my little alpha - 8

4.5K 738 186
                                    

Pertengahan musim semi di Korea. Sekolah kembali aktif setelah libur musim dingin yang disambung dengan libur kenaikan kelas. Di pagi hari akan terlihat para murid berseragam sesuai sekolah masing-masing sedang berbondong-bondong berangkat menuju sekolah. Tidak hanya mereka, para pekerja kantoran, mahasiswa, termasuk guru juga memulai aktivitas pagi mereka dengan pergi menuju kantor atau kampus masing-masing.

Termasuk Sunoo, dengan pakaian rapi, menenteng tas kantor hitamnya menuju tempat dia bekerja selama 3 tahun ini.

So-yang Elementary School, yep, Sunoo bekerja sebagai guru SD yang berlokasi sejauh 30 menit dari rumahnya.

Dan itu bukan sembarang SD, melainkan sekolah full day, yang lokasinya campur jadi satu dengan So-yang Middle School.

Tapi Sunoo memilih melamar sebagai guru SD.

Itu karena dia jujur dengan identitasnya sebagai omega, kalau dia alpha, sudah pasti ditolak lamaran dia menjadi guru SD. Karena omega itulah sekolah menganggap bahwa dia bukan merupakan ancaman bagi anak-anak di bawah umur.

Kembali lagi pada Sunoo.

Pemuda berusia 25 tahun itu berangkat dengan kendaraan umum. Dia amat disiplin, selalu berangkat lebih awal saat petugas kebersihan saja bahkan belum datang ke sekolah. Di bus dia akan gunakan waktu untuk membaca buku yang dia bawa dari rumah, bukan bermain ponsel seperti orang-orang jaman sekarang pada umumnya.

Sesampainya di gedung sekolah tempatnya bekerja, Sunoo langsung menuju ruang guru SD. Melakukan check-in lalu beberes meja kerjanya. Dia juga akan menyiapkan materi-materi untuk hari ini. Jadwalnya mengajar hari ini cukup padat. Harus mengajar IPA di kelas 4, lalu mengajar IPS di kelas 3, dan terakhir mengajar kelas 1, kelas yang memang menjadi tanggungjawabnya.

"Yeoksi, Kim seonsaengnim selalu datang paling awal," kata rekan-rekan gurunya setiap mereka masuk ke ruangan guru SD.

Sunoo akan selalu membalasnya dengan senyuman dan memulai chit chat hal-hal yang tidak terlalu penting, untuk sekadar ramah-tamah saja sebenarnya. Setelah itu dia akan sibuk kembali dengan urusannya sendiri.

Namun hari ini tampaknya akan cukup berbeda dari hari-harinya yang dilalui selama 7 tahun tanpa sosok Niki.

Satpam sekolah mendatangi mejanya dengan menggandeng seorang gadis kecil berambut pirang yang memiliki mata kucing yang lucu. Satpam itu mengatakan bahwa anak ini adalah murid baru, dan masih kelas 1.

"Orangtuanya mana?" tanya Sunoo dengan raut bingung. Karena biasanya kalau ada siswa pindahan, pasti di hari pertama akan diantar oleh orangtuanya.

"Tadi dia diantar ayah dan ibunya. Tapi mereka sedang buru-buru mau ke bandara, jadi anak ini dititipkan padaku."

Sunoo hanya manggut-manggut paham, meskipun dalam hati dia sedikit menyayangkan sikap orangtua anak ini yang tidak mengantarkan putrinya sampai kelas saat di hari pertama sekolahnya.

"Sini nak, duduk dulu ya, bel masuknya masih 10 menit lagi," kata Sunoo dengan nada riang sembari membantu gadis kecil itu duduk di sebuah kursi lipat.

"Namamu siapa Nak?" tanya Sunoo sambil memusatkan seluruh fokusnya pada si gadis kecil yang sejak tadi anteng melihat-lihat sekelilingnya dengan mata kucingnya yang menggemaskan.

"Nishimura Yuki ibnida!" jawab bocah itu dengan suara cemprengnya yang penuh semangat dan bahasa Korea yang masih kaku.

Sunoo tercenung mendengarnya. Bukan karena logat anak ini yang aneh, atau suaranya yang cukup memekakkan telinga. Akan tetapi, nama depannya. Nishimura?

Seketika Sunoo teringat pada bocah SD berambut pirang di masa lalunya.

Ah tidak mungkin haha. Ini pasti hanya kebetulan. Memangnya yang namanya Nishimura hanya 1 orang?

babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang