Warning! Beberapa kata mungkin typo dan mungkin alur cerita ini mirip dengan karya orang lain, tapi cerita ini pure dari imajinasi author. Jadi, selamat membaca!
" Ayah janjikan nggak akan ninggalin kami? "
" Iya nak, hehe, ayah janji akan melindungi kalian, sebisa ayah! "
"Eh.. Jangan gitu dong Yah! Ayah harus bisa lindungin kami pokoknya! "
" Ahahaha, baiklah putriku "
--------------------------------------------
" Kalau ayah udah ngga ada, kamu harus bisa jaga diri dan adikmu ya? Janji sama ayah ya? "
" Baik Ayah! Aku akan berusaha sekuat ku! "
" Nah, ini baru putri Ayah! "
--------------------------------------------
"Halo? "
...........
--------------------------------------------
" *Hiks ayah.. Kenapa hiks- ayah harus ninggalin aku sama adik secepat ini? Hiks- aku nggak yakin hiks- bisa jaga adik.. "
--------------------------------------------
Nesia tersentak dari tidur nya, ah, mimpi itu lagi, entah sudah berapa kali Ia bermimpi seperti itu. Ingatan kelamnya kembali berputar-putar di dalam mimpinya. Padahal dia sudah melupakan tragedi itu..
Tapi tetap saja mimpi itu selalu datang..
'Ah, sudahlah Nesia, jangan berpikir terus tentang itu'
Nesia bergelud di dalam pikirannya sendiri, Ia termenung sekitar 5 menit. Sampai akhirnya Dia tersadar bahwa jam alarm nya sudah berbunyi. Jam tersebut menunjukkan jam 04.30
Nesia beranjak dari kasurnya, Ia merapikan kasur tersebut lalu Ia pergi mandi. Seusai mandi Ia turun ke bawah menuju dapur. Kemudian mulai mengeluarkan bahan memasak dari kulkas.
Kerjaan setiap pagi, dia akan membuat sarapan untuk keluarga ASEAN. Biasanya Thailand akan membantu nya, tetapi Thailand sedang sakit sekarang. Dia hanya berharap Thailand segera sembuh.
Nesia POV
" Ah, hari ini bagusnya masak apa ya buat sarapan.. "
Aku melihat nasi yang belum habis kemarin malam, terlihat masih banyak.
"Hem.. Bagaimana dengan nasi goreng? Nasi ini masih banyak dan belum basi, aku takut siang nanti nasi ini sudah basi. Oke, baiklah, saatnya memasak! "
Nesia POV end
Nesia mulai memotong bahan-bahan untuk memasak nasi goreng tersebut. Mulai dari wortel, tomat, bawang merah, bawang putih, dan juga bahan-bahan lainnya.
Setengah jam memasak di dapur, sekarang jam menunjukkan waktu 05.00,
Malay dan Brunei sudah bangun dan mereka sudah mandi untuk bersiap pergi ke Masjid. ( okey, maap yang non muslim :'u )" Hei Nesia! Kau membuat apa? Bau nya harum sekali! "
"Oh, hei Malay, Brunei, aku lagi buat nasi goreng nih. "
Malay dan Brunei hanya ber- ohhh lalu berlalu pergi ke Masjid.
15 menit kemudian ASEAN keluar dari kamar nya dan menyapa Nesia, Nesia menyodorkan segelas kopi hangat. Sudah menjadi kebiasaan ASEAN untuk meminum kopi setiap pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
「 TR(US)T 」
Fanfiction"Jagalah Dia sebelum Dia jatuh ke tangan orang yang salah.." Semua orang tua akan mempercayai anaknya, kan? Apakah aku orang tua yang seperti itu? Orang tua juga harus selalu melindungi anaknya kan? Tapi aku merasa tidak bisa memenuhinya. Aku mera...