan gaun yang dijahit oleh penjahit terbaik di kerajaan ini!"
Teriak Natasha membuat semua pelayan bingung sekaligus takut.Mariane sang kepala pelayan masuk dengan anggun dan tanpa rasa takut.
"My lady, gaun ini dibuat khusus untuk anda oleh penjahit terbaik." Ucap sang kepala pelayan tetap dengan rasa hormat kepada Natasha.
"Gaun model kuno ini dibuat oleh penjahit terbaik? Yang benar saja! Aku memang bukan dari negeri ini, tapi aku tahu rancangan terbaik sebuah gaun. Apakah di negeri ini gaun model kuno adalah rancangan terbaik?"
Sinis Natasha menatap Mariane."My lady, model gaun itu memang dibuat khusus untuk para istri pertama pangeran mahkota. Anda tidak bisa memprotes lady! Itu dibuat turun temurun"
"Kuno sekali tradisi keluarga kerajaan ini. Baiklah, sekarang tradisi itu akan berubah karna sebentar lagi aku akan menjadi ratu. Bawakan semua gaun yang kumiliki!"
"My lady anda tidak bisa!"
Mariane memprotes tindakan Natasha."Aku bisa! Aku sangat bisa!"
Jawab Natasha dengan kasar.Para pelayan hanya menggeleng geleng kan kepala dan memaki Natasha dalam hati.
Mereka memang tahu calon ratu mereka ini keras kepala dan tidak bisa diatur. Namun mereka baru menyadari Natasha mampu melewati batas batas yang bahkan belum pernah dilakukan oleh seorang ratu.
Mereka hanya berdoa semoga tidak terjadi masalah dikemudian hari yang ditimbulkan Natasha akibat sifatnya yang semena mena.
KAMU SEDANG MEMBACA
The iridescent Queen
Storie d'amoreNatasha Everleigh Connor, seorang gadis desa yang dijual bibi nya ke kerajaan Maxygion untuk dijadikan seorang Ratu. Natasha bukan lah gadis desa yang lugu dan polos. Ia merupakan gadis ambisius yang menginginkan tahta dan juga cinta sang raja. Ba...