Part 5

37 31 1
                                    

Aku terbangun di sebuah ruangan berwarna putih dan dengan bau obat yang sangat menyengat.
"Akhhhhhh.. " Kepalaku sungguh terasa sakit. Aku membuka mataku perlahan dan yang pertama aku lihat adalah seseorang laki-laki yang sedang tidur di sofa ruangan ini.

"Sebenarnya dia siapa?dan kenapa aku bisa ada disini?" Batinku.
"Akhhhhh..." Teriakku kesakitan.
"Kamu nggak papa? Apa yang sakit?" Tanyanya laki-laki tadi yang entah sejak kapan dia sudah ada disamping ku.
"Saya nggak papa, cuman kepala ku saja yang agak pusing" Jawabku menahan sakit.
"Apa kamu memerlukan sesuatu? Aku bisa membantu mu." Tanyanya lagi.
"Saya haus.pengen minum." Jawabku pelan.
Lelaki itu pun menganggukan jawabanku serta mengambilkan aku minum yang terletak di samping Bangkar yang aku tempati ini.
"Ini minumnya" Ucapnya yang terdengar halus.
"Terima kasih.. "Balasku dengan senyuman.
Akupun mulai meminum air tersebut dengan keadaan yang canggung bagi kami. Dan sampai tiba dia mulai membuka pembicaraan.

" Hmmmm.. "
Deheman nya yang membuyarkan lamunan ku.
" Maafkanlah saya ya.." perkataan nya yang membuatku bingung.
"

Gara-gara saya kamu jadi begini.. " Pernyataan nya yang terlihat tulus dari tatapan nya.

"Maksudnya gimana, saya masih nggak faham.. ".

"Sebenarnya saya yang sudah menabrak kamu hingga jadi seperti ini. Tapi saya betul betul tidak sengaja menabrak kamu, karena saya nggak fokus nyetir gara-gara mikirin pekerjaan saya.sekali lagi saya minta maaf ke kamu "
Jelasnya dengan kekhawatiran.

"Saya nggak kenapa napa kok.cuman luka ringan saja.Tapi lain kali anda harus lebih berhati-hati mengendarai kendaraan, agar tidak merugikan orang lain. " Balasku tenang


"Alhamdulillah, kalau kamu bisa mengerti saya.Keadaan badan kamu sekarang gimana? Apa masih ada yang sakit? " Tanya nya lagi.

"Saya sudah membaik kok, saya juga berterima kasih sama Anda, karena sudah membawa saya kerumah sakit ini.Pasti biayanya mahal kan? ".

"Soal biaya,saya sudah mengurus semuanya.Kamu tidak perlu khawatir karena juga itu sudah menjadi tanggung jawab saya"

"Terimakasih kalau begitu.. "
Balasannya dengan anggukan.

"Ohh iya.. Sampai lupa belum kenalan.Saya Bagas,Kalau nama kamu siapa?" Tanyanya kepadaku sambil mengulurkan tanganya.

"Saya Lita" Sambil membalas uluran tangannya.

Ternyata kamu manis juga, walaupun dengan kesederhanaan mu ini. Dan terlihat kamu seseorang yang berhati baik.Batin Bagas.
Ehh.. Tunggu tunggu. Kenapa namanya terdengar tak asing?!apakah dia seseorang yang aku cari selama ini?! Tapi apakah mungkin?!.pasti hanya mirip saja.Batin Bagas lagi.

Tangan yang masih mengenggam, membuat lita jadi tidak nyaman. Apalagi dengan tatapan mata si bagas yang membuat lita merinding.

"Bagas.. " Panggil ku.
Tapi dia masih terlihat melamun.
"bagassss.... " Panggilku dengan agak teriak.
"Hehhh... Iya kenapa kenapa.. " Jawabnya dengan gelagapan.
Haduchh.. Sebenarnya gue kenapa sihhh. Batin bagas.
"Kamu yang kenapa?Dari tadi melamun"tanyaku penasaran.
" Hahh.. Eng-Engakk kok.. Saya ngak kenapa napa.. "Balasnya singkat.
" Ohh.. Gitu. "
"Kamu istirahatlah, agar cepat pulih.Saya mau keluar sebentar ada urusan,nanti saya bakal balik lagi kesini"Ucapnya datar yang langsung ke luar dari ruangan ini tanpa menoleh sedikit pun.

" Tuhh.. Orang kenapa sih. Tadi aja lemah lembut,lahh ini malah datar kaya tembok.kan jadi aneh."dumel ku.

"Ya ampun.. Ya ampunnn..! Sampai lupa kan. Nggak ngabarin bapak ibuk.pasti saat ini mereka khawatir gara-gara aku belum pulang!"Aku mulai mencari handphone ku yang entah ada dimana,gara-gara ada kejadian kecelakaan tadi.
HP mana HP..batinku

" Akhirnya ketemu juga"
Aku langsung menghidupkan Hpku dan ternyata ada banyak panggilan tak terjawab dari ibu ku.

Aku langsung menelfon balik, sambil berfikir.Bagaimana alasan ku ke mereka,karena aku belum pulang jam segini. Jangan sampai mereka curiga kalau aku mengalami kecelakaan,pasti mereka sangat khawatir.

*****

Akhirnya, setelah mengabari bapak sama ibu dan menjelaskan semuanya.walaupun dengan berbagai alasan, mereka bisa mengerti tapi disisi lain pasti mereka sedikit curiga.

"Hufftt... "Aku memejamkan mata sejenak dan sambil berfikir. Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan pekerjaan dengan cepat?!. Aku binggung. Batinku

Ceklekk.. Suara pintu yang terbuka dan diiringi langkah kaki yang semakin mendekatiku.

" Kamu sudah tidur..? "Tanya seseorang yang tak lain si bagas.Aku langsung membuka mataku dan tatapan mata kami bertemu cukup lama.Hingga aku yang tersadar dari tatapan nya mulai mengalihkan pandangan ke arah lain.

" Aku tak bisa tidur, aku ingin cepat keluar dari rumah sakit ini."balasku santai.
"Tapi kamu belum sepenuhnya pulih.. "Ucapnya tegas yang membuat ku langsung menoleh kearahnya.
" Tapi aku sudah tidak apa-apa, aku sudah sehat."Tegasku kepadanya.
"Aku akan tanya dokter dulu. Apakah kamu sudah bisa pulang atau belum.Aku pergi dulu. " Ucapnya yang langsung keluar dari ruangan.
"Iya.. " Balasku pelan

"Huftt.. Aku harus gimana.. Bagaimana aku bisa mendapatkan pekerjaan dengan cepat, terus soal biaya rumah sakit bapak gimana,trus biaya Pengobatannya nanti gimana... Ya Allah aku bingung. Aku harus pinjam uang kemana." Keluhku sambil menunggu bagas yang katanya mau tanya ke dokter tentang keadaan ku, apakah boleh pulang atau belum. Aku berharap sih pulang secepatnya dan tak ingin lama lama disini.








My Soul Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang