Masih kurangkah perhatian yang ku berikan padamu? Atau apa masih nipis telinga ini sehingga tidak mampu menuntun segala cerita hidupmu? Belum cukupkah waktuku untuk membalas segala aduanmu? Jika aku menenangkanmu, lantas mengapa kau meninggalkanku dengan garis dua biru. Apa kau sedang berjenaka dengan lainnya? Kulihat statusmu masih dalam talian. Harus kenapa kau biarkanku menunggu balasanmu yang tidak kunjug tiba akan waktu?
Kau sering menyanyikan lagu-lagu buatku, dan aku menjadikan ia sebagai penghias tidurku. Kau menggemari iringan lagu-lagu inggeris berancak slow dan sering juga kau menyanyikan lagu dari musisi bernama Billie. Katamu, menyanyikan ritma mampu melupakan segala hal yang membuatmu terluka. Aku bersyukur, di samping rupamu yang sungguh ayu, tuhan tidak lupa menyelitkan suara yang merdu bak buluh perindu. Sesungguhnya, kau adalah makhluk yang diciptakan tuhan ketika sedang gembira. Namun, apakah aku sahaja yang mendengarkannya?
Dan aku sering melihat kau memuatnaik perihal hidupmu di kalung organisasi. Selain melihat senyummu yang membuat hatiku riang, kadang aku terasa rugi bukan diriku yang menemani mu sesaat itu. Terkadang juga aku melihat jejaka lain muncul di story mu. Walaupun ku tahu mereka itu cuma temanmu, tetapi perasaan insecure menyelimuti tubuhku. Iyalah, mereka lebih sempurna dariku.
Hidupmu yang dipenuhi kesatria-kesatria berkuda putih, bersiap sedia memperjuangkan permaisuri di istana itu tidak pantas untukku mendekati. Aku pula hanyalah ptani bawahan yang dilumuri tanah-tanah dan selut-selut kotor ini langsung tidak layak dibandingkan mereka. Aku ingin mendekati istana cinta itu sahaja sudah tidak bisa, apatah lagi mahu mendekati sang permaisuri yang bertakhta. Namun, yang ku pasti. Andai saja ada sesuatu yang mahu menyakiti sang permaisuri, jika tiada pedang di sisi, akanku angkat cangkul tumpulku itu untuk melindungi mu.
Apakah cemburu menakluki hatiku? Apa harus aku merasa cemburu sedangkan kau bukan milikku. Serasa tidak layak untuk bukan pemilik menyatakan sesuatu bukan miliknya. Apa harus aku menjadi penjahat, lalu menculikmu untuk dijadikan milikku? Engkau yang begitu sempurna tidak pantas diperlakukan sedemikian rupa, melainkan dipinta secara baik-baik saja.
AHHH! Sebenar-benarnya cemburu yang menyakitkan adalah cemburu pada seseorang yang tidak peduli akan perasaan kita. Namun itu bukan salahmu, salah aku saja yang terlebih memendam rasa.
Aku,sakit.
YOU ARE READING
Seketika Waktu
PoetryIni adalah coretan hidupku, apa yang bakal kau baca, adalah kisah seketika dari hidupku. Ingin mendengarkan nasihatku? Cuba kau baca diiringi merdu instrument bermain di speakermu. Cubalah membuat carian di internet, "Meditation-monoban". Perca...