16: Prepare for Little Sister

1K 101 5
                                    

"I will play all day looong." - Scorpius H. Malfoy

Scorpius tidak berhenti tersenyum sepanjang hari setelah mengetahui Ia akan memiliki adik. Itu artinya, Manor akan ramai dan Ia memiliki teman untuk bermain sepanjang hari. Scorpius tidak sabar dan suka sekali memegangi perut Hermione. Ia bahkan ikut mengelus-ngelus perut Hermione hampir setiap hari, setiap pagi, setiap malam, dan kapanpun Scorpius bertemu dengan Hermione.

Sampai hari ini, Scorpius baru saja terbangun dari tidurnya dan segera berlari menuju ruang makan untuk bertemu Hermione. Tetapi Ia tidak dapat menemukan siapapun. Membuat Scorpius kebingungan dan menoleh sekeliling. Ia mulai bingung sampai Pernie muncul membawakan beberapa makanan.

"Young Master.." sapanya lembut. Scorpius memegang tangan Pernie yang memiliki tinggi sama denganya.

"Dimana Mum dan Father? Kenapa mereka belum muncul?"

Sayangnya Pernie hanya menggeleng lemah tanda tidak mengerti dan menghilang begitu saja. Scorpius tidak hilang akal dan berlari menuju kamar Draco dan Hermione. Scorpius mengetuk beberapa kali sampai Ia merasakan punggung tanganya mulai sakit.

"Mum... Father... Scorp disini.."

Pintu terbuka dan terlihat Hermione dengan rambut berantakan dan tampak lelah, Ia memeluk Scorpius, sementara Scorpius terlihat sangat senang dengan kemunculan Ibunya.

"Mum.. kenapa tidak ada di ruang makan? Aku merindukan Mum dan Father. Mana Father?"

Hermione tersenyum, "Father sakit dari semalam, sayang. Kau mau melihat Father?"

Scorpius mengangguk dan membiarkan dirinya digendong Hermione. Keduanya mendekat menuju ranjang, Draco terbaring dengan selimut menutupi lehernya. Ia di kompres dan tampak menggigil. Scorpius menatap Hermione dengan mata berkaca-kaca, "Father... kenapa Father berkeringat? Tidak boleh, Mum. Father adalah penyihir terkuat."

Draco mulai membuka matanya perlahan dan melihat Scorpius berkaca-kaca, dengan susah payah Draco memberanikan diri untuk duduk dan bersandar di ranjang. Ia merentangkan tanganya dan membiarkan Scorpius turun untuk bisa duduk di pangkuanya. Hermione duduk di hadapanya dengan tatapan khawatir.

"Father baik-baik saja, Scorp, pagi ini kau harus sarapan bersama Grandmother dan Grandfather. Lalu, bukankah kau berjanji untuk menemani Grandfather melihat peternakan kita?"

Scorpius menggeleng, Ia mendekatkan diri ke Draco dan memeluknya posesif. "Tapi aku tidak suka melihat Father sakit."

Draco tersenyum lemah dan mengusap rambut Scorpius yang ikal, "Tidak apa-apa. Mum akan menjaga Father. Nah, ayo jadi anak baik dan sarapan dengan baik."

Scorpius menghela nafas dan mengangguk, Ia mengecup Draco dengan sayang dan memeluknya selama beberapa saat kemudian meninggalkan kamar Draco dan Hermione sambil melambaikan tangan mungilnya.

*

Kehamilan Hermione kali ini cukup unik. Ia tidak merasakan mual di setiap pagi atau kebiasaanya yang dulu. Tetapi Draco merasakan kepalanya dihantam palu, mual setiap malam, tidak bisa makan apapun. Sampai puncaknya malam ini Draco merasakan demam tinggi dan membuat Hermione harus merawatnya. Selepas kepergian Scorpius, Hermione mengganti kompres Draco.

"Aku tidak akan bekerja hari ini, Love. Kau juga tidak perlu ke kantor."

Draco mengangguk, Ia tidak bisa memberikan argumen apapun karena terlalu lemas. Hermione mengelus puncak rambut Draco dengan lembut. Ia sekarang mengerti kenapa Draco terlihat sangat takut dengan kehamilan Hermione yang kedua, karena melihat Draco saat ini yang sakit dan lemas juga membuatnya sedih.

A Poem Titled You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang