KALO ADA TYPO/ KESALAHAN LAINNYA, TOLONG BANTU KOMEN, TERIMAKASIH♥
.
.
.
2. Berjumpa kembali"Dari banyaknya kebetulan, mengapa harus berjumpa kembali dengan dia yang kau berikan, Tuhan?"
Sore ini Findy pergi ke Mall untuk menyenangkan hatinya. Niatnya, ia akan ke toko buku dan membeli es krim juga makan ramen di tempat biasa. Kebetulan, hari ini terakhir dirinya libur. Besok, statusnya akan menjadi anak putih abu.
Findy berjalan menghampiri lift. Kebetulan jika ingin menggunakan eskalator, ia harus berjalan lebih jauh lagi.
Pintu lift terbuka, Findy segera menaiki lift. Seorang lelaki yang berdiri di pojok itu sedaritadi memerhatikan Findy. Findy yang menyadari itu sedikit merasa takut, apalagi di dalam lift itu hanya ada mereka berdua. Walaupun ia tidak melihat jelas sosok itu, karena Findy hanya melirik sekilas lewat ekor matanya
"Jumpa kembali, Findy!"
Mendengar suara yang sepertinya pernah tertangkap indra pendengarannya, membuat Findy berbalik badan.
"Abhu?" Perkataan dari Findy terpaksa harus menunggu beberapa saat untuk mendapat tanggapan, karena pintu lift sudah terbuka.
"Yuk, keluar dulu!" Abhu mempersilakan Findy menggunakan gestur tangannya. Hal itu cepat dimengerti oleh Findy.
Saat mereka telah keluar dari lift, Findy menghentikan langkahnya.
"Nyari tempat duduk dulu, kali? Harus banget berdiri, emang?" Pertanyaan dari Abhu langsung menyadarkan Findy.
"Oh, iya, hehe. Di sana, yuk!" Tunjuk Findy pada sebuah kursi yang disediakan oleh pihak Mall.
"Kamu orang Bogor juga, ternyata?" Findy memulai percakapan ketika mereka telah duduk dengan nyaman.
"Kelihatannya?" Abhu menatap lekat Findy, memberi akses agar Findy bisa memerhatikannya. Hal ini membuat Findy dejavu.
"Kelihatannya sih ...." Setelah memerhatikan Abhu dengan asal, Findy menghentikan ucapannya sebelum melanjutkan, "orang aring."
Abhu dibuat kecewa. Raut mukanya berubah datar dengan senyuman kesamping. Hal itu membuat Findy tertawa lepas.
"Kirain, bakal dijawab pake antonimnya dari cantik."
"Antonimnya dari cantik ... jelek maksudnya?"
"Finnnnn!" Abhu geregetan sendiri, sedangkan Findy kembali tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertulis untuk Abahari [Terbit]
Teen FictionJika kisah ini tidak berlanjut lagi, maka izinkan aku mengabadikannya di dalam fiksi. ••• Ini bukan pertama kali aku menyayangi, pertama kali mengagumi, pertama kali jatuh hati. Ini juga bukan pertama kali aku sakit hati, tetapi, dengan kamu, Bahari...