Bab 8 : Imajinasinya Berbuah Beri Hitam

351 53 43
                                    

Original Story
© Ashimanur

Happy Reading

Aiden membuka pintu ruangan pribadi Ratu dengan paksa, membuat Paula tergesa menghalangi langkah sang pangeran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aiden membuka pintu ruangan pribadi Ratu dengan paksa, membuat Paula tergesa menghalangi langkah sang pangeran. Xavier menoleh terkejut akibat suara pintu yang dibuka paksa itu, Aiden tersentak sejenak melihat siapa yang kini tengah duduk di sebelah Ibunya.

"Apa kesopananmu telah hilang, Pangeran?"

Mata Aiden berpusat pada pria tersebut yang membungkuk ke arahnya. "Apa yang Ibu lakukan?"

Xavier menghela, membenahi letak duduknya. "Apa maksudmu, Pangeran?"

"Berhenti berpura-pura tidak tahu. Ibu berniat membunuhku?"

Xavier melirik kecil sebuah anak panah yang dilempar ke arahnya, ada sebuah pita putih di sana. Dia yakin dengan apa yang akan anaknya tanyakan.

Aiden menahan gemuruh dadanya. "Anak panah ini, milik Ibu?"

"Maksudmu Ibu yang melepaskannya dan berniat membunuhmu?"

"Tepat siang tadi anak panah ini hampir menghilangkan nyawaku dan seseorang. Apa ini ulah Ibu dan seluruh aliansi?"

Xavier mendongak, menarik napas dengan cara anggun. "Kenapa kau berpikir ini milikku?"

Aiden mengepalkan kedua tangannya. "Kayu ini, hanya dimiliki kalangan bangsawan, ini persis dengan yang Ibu punya. Apa yang sedang Ibu rencanakan?"

"Apa yang akan kau lakukan jika tahu segalanya, Aiden?"

Lelaki itu terdiam.

Xavier meminta pria di hadapannya menuangkan segelas alkohol. "Apa kau akan mencoba menghentikanku?"

"Apa itu berarti Ibu mengakui anak panah ini milikmu?"

"Kapan aku bilang begitu, Pangeran? Tanyakan saja pada Perdana Menteri ke mana aku siang tadi."

Aiden menoleh dan menatap tak suka akan kehadiran pria tambun itu yang selalu terlihat mengekor di belakang Ibunya. Russel baru saja sampai dari Bellshire setelah memasang dua muka untuk membantu korban di sana.

Russel mengangguk seolah membenarkan apa yang belum dikatakan.

"Yang Mulia sejak pagi mengurus permasalahan internal Montaussis, dan saya baru saja kembali dari Bellshire, Yang Mulia."

[END] Fiction : The Crown Prince and His ServantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang