Part 19

1K 174 30
                                    

Duduk seorang diri dengan tangan meremas kuat ponsel di genggamannya. Ponsel itu masih menyala, menampilkan wallpaper foto dirinya dengan seorang gadis yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri. Air mata sudah turun sejak ia memutuskan untuk pergi ke tempat di mana ia berada sekarang. Menunduk dalam, marah, sedih, kecewa  semua seolah hinggap di hatinya. Berulang kali memukul bangku tempatnya duduk, hingga ponsel di tangannya ikut menjadi pelampiasan kemarahannnya.

"Yerim, dia juga kakakmu." ucap Joy mencoba menjelaskan pada Yeri yang dengan sangat tegas mengatakan jika dia tak ingin bertemu Seulgi.

"Apa kakak datang hanya untuk mengatakan ini? Dia tak pernah menganggapku adiknya!"

Yeri tak lagi takut, tapi justru gadis itu menunjukkan bahwa dirinya begitu membenci semua keluarga Kim, kecuali Joy.

"Aku sudah berkali-kali mengatakannya padamu bahwa aku tidak ingin bertemu dengannya!"

"Kau melupakannya Yeri, kau hilang ingatan!" teriak Joy.

Yeri terdiam, ia menatap Joy seolah meminta penjelasan mengenai ucapannya.

"Yang kau ingat hanya kami yang masih mengabaikanmu! Kau melupakan semuanya, kau melupakan kebersamaan kita, dan kau lupa jika kita sudah kembali menjadi keluarga yang utuh!"

"Joy!"
Seulgi mencoba menenangkan adiknya, Joy tidak boleh berkata terlalu jauh. Seulgi beralih menatap Yeri.

Jisoo, Jennie, Chaeyoung dan Lisa terlihat berlari menghampiri mereka. Ke empat gadis itu terkejut saat mendengar keributan di lantai dasar.

"Yeri ada apa?" Jisoo kini sudah berdiri di sebelah Yeri.

"Mereka yang sudah mengabaikanmu Yerim! Tapi justru kami yang selalu menerima penolakan darimu!"

Mereka semua terkejut dengan ucapan Joy. Gadis itu sudah di kuasai emosi.

"Cukup kak!" bentak Yeri. Ia tidak ingin mendengar ucapan Joy.

"Kenapa? Kau harus tau yang sebenarnya, aku lelah melihatmu terus menolak kami. Kau tau berapa hati yang kau sakiti karna perlakuanmu?"

"Joy hentikan." kini Jisoo yang berusaha melerai.

Joy tak mempedulikan ucapan Jisoo, ia terlihat berjalan mendekati Yeri.
"Jauh sebelum kecelakaan itu terjadi, keluarga kita sudah kembali utuh. Dan selama dua tahun lebih kau koma, kami yang selalu disampingmu, bukan mereka!"

Kepingan-kepingan kejadian seolah muncul di kepala Yeri. Tak semua terlihat jelas di ingatannya, Yeri berusaha meraih ingatan yang seolah berputar di otaknya.

Yeri memejamkan matanya, semakin ia berusaha keras semakin kepalanya terasa seperti di pukul benda tumpul.

Yeri memegangi kepalanya, Jennie yang menyadari langsung mendekat pada Yeri.

"Yeri..." panggil Jennie. Ia merangkul tubuh Yeri yang terlihat limbung.

"Sudah cukup Joy, kau membuatnya kesakitan." ucap Lisa yang sudah berdiri di hadapan Joy.

Seulgi dan Joy menatap khawatir pada Yeri. Dan ketika itu Joy tersadar atas ucapannya.

"Yeri aku..."

"Lebih baik kalian pergi. Kami sudah katakan jika kami akan membantu Yeri mengingat kalian. Bukan dengan cara seperti ini." ucap Chaeyoung tajam. Tentu saja ia marah dengan sikap kedua kakak kandung Yeri itu.

"Cara seperti apa yang kau maksud? Kau tidak tau rasanya jadi aku Hwang Chaeyoung. Oh atau kalian sengaja agar Yeri tidak ingat jadi dia akan tetap bersama kalian."

PROMISE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang