[siebenundvierzig]

17.4K 1K 161
                                    

! Waktu di percepat !

Harap siaga dalam membaca karena keponakan kita akan segera menyapa dunia!

.

"masih sakit?", Mark kini sedang mendekap Haechan didalam pelukannya, ini sudah tengah malam dan ia sedang mengelus punggung serta pinggul Haechan.

Istrinya itu sudah sedari tadi sore mengeluh bahwa pinggangnya sangat sakit. Mendengar itu Mark berpikir bahwa Haechan akan segera melahirkan mengingat juga ucapan Dokter Kun yang mengatakan Haechan akan lahiran satu minggu lagi dan ini sudah hari ke 3 semenjak mereka melakukan check up.

Haechan mengangguk namun berusaha untuk tenang, ini sudah malam dan besok suaminya itu harus bekerja, Haechan mencoba memejamkan matanya untuk tidur. Mengelus perutnya dan berbicara dalam hati dengan buah hatinya.

'Aegi ayo bekerja sama dengan Mommy ya nak.. kasihan Daddy besok bekerja'

Ajaib, seakan iba dengan kedua orang tuanya rasa sakit di pinggul Haechan mulai mereda, sakit di perutnya juga begitu, tersenyum, Haechan mengucapkan terimakasih kepada sang anak.

"Sudah mereda hyung.. tidak apa-apa ayo kita tidur", Haechan mengecup bibir Mark lalu menyamankan posisinya.

Mark yang mendengar itu pun dapat bernafas lega, tapi yang namanya Mark adalah suami siaga, ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Setiap satu jam sekali pasti akan bangun dan mengecek keadaan istrinya itu. Sedangkan yang sedang di khawatirkan malah tidur dengan nyenyak terbukti dari dengkuran halus yang terdengar dari belah bibi yang terbuka itu.

Mencoba untuk tenang, Mark kembali memejamkan kedua matanya, memeluk tubuh mungil itu lalu mengecup kening Haechan sekilas, kegiatan yang tak pernah tinggal bagi seorang Mark Jung.

.

Keesokan paginya Mark kelimpungan ketika tak melihat Haechan berada di kasurnya, bangun dengan tergesa Mark meneriaki nama sang istri.

"Haechan.."

"Nee hyung? Di dapur"

Mendengar sautan dari sang Istri Mark langsung bergerak cepat menuju dapur dimana istrinya itu sedang membuat susu juga sudah ada dua piring sandwich yang tersedia diatas meja makan.

"Astaga aku kira kamu tadi kemana", raut khawatir nampak sekali di wajah bangun tidur milik Mark, Haechan tertawa.

"Aku tidak kemana-mana Hyung", Haechan duduk di kursi yang berada di samping Mark.

Mark mengangguk, berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci muka juga sikat gigi, setelahnya kembali lagi untuk sarapan pagi bersama.

"Hari ini kamu tidak masuk kan? Dengar aku tidak mau tahu pokoknya kamu harus tetap dirumah Mommy, nanti aku izinkan dengan dosen yang mengajar kelas mu", Mark berkata dengan tatapan seriusnya.

Haechan hanya mengangguk, tapi matanya tak lama menatap kearah Mark, "tapi kalau mereka tidak mengizinkan bagaimana Hyung?"

"Mana ada, gila kalau mereka tidak mengizinkan seseorang untuk melakukan persalinan", Mark mendengus, seketika kesal sendiri jika memang itu benar-benar terjadi. Tak lama melanjutkan kembali ucapannya.

"Lagi pula mana ada orang yang tega membiarkanmu tetap masuk disaat masa-masa genting begini"

Haechan tertawa, benar juga apa yang dikatakan suaminya ini. Padahal tadi Haechan hanya mengetes reaksi Mark saja. Nyatanya dari kemarin-kemarin Haechan sudah mendapatkan banyak sekali pesan dari para teman kampus juga dosennya untuk tidak masuk kuliah dulu. Iyalah nanti kalau dia melahirkan di kampus kan tidak lucu!!

[END] 𝓶𝓲𝓮𝓷𝓷𝓮 𝓢𝓸𝓷𝓷𝓮  [Matahariku] || MarkHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang