Umar menatap motor dan mobil yang lalu lalang di hadapannya. Sejak satu jam yang lalu ia menunggu Papanya untuk menjemput tapi yang di tunggu malah tidak datang-datang.
"Umar?"
Umar mendongak "Ehh bu guru"
"Papa kamu belum datang?"
Umar menggelengkan kepalanya lesu. Perutnya lapar, badannya lengket dan gerah. Biasanya sebelum sekolah bubar, Papanya itu sudah stay di depan pintu pagar sekolah.
"Yasudah, bu guru antar pulang aja mau?"
Sebelumnya Umar hendak menolak, tapi ia ingin cepat-cepat pulang dan makan siang. Akhirnya Umar meng-iyakan tawaran wali kelasnya.
🌼
Nathan mengerjapkan matanya. Berapa lama ia tidur? Setelah meeting tadi, Nathan berniat istirahat sejenak. Tapi ternyata malah bablas ketiduran di atas sofa ruangannya. Nathan menatap arloji kecil di pergelangan tangan. Sudah pukul tiga sore. Nathan meraih Jas nya dan bergegas pulang.
Tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu.
"Astaghfirullah. Umar!"
Nathan membawa mobilnya ke arah sekolah Umar. Apa Umar sudah pulang? Tapi pulang dengan siapa? Lagipula kenapa Rayna tidak menghubungi nya? Nathan khawatir terjadi sesuatu dengan Umar.
Nathan memarkirkan mobilnya saat sampai di depan sekolah Umar. Tapi Nihil. Sekolah sudah di tutup sejak jam dua belas siang tadi. Habislah Nathan. Rayna pasti menunggu penjelasan nya di rumah. Kenapa Nathan sampai tidak menjemput Umar.
Nathan memutar balik mobil menuju rumahnya.
Saat sampai, Nathan langsung memasukan mobilnya ke garasi. Dugaan Nathan benar, Rayna sudah menunggu nya di depan pintu sambil menyeruput teh.
"Assalamu'alaikum, Rayna maaf-"
Rayna bangkit, ia menunjukan senyum terbaiknya "Ohh nggak usah minta maaf. Suamiku pasti capek kan? Lanjut lagi aja tidur nya. Umar biarin pulang sendiri!"
Nathan meringis menatap Rayna yang sedang melayangkan tatapan tajam nya pada Nathan
"Maaf, Ray. Aku ketiduran. Semaleman kan aku nyiapin bahan buat meeting, jadi nggak sempat tidur"
"Terus kenapa nggak hubungin Rayna, Mas? Kalo kamu hubungin Ray dulu, Ray yang jemput Umar ke sekolah"
"Aku...lupa"
Rayna menghembuskan nafas lelah. Rayna sangat tau, semalaman Nathan bergadang menyiapkan bahan untuk meeting nya. Dan Nathan baru tidur sekitar pukul tiga pagi.
"Yasudah gapapa, lagian Umar juga udah pulang kok"
"Udah? Siapa yang jemput?"
"Di antar wali kelasnya. Udah mendingan sekarang Mas langsung ganti baju, mandi, terus makan. Makanannya udah aku siapin di meja"
Nathan mengangguk. Ia mencium kening Rayna lalu masuk dan bergegas mandi.
"Jangan lupa sholat ashar! Belum sholat kan?"
Nathan mengangguk lalu tersenyum. Untung Rayna masih membolehkannya masuk rumah. Kejadian Nathan yang lupa menjemput pernah terjadi dan itu membuat Nathan takut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan Malam
Novela JuvenilDon't copy my story!! Story by : Erni Shalwa Gadis cantik dengan kepandaian nya menutup aurat dan dikenal sopan oleh masyarakat. Kini harus menjalani kenyataan pahit. Dia dinyatakan hamil dan sukses menjadi buah bibir orang-orang karena tak tahu dim...