Episode 33

12 1 0
                                    

Setelah berkenalan dengan aluna, selly yang baru kembali dari kasir untuk membeli koin, itu melihat temannya sedang berbicara dengan orang asing.
"Nis, kamu sedang bicara sama siapa?." Tanya selly penasaran.
"Ouh! Dia Aluna." Ucap anisa.
"Hai ka, temen ya Ka anisa yah. Boleh kenalan gak, nama saya aluna." Ucap aluna ramah sambil mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan dengan selly.

"Iya, saya selly." Jawab selly ragu tapi mengulurkan tangan untuk menerima jabatan tangan aluna.
"Kakak-kakak ini mau main teamzoon yah." Asal tebak aja.
"Iya, kita mau main. Kamu mau ikut, yuk." Ajak anisa.
"Nanti saya beli koin dulu." Seraya sudah berjalan menujuh kasir tapi langsung di tahan oleh selly yang memperlihatkan koin di tangannya.
"Gak usah, nih saya sudah beli koin yah lebih. Yuk, let's go..." sambil menarik tangan anisa dan aluna.

("Baru juga kenal selly udah akrab saja sama orang lain.") Dumal dalam benak anisa, melihat keakraban selly dan aluna.
"Aluna kamu kesini sendirian." Tanya Selly.
"Nggak, sama kakakku." Jawab Aluna sibuk dengan layar game.
"Terus mana kakak kamu." Tanya Anisa yang melihat ke arah Aluna.
"Sibuk, karena pameran yang ada di bawa. Aku bosen jadi aku mau jalan-jalan ke sini." Ucap Aluna.

"Ouh nanti dia pasti nyariin kamu." Ucap Selly.
"Aku dah izin kok." Jawab Aluna lagi.
"Syukur lah kalo gitu." Jawab Anisa yang melihat kearah game balap mobil.
"Nis mau nyobain itu."
"Yang mana."
"Masukin bola basket. Biar kaya si bayu yang jago gol Lin ke ring, masih masih ingetkan." Ucap Selly yang mengingatkan Anisa dengan Bayu yang Bahkan bayanganya hampir memudar dalam pikiran Anisa.

Hari pun berlalu dengan cepat, jam menujukan pukul 17.00 sore. Waktunya mereka kembali masing-masing, setelah menghabiskan waktu bersama 8 Jam bersama, aluna harus kembali ke tempat dimana even itu diadakan karena kakak ya pasti akan mencarinya sekarang.
"Ka selly, dan ka anisa makasih ya untuk hari ini. Aku ke sini jadi gak boring, malah seru banget. Kalo ada festival kaya gini lagi semoga kita bisa ketemu lagi ya, sampai jumpah." Seraya melambaikan tangannya.

"Eh bentar lun." Panggil selly menghentikan langkah aluna.
"Iya ka, ada apa?." Berbalik badan lagi melihat kearah selly.
"Kita tukeran no telfon saja gimana, biar bisa kirim balasan." Ucap Selly yang langsung di tanggapi dengan antusias dari Aluna.
"Boleh juga, no kakak berapa." Tanya Aluna sambil mengeluarkan hp ya dari tas mini yah. "08xxxxxxxxxx." Selly menyebutkan no hp miliknya.

"Oke. Aku save ya ka, terus no ka anisa berapa?" Tanya Aluna, melihat ke Anisa.
"Ouh anisa gak punya hp, tapi kita selalu barengan kok." Ucap selly sambil memeluk anisa.
"Yasudah. Aku cek dulu ya. Nah dah masuk kan ka, itu no aluna." Ujar aluna mengirim pesan.
"Iya nih baru masuk." Ucap Selly yang langsung menyimpan no aluna.

Saat kedua gadis itu sedang bertukar no kontak, anisa malah terlihat tertarik ke tempat lain yaitu melihat kesebuah pandangan yang tak jauh dari lorong-lorong di toko-toko, anisa seakan tak bisa memalingkan tatapannya pada seorang pria yang sedang berjalan dengan wajah spot yah, hingga bersinar seperti mentari pagi, sedangkan pria itu seperti sedang mencari sesuatu yang ingin ia temukan.

Lalu tiba-tiba pandangannya langsung tertujuh padanya membuat anisa salah tingkah dan mengalihkan pandangannya kearah lain, yah untuk pertama kalinya anisa mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang pria asing yang belum ia kenal siapa dia, bahkan manapun belum ia tahu cuman melihat dari postur tubuh yang berbadan tegap dan tinggi itu.
"Ouh, itu dia sudah datang, hehe... Sampai mencariku." Saut aluna melangkah mendahuluh anisa yang berdiri mematung.

Aluna langsung mengalungkan tangannya ke lengan pria itu, sedangkan pria itu tak mengeluarkan expresi apapun hanya diam sambil mendengarkan adiknya bicara, untuk mengenalkan dirinya, Aluna seperti juru bicara pria itu.
"Ka kanalin, mereka temen-temen Aluna. Ka Selly dan ka Anisa, ini kakakku." Ucap Aluna mengenalkan kakaknya pada Selly dan Anisa yang masih melamun mengagumkan sosok pria yang ada di depannya.

Pria itu adalah kakak kandung aluna yang saat ini berdiri tepat di hadapan anisa yang tak bisa berkedip karena melihat pesona dari kakaknya aluna, itu membuat selly kebingungan.
"Nis- Anisa~" Panggilan selly membuyarkan lamunan anisa.
"Hemm~ apa." Ucap Anisa gelagapan.
"Itu, di sapa sama kakak ya aluna, kok kamu malah diem aja sih. Kamu gak apa-apa kan." Tanya selly bingung.
"Ah iya, maaf. Saya Anisa." Ucap Anisa tidak fokus, malah mengenalkan namanya sendiri.

"Anisa ini kakakku namanya Reno, ih kakak kok diem aja ngomong Napa KA." Ucap Aluna kesal.
"Sudah selesai, kita pulang." Jawabnya singkat, kata kakak ya aluna dingin dan sinis.
"Eh apa-apa itu, KA ih nyebelin banget sih ka Reno. Maaf ya ka Selly Ka Anisa, dia emang gitu. Aku duluan ya bye-bye." Ucap Aluna yang langsung berlari mengejar kakaknya yang sudah jauh. Sedangkan Anisa masih mengaguminya walau dia sudah tak ada dihadapannya lagi.

"Nis, Anisa. Kita juga harus pulang, nanti kita gak dapet angkutan umum buat pulang." Ucap Selly.
"Iya yuk." Masih jalan dalam lamunannya.
Di halaman depan sudah nunggu 1 jam lebih karena kesorean mereka nungguin angkutan umum tapi tak satupun mobil umum yang lewat, semua mobil besar dan mobil lainnya. Hingga sebuah mobil merah jambu melintasi mereka dan berhenti tak jauh dari Anisa dan Selly berdiri saat ini.

"Ka Selly Ka Anisa." Panggilan itu membuat Selly dan Anisa melihat kesumber suara.
"Loh itukan." Ucap Selly.
Lalu mobil itu mundur lagi tepat di hadapan Anisa dan Selly.
"Kok kalian belum pulang, kupikir sudah pulang dari tadi." Ucap Aluna yang menongolkan kepala di jendela mobil.
"Kita kesorean nih jadi tidak dapet angutan umum." Jawab Selly.
"Ouh kasihan banget, kita anter saja gimana?." Tawar Aluna.

"He? Kita." Ucap Anisa bingung.
"Iya aku dan kakakku, tapi dia belum keluar masih di dalam kantor departemen Moll, jadi aku lagi nungguin dia deh." Ucap Aluna.
"Nggak usah deh lun ngerepotin kamu." Ucap Anisa.
"Tapi dari pada nanti tambah malam, emangnya papah-mamah kalian nggak khawatir." Ucap Aluna.
"Iya juga sih nis, udahlah kita ikut saja sama Aluna."
"Iya kalo kakaknya izinkan"
"Tenang aja ka Anisa, kakak Pasti izinin."

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita ini, jangan lupa untuk like share and masukan komentarnya.

Rabu 20 Januari 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang