bagian 3

411 49 4
                                    

Sore ini Bright berhasil kabur dari Win. Dia pulang duluan, tapi setibanya di rumah dia mendapat surat undangan.

" Undangan siapa nich..?"

Dia melihat nama ayahnya dan nama perempuan lain terlulis disana.

" Apa.. ayah akan menikah lagi..?, Apa ibu tau tentang ini? Kenapa aku gak tau..
Akkhhhhhhhh,,," kesalnya.

Bright mempunyai jiwa yang labil, mudah terpancing emosi. Dia sekarang sangat marah, tapi pada siapa dia marah. kesal ingin teriak melepas beban.

Malam ini dia pergi ke clup, jelas karena suasana hatinya uang kacau, berharap dengan minum dan mabuk bisa meringan beban. Tapi malah sebaliknya.

Dia mabuk berat emosinya masih belum stabil, dia menyenggol orang lain seenaknya, sampai pada seorang pria preman di tempat clup itu. Jelas preman itu tidak terima dan menghajar Bringt habis habisan, dan memgambil semua yg ada padanya.

Bright terkapar di pinggir jalan, dia berusaha bangun tapi tidak bisa, tubuhnya begitu lemas karna mabuk dan luka yang dialaminya.

Saat itu Win dan mamahnya yang di antar supir baru saja pulang dari rumah sakit. Tiba tiba..

" Pak stop pak stop!!"
" Ada apa Win?" Tanya mamahnya

Mobil pun berhenti, Win langsung turun dari mobilnya, dia melihat Bright yang tergeletak di trotoar jalan. Win menghampirinya dan membantunya bangun.

" Bai.. kamu kenapa? Kenapa bisa ada di sini?"
" Siapa kamu? Apa peduli mu..? Pergi sana..!!"
" Aku Win ,, aku gak akan ninggalin kamu, ayok ikut dengan ku."

Win di bantu pak supir mamasukan Bright ke mobil, mamah duduk di depan sedangkan Win dan Bright di belakang. Bright tertidur di bahu win,dan tangannya menggenggam Win erat.

" Sebenarnya apa yang terjadi dengan mu Bai?"

Sesampainya di rumah Win.
Dibantu pak supir Win menurumkan Bright dan membawanya ke kamarnya.

" Win kenapa tidak di kamar tamu saja?"
" Gak papa mah, malah nanti dia bingung kalo namti dia bangun gak ada siapa siapa"
" Ya sudah tapi dia harus di bersihkan"
" Iyah mah nanti Win yang atur"
" Tapi kamu jangan cape cape yah, dan jangan tidur larut malam"
" Iyahh,,, mamah.."

Win kembali ke kamarnya, membawa sebuah mangkuk besar berisi air hangat dan handuk kecil. Dia membersihkan tubuh Bright dengan perlahan, karna banyak luka memar di sana, tak lupa dia mengoleskan obat di lukanya.

" Bai kenapa kamu begini? Apa yang terjadi? "

Selesai membersihkan Bright, Win pun tidur disampingnya.

" Selamat malam Bai.."

Win mematikan lampu.

***

Pagi belum tiba sempurna, tapi Bright terbangun dari tidurnya. Saat dia membuka mata begitu kagetnya dia melihat Win yang ada di pelukannya. Tapi untungnya itu tidak membangunkan Win..

" Shiiaa,,,,Win?"

Tapi kagetnya berubah menjadi senyuman saat Win malah mengerak gerakan kepalanya di pelukannya. Dia malah  mengusap usap rambut Win, agar Win kembali tertidur pulas.

" Kau begitu manis Win, makasih telah membantuku."

Bright mencium rambut Win mesra, dan dan kembali terlelap.

***

Ini sudah pukul 10.00 tapi Bright belum terbangun.

" Bai..Bai... Bangun sudah siang, Sarapan dulu"

Win membangunkan Bright dan membawakannya sarapan.

" Emmmzzz,, iyah."
" Baguslah kau sudah sadar, gimana rasanya masih sakit lukanya"
" Iyah, masih nyut nyutan."
" Kok kamu bisa seperti ini? Kenapa?"
" Emmmzz,,aku..."
" Ya sudah,, nanti saja ceritanya sekarang makan dulu yah, ini ku bawakan makanan"
" Iyah.."

Win meninggalkan Bright sebentar untuk makan. Setelah Bright makan dia pergi ke arah balkon karmar Win, untuk menghirup udara segar. Tapi berapa kagumnya dia dengan semua yang dimiliki Win, rumahnya begitu luas, dan halaman rumah yg indah dengan beberapa mobil yg terparkir di garasinya.

Tak lama Win kembali ke kamarnya, dia melihat Bright di balkon.

" Sedang apa?"
Suara win menyadarkan Brigth dari lamunannya.

" Hanya menghirup udara segar"
"Emmmzz,. Oiyah apa kamu mau ke dokter?"
" Tidak terimakasih, nanti juga sembuh sendiri ko, oiyah Win boleh aku bertannya sesuatu?"
" Apa?"
" Kenapa kau begitu baik pada ku? Padahal aku selalu cuek pada mu?"
" Emmzz, gak kenapa napa ko, hanya saja kau spesial buat ku?"
" Hahh spesial??"
" Hemmmzz,, yah anggap saja begitu"

Bright mendekat..

" Kau anggap aku apa?"
" Bai..." Bright semakin dekat
" Emmmz, jawab Win?"
" Kau mau aku jawab apa?,"
" Jujur pada ku Win"
"Aku menyukai mu Bright, itu kejujuran ku. Aku tau aku mungkin gila karna menyukaimu dengan berbeda,"
"Win..." Bright malah melangkah mundur..

Win mengerti, Bright pasti kaget dengan pengakuannya. Tapi dia lega telah mengatakannya walau entah apa yg terjadi selanjutnya.

"Ku telah mengatakan apa yang ku rasakan, ku pun tak mengerti kenapa dan kapan rasa ini ada dan hadir, sekarang terserah kamu Bai, aku tak kan memaksa mu, maaf.."

Melihat Bright yang melangkah mundur Win telah menebaknya ini hanya cinta sepihak dan dia pun tak berharap lebih. Win berpaling dan melangkah pergi, tapi sigapnya Bright memegang tangan Win..

Hap.. Bright berhasil meraih tangan Win..

Tbc.

Maaf yah lama upnya..

Maaf yah lama upnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Time with WinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang