Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|
• "Sebagai anak belajar rajin. Saat perang dimulai, datanglah ke kota Awan untuk berkontribusi."
• "Dengan memakai baju besi, dia menunggang kuda seribu mil."
• "Semuanya siap, tentara menunggu perintah. Drum pertempuran berdentang, saat perang telah tiba."
• "Ambisi patriotik, senjata yang bersinar. Berita tentang merebut kembali putri Awan tersebar di seluruh kota."
▫️▫️▫️
- Swaying Willow -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|
• "Burung gagak terbang membawa bayang-bayang malam. Hatinya terdiam dan bunganya ternoda."
• "Sekarang kekacauan telah menjauh, ia menikmatinya dan berpikir, kapan dia akan kembali?"
• "Larut malam, istana perlahan sunyi, di ranjang yang dingin, dan sangkar bulan yang dingin menutupi jendela."
• "Rambutnya bergoyang-goyang dan bersandar pada pundaknya, menanti-nanti sesuatu yang tak kunjung datang."
• "Terbesit dalam mimpi, pakaian raja itu indah, di langit burung biru bertengger di dahan."
~ ~ ~
▪️Jembatan Kayu Selatan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|
• "Bunga di hutan itu harum. Kaum muda dengan ambisi tinggi dalam hidup."
• "Kacang merah menetas di musim semi, Januari tahun lalu benteng Awan adalah tempat mereka pertama kali bertemu."
• "Pohon wilow hijau, kelopak di angin, orang-orang yang jauh dari rumah kembali lagi."
• "Bunga di hutan itu harum. Kamu muda siap berperang dan melindungi negaranya."
▫️▫️▫️
- Twin Swallow Buns -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|
• "Angin timur terasa hangat dan bunganya mulai bermekaran. Jin Jin melihat ke rumput musim semi di halaman, hatinya sudah terbang keluar jendela."
• "Jin Jin mengangkat roknya dan melangkah ke perahu kecil di tepi sungai."
• "Perahu terguncang ke depan, dayung kayu terciprat dan jatuh ke air. Jin Jin meletakkan bunga pir putih di jepit rambutnya, menyenandungkan melodi."
• "Tunas anggrek di bawah gunung basah kuyup karena hujan. Pada sore musim semi, ada gerimis di pegunungan. Jin Jin bersembunyi di bawah atap, berharap hujan segera berhenti."
• "Riasan pohon jasper yang tinggi, sepuluh ribu pita sutra hijau menggantung di dahannya. Jin Jin mengenakan kemeja musim semi yang dirancang oleh Zhong Lizi untuknya dan menyelinap keluar rumah."
• "'Jin Jin, mau kemana kamu?' Seseorang datang membawa payung dan memanggil namanya. Jin Jin menyahut dan bergegas menghampirinya."
