Chapter 19 : Vivi & Luffy
Setelah membawa Vivi kedalam kamar, kemudian Luffy langsung menuju kearah Vivi. Lalu Vivi yang masih merasakan kesakitan langsung memegangin kaki kanannya, kemudian Vivi semakin ketakutan ketika melihat Luffy berjalan kearahnya sambil tangannya seolah ingin memegang sesuatu.
"kau mesum Lucy-san, sana pergi" ucap Vivi yang ketakutan dan mencoba menjauhi Luffy, tapi tidak bisa. Kemudian Vivi langsung memegang bantal disampingnya dan melemparkannya kearah Luffy, tapi Luffy dengan mudahnya menangkis semua lemparan bantal itu.
Setelah itu Vivi yang tidak punya apa apa lagi untuk dilempar, lalu dirinya yang ketakutan langsung menutup matanya. Kemudian Vivi merasakan tangan Luffy menyentuh kaki kanannya dan menaikan sedikit roknya, "Lucy-san kumohon lepaskan aku, aku tidak ingin diperkosa" ucap Vivi, kemudian secara tiba tiba Vivi merasakan ada sesuatu yang terikat dikakinya.
Setelah itu Vivi memberanikan dirinya membuka matanya, Vivi terkejut melihat Luffy bolak balik seperti mempersiapkan sesuatu. Kemudian Luffy yang menyadari Vivi sudah membuka matanya, lalu dirinya mendatangi Vivi.
"Vivi akan mengeluarkan peluru dari kakimu" ucap Luffy, kemudian mengangkat tubuh Vivi hingga tubuhnya bersender didinding kamar. Setelah itu Luffy langsung memegang kaki Vivi dan mengesernya perlahan sehingga luka tembaknya bisa terlihat Luffy.
Secara tiba tiba Vivi merintih kesakitan, "tahan Vivi, ini proyektil pelurunya tidak terlalu dalam" ucap Luffy, kemudian mencoba memasukan pingset pencabut bulu mata kedalam luka Vivi secara perlahan dan hati hati. Lalu Vivi secara tiba tiba yang kesakitan menggerakan kaki kanannya dan membuat Luffy terkejut, kemudian Luffy dengan cepat menahan kaki Vivi agar tidak bergerak.
"tahan sebentar Vivi" ucap Luffy, kemudian Vivi pun mengangguk dan mencoba menahan rasa sakit yang belum pernah dia rasakan semasa hidupnya. Disisi lain Luffy berusaha dengan hati hati untuk mencabut peluru dikaki Vivi, kemudian Luffy merasa pelurunya sudah diterjepit. Lalu Luffy langsung mencoba mengeluarkan perlahan lahan dan ketika sudah keluar Luffy langsung membasuh luka Vivi, kemudian Luffy langsung menutup luka Vivi dengan kain.
"ah ha ah.. sudah selesai" ucap Luffy sambil membereskan semua alat alatnya.
"makasih banyak Lucy" ucap Vivi yang lemas, kemudian secara tiba tiba Vivi merasakan tangan kanannya terasa sakit dan Luffy yang mendengar itu langsung melakukan hal sama seperti yang dikaki kanan Vivi. Setelah sudah Luffy langsung memberikan bantal dibelakang kepala Vivi yang masih bersender didinding.
Setelah itu pun Luffy langsung masuk kekamar mandi dan Vivi yang melihat itu tersenyum, kemudian dirinya melihat Luffy keluar dari kamar mandi dengan sekantong plastik besar, kemudian Vivi yang penasaran pun bertanya.
"Lucy, itu apa?" ucap Vivi, kemudian Luffy menunjukan isinya yang ternyata armor dan bekas darah yang keluar dari kaki dan tangan Vivi. "ouh iya, Vivi. Kau laparkan ? kau ingin makan apa, sekalian aku ingin membuang itu" ucap Luffy sambil berjalan ketempat tidur, lalu mengambil bantal dan mengeluarkan bantalnya.
"tapi, memangnya diluar sudah aman ?" tanya Vivi, kemudian Luffy pun menggunting sarung bantal tadi.
"entah aku tidak tau, tapi sepertinya mereka sudah menyerah. Tapi Yang harus aku pastikan sekarang adalah tidak bertemu pria perokok disini, dia sangat merepotkan jika bertemu" ucap Luffy sambil mengulung sarung bantal yang telah digunting ditangannya dan mengikatnya.
"kalo begitu kau tetap disini saja, aku takut sendirian dan lagipula aku lebih tenang kau disini" ucap Vivi, kemudian pun berjalan kearah pintu. "aku pasti akan kembali" ucap Luffy, kemudian Luffy pun pergi.
Setelah Luffy pergi, kemudian Vivi menyentuh luka ditangan kanannya. "aww... ternyata masih sakit sedikit, tapi aku tidak menyangka dia seorang mafia. Apa aku minta bantuannya ya ?" ucap Vivi yang berfikir sambil melihat kearah jendala.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece : The King of Mafia (season 1)
Teen FictionOne Piece : The King of Mafia menceritakan perjalanan sekelompok pemuda yang memiliki cita cita masing masing, meskipun mereka memiliki cita cita masing masing. Tapi, mereka tetap memiliki tujuan yang sama. yaitu, mencari sebuah harta yang sangat m...