Bab 2- Ragu

103 19 3
                                    


الَّلهـُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِـناَ مُحَمَّـد (3x)

Happy Reading❤

"Kak Arif?" Ayla terpelongo melihat laki-laki yang akan dijodohkan dengannya. Sedangkan Arif? Wajahnya datar seperti tidak ada perasaan senang yang ditampakkan.

"Tunggu, jadi Ayla kenal sama Arif?" Imam-ayah Arif mengernyitkan alisnya, tidak percaya. Begitupun dengan semua orang yang berada ditempatnya sekarang.

Arif yang berdiri disamping ayahnya seketika memoles wajah ramahnya. "Iya, Yah. Aku sama Ayla sudah pernah ketemu, itupun cuman dua kali."

"MasyaAllah. Bagus dong, Arif dan Ayla ternyata sudah saling kenal. Mungkin ini cara Allah menyatukan anak-anak kita." Kali ini Aisyah-mama Arif yang angkat bicara, membuat semua orang riuh tertawa kecuali Arif dan Ayla yang hanya menunduk.

Suasana kembali hening tatkala tidak ada lagi pembahasan diantara kedua belah pihak keluarga. Hingga Imam angkat bicara.

"Bismillah. Jadi maksud kedatangan kami, karena ingin meminang Ayla untuk Arif"

Ayla yang merasa namanya disebut langsung tidak bisa berkedip lagi. Jantungnya kini memompa lebih cepat.

Apa lagi ini yaRabb? Apakah kak Arif sudah berubah? Apa yang harus aku jawab?

"Abi sama Bunda terserah Ayla saja, bagaimana bagusnya." Fathur melihat kearah Ayla yang tampak ragu memberi jawaban.

Arif berjalan mendekati Ayla dan memberi jarak padanya.
"Ayla Alesha Rabbani, bersediakah engkau menerimaku menjadi imam untukmu? Sekaligus menjadi pendamping hidupku?" Kali ini Arif menekuk lututnya dihadapan Ayla sembari mengeluarkan kotak merah berisi cincin berbalut emas.

Perempuan mana yang tidak bergetar hatinya ketika ungkapan itu terdengar indah ditelinga. Permohonan untuk kedua kalinya dari sosok laki-laki berbeda yang akan membawanya ke jenjang lebih serius.

Ayla melihat Fathur dan Fatimah yang tersenyum padanya. Kemudian menarik nafas panjang, "Kak Arif ... A-Ayla butuh waktu untuk memikirkan ini. Boleh?"

Semua orang kaget dengan keputusan Ayla. Namun Arif tetap tersenyum ramah padanya. "Berapa lama aku harus menunggu?".

"Tiga hari, insyaAllah." Jawab Ayla mantap.

Tiga hari bukan waktu yang lama, Ayla perlu mengadukan ini kepada Allah, meyakinkan hatinya untuk dia calon imamnya nanti. Meyakinkannya bahwa ini memang jalan yang sudah dipilihkan Allah untuknya, agar bisa melupakan Adam.

Setelah kepulangan Arif dan keluarga, Ayla langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan diri di kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya sembari memikirkan lamaran dari Arif.

"Ayla." Suara Fatimah dari balik pintu berhasil membuyarkan lamunannya. buru-buru ia membukan pintu untuk bundanya.

"Loh bunda, ada apa?" Fatimah mengajak Ayla untuk duduk di tepi kasurnya dan menggenggam tangan halus putrinya itu.

"Terimalah lamaran Arif,"Kata Fatimah dengan tatapan yang penuh harap kepada Ayla.

"Em..itu, Ayla perlu waktu bun."

"Apa yang membuat kamu ragu, Nak?" Kali ini Fatimah mengelus lembut pipi Ayla.

"Iiih bunda. Ayla kan nggak terlalu kenal sama Kak Arif. Siapa tau aja nih ya, bun ..." Ayla mendekatkan badannya ke Fatimah dan berbisik ditelinga perempuan paruh baya itu. "Kak Arif main cewek dibelakang." Mendengar ucapan Ayla yang tidak di filter, Fatimah langsung menepuk keras lengan Ayla.

"Astaghfirullah! Nggak baik kamu ngomongin orang kayak gitu. Abi itu nggak asal pilih pasangan buat kamu, selalu selektif kalo masalah milih mantu," Kata Fatimah yang sudah geleng-geleng melihat Ayla yang sudah tertawa puas.

"Ya Allah bunda, Ayla cuman bercanda." Dirangkulnya erat kini Fatimah, karena sudah membuat bundanya gelabakan.

Tanpa basa-basi Fatimah kembali menggenggam erat tangan Ayla yang sudah panas-dingin."Bunda nggak mau, Ay, kejadian yang dulu keulang lagi."

"Insya Allah nggak akan bun. Ayla cuman mau ngadu sama Allah, minta petunjuk. Berdoa, mudahan ini bakalan jadi jalan yang terbaik buat Ayla," Kata Ayla yang mengelus lembut pipi Fatimah.

"YaRabb ... jika memang dia jodohku, tolong permudahkan jalan kami untuk bersama, hamba mohon, tolong jaga hati untuk dia yang akan menjadi imamku kelak. Untuk dia yang bertanggung jawab atasku nanti. Untuk dia pangeranku akhir hayat. Mudahkan segala urusan kami menggapai Ridho-Mu yaRabb."

***

Akhirnya bisa Up!!

Cek ombak dulu ahh

Sebetulnya mau up malam tadi, eh malah ketiduran😴 Jadi sekarang deh

Aku minta maaf ya kalau masih ada kata-kata yang typo.😶

Aku sangat senang jika kalian berkenan memberikan kritik dan saran, apapun itu ...

jangan lupa like dan komen yaa. Kasih like itu gratis looh, eheem

❤❤❤

AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang