AGENT 111 [TAMAT]

1

Menjadi Agen rahasia bukanlah pekerjaan impianku tapi pilihan.

Hidup di dunia mengharuskan kita untuk memilih antara
'Membunuh atau Dibunuh'

Terlahir sebagai anak yang tidak diinginkan dan dibuang oleh orangtua biologis mungkin terdengar menyedihkan. Lalu apakah rasa kasihan yang kau tunjukkan padaku dapat merubah masa lalu? jawabannya? tentu saja tidak!
Jika waktu benar-benar dapat diputar kembali atau jika aku dapat melakukan perjalanan waktu ke masa lalu maka aku akan mendatangi orangtua ku dan mengatakan pada mereka.

"Bunuh janin itu dan jangan biarkan dia lahir!" 

itulah penyesalan terbesarku yaitu terlahir ke dunia.

Hellow! bangun dari tidur panjangmu! tentu saja itu mustahil terjadi kecuali kau memiliki robot kucing dengan kantong ajaibnya.

Memori masa kecilku menyeruak dari berangkas ingatan, memaksaku melihat sosok ku di masa lalu di rumah tua ini...yeah rumah tua. Apa aku sudah mengatakan bahwa aku sedang bertamasya? belum? ah my bad.

Aku mengambil jatah cuti dan memutuskan mengunjungi satu-satunya rumahku.
Rumah tua dengan halaman luas dikelilingi pagar tinggi yang sudah berkarat di berbagai sisi.
Rumah ini terletrak di pinggiran kota, rumah bagi anak anak yang tidak memiliki orangtua.
Rumah dimana orang orang seperti kami dapat beristirahat.
Rumah dimana kami saling mengasihi meski tidak terikat hubungan darah.

Ukiran yang terukir di pagar sudah tertutupi tanaman rambat namun meski tertutup aku masih ingat tulisan apa yang terukir disana.

"Angel's Home"

Nama yang indah bukan? Kurasa tulisan itu adalah ingatan pertamaku di dunia.
Di bawah gerbang dimana aku ditinggalkan begitu saja tanpa rasa bersalah.
Di malam yang gelap dan dingin disertai hujan badai aku menangis kelaparan dan kedinginan.
Tangisan putus asa dari bayi perempuan tanpa ada yang  mendengar suara tangisku karena rumah tua itu berada jauh dari pemukiman penduduk.

Jika pemilik Angel's Home tidak mendengar suara tangisku yang samar samar bercampur derasnya hujan mungkin mereka akan menemukan bayi perempuan oh...lebih tepatnya mayat bayi yang meninggal akibat kelaparan dan hipotermia.

Haruskah aku bersyukur masih hidup hingga saat ini? jawabannya "Aku tidak tahu".
Apa yang kau harapkan dariku? jawaban macam apa yang ingin kau dengar dariku? kalian ingin aku bersyukur? oh baiklah maksudmu bersyukur karena aku dibuang? bersyukur karena aku hampir mati kedinginan? berapa banyak kesialan yang harus aku syukuri?

(Ha...ha...ha...ha)
terdengar gelak tawa anak-anak dari halaman rumah itu.
Aku membuka gerbang dengan berhati hati agar engsel berkarat itu tidak menimbulkan bunyi yang sangat menyiksa telinga. 

krrrriiieeetttt....

"Dasar pintu sialan! ingatkan aku untuk meminta bantuan Alejandro menyingkirkanmu ke tempat pembuangan dan mengganti gerbang baru."