"Setelah sekian lama aku menghindarinya setelah sekian lama aku terpaksa melupakanya, ini adalah hari yang sial karena aku kembali bertemu dengan mu"Author Pov
Dua penyiar ini sudah sejak 2 jam lalu bercengkrama di belakang microfon baik itu beradu argument atau saling mengejek satu sama lain dan bukan mereka namanya kalau ada yang mau mengalah.
Lucunya semakin sengit mereka berdebat justru mengundang keseruan bagi pendengar mereka siapa lagi kalau bukan Tom and Jerry nya Trendy Fm yang sudah beberapa bulan ini memenuhi ruang kita semua bahkan obrolan keduanya sangat di tunggu para pendengar setianya.
"Kalian tu lucu banget sih udah mulai ngambek-ngambekan lama-lama jadian ni bentar lagi" Seru salah satu pendengar yang di iringin gelak tawa dari sambungan telepon.
"Heii aku gak ngambek, bodo Rhein mau suka sama siapa wanita kayak apa cuma aku gak seneng kalau di jadikan bahan perbandingan" Jawab wanita itu dengan serius.
"Ya Elah Pinkan aku becanda sayang" bujuk Pria ini sambil menggoda wanita yang sejak tadi memasang muka kesalnya.
"Cieee semoga deh beneran jadian, aku boleh request lagu aja deh"
"Ohh mau langsung ni? Lagu apa?"
"Lagu Raisa Jatuh Hati spesial buat kalian aja karena kalian penyiar favorit aku"
"Ah Thankyou... kita cariin dulu babay"
Setelah menyapa pendengarnya lewat sambungan telepon Keduanya akan kembali bertarung ria dan akan berjeda sejenak saat lagu-lagu request dari para pendengar setianya mengudara.
Penikmat obrolan mereka bukan hanya pendengar yang ada di luar sana namun juga orang-orang yang di dalam gedung tempat keduanya siaran, seperti pria asing yang satu ini.
Sejak tadi ia berdiri tidak jauh dari studio yang menghasilkan suara itu sambil memperhatikan setiap gerak gerik seorang wanita yang ada di dalamnya.
Bibirnya membentuk senyuman melihat raut wajahnya yang sedang kesal dengan teman di sebelahnya.
"Mau ke ruangan bang Tama kan? Hallo mas..." Tegur lawan bicaranya yang ada di hadapnnya karena merasa tak di hiraukan sejak tadi.
Merasa seperti ada yang memperhatikannya, wanita ini tiba-tiba saja menegakkan wajahnya dan mencari tau siapa yang sedang memperhatikannya.
"Ohh iya maaf, iya gimana boleh diantarkan" pintanya sambil memutar tubuhnya memalingkan wajahnya saat sadar wanita itu melihat ke arahnya.
***
Pinkan Pov
Sungguh aku tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata bagaimana rasa kesalnya aku saat ini dengan partner sok ganteng sekaligus pelatihnya ini yang sejak tadi mengejeknya.
"Jangan bandingan wanita satu dengan wanita laiinya, memang aku tidak cantik lantas mau apa kau??" Tanya ku serius saat siaran sedang berlangsung.
"Baguslah kalau sadar diri ya berusaha dong mempercantik diri" jawabnya.
Tapi pembicaraan terus berlanjut bahkan penelpon yang diterima juga mengikuti alur pembicaraan ini.
"Tauhkah kamu Rhein tak ada wanita mana pun yang mau di bandingkan dengan apa pun karena itu menyakitkan" ucapku tulus namun bersandiwara.
Dan benar saja aku yang sudah tahu kebiasaan Rhein jika aku sudah mulai menanggapi obrolannya yang konyol ini dengan nada serius dan pelan maka raut wajahnya akan berubah.
Matanya seoalah bicara "maafkan aku"
"Baiklah aku akan tetap profesional" ucapku dalam hati.
"Hahahahaah aku gak kuat buat nahan tawa, kalian tahu pendengar saat aku mengucapkan kalimat tadi tiba-tiba Rhein diam apakah kalian merasakan atmosfer ini?" Tanya ku sambil menahan tawa karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I.L.Y.A ( I Love You Announcer)
Любовные романыSuara... Rhein yang berciri khas mampu membuat pendengarnya tersenyum dan selalu ditunggu-tunggu. Ini yang membuat seoarang gadis begitu sangat penasaran... Hingga suatu hari radio tempat Rhein biasa siaran mengadakan audisi pencarian bakat announce...