Mizuki turun di depan rumah besar dan megah, lelaki itu malah tetap membawanya dan tidak mau melepaskan nya. Membuat Mizuki meredam hasrat membunuh nya yang sudah sejak tadi ia pendam dalam-dalam. Rasa takut seseorang membuat aura mereka begitu terasa nikmat di indra penciumannya. Rasa takut yang akan membawa seseorang pada sebuah rasa yang menghentikan rasa takut itu. MATI—adalah ujung dari ketakutan itu. Namun selain rasa takut, rasa dendam, rasa benci adalah satu hal yang lebih menggiurkan daripada aura ketakutan.
"Ada apa? Mengapa kau masih berdiri di sana seperti orang bodoh? Segera ikut dengan ku jika kau memang tau dimana gadis itu berada!" ujar Alan
"Aku tidak pernah menerima bentakan dari manusia Alan, kau harus mencamkan itu baik-baik di dalam pikiran dan otak kecil mu!"
Alan menaikkan alisnya, mengerutkan kening nya saat merasakan bahwa ucapan Mizuki seolah menyiratkan--bahwa ia harus berhati-hati padanya karena gadis itu bukan lah manusia--. Alan menatap Mizuki dengan bola matanya yang berputar, ia lalu menarik tangan gadis itu memasuki apartemen gadis yang membuat jantung nya sekarang berpacu lebih cepat dari biasanya. Mizuki seketika menatap tangan itu, ia menarik nafas nya. Entah angin apa yang membuat hasrat nya yang sedang menggebu-gebu seketika menghilang. Aura ketakutan Alan mulai menghilang dan itu cukup membuat Mizuki kesal. Bisa-bisa nya calong mangsa nya menghilang dengan cara yang begitu tidak elegan seperti ini?
"Kau yakin gadis itu sedang berada di apartemen ini?" ujar Alan menatap Mizuki. Ia memutuskan untuk percaya padanya karena ada perasaan lain sesaat yang bisa ia rasakan ketika menatap Alice yang tetap santai. Meski ia sudah mengancam gadis itu untuk mati bersamanya dengan menabrak kan mobil mereka. Namun ia jelas tidak ingin mati sebelum tau kebenaran dari apa yang ia takutkan sekarang. Alhasil mereka berdua berakhir di dalam apartemen milik gadis yang sedang menghantui dunia Alan.
"Kau tidak akan pernah tau jika kau tidak membuka knop pintu itu!"
Alan menatap Mizuki dengan kedua sudut bibir yang tiba-tiba terangkat, kata-kata Mizuki terdengar santai namun mampu membuat nya tersenyum. Entah apa yang terjadi padanya ketika berhubungan dengan gadis itu, bahkan tanpa sadar Alan menaikkan tangan nya dan mengacak rambut Mizuki "Ternyata kau menggemaskan juga!" serunya membuat Mizuki yang tidak menyangka perbuatan Alan itu membeku di tempatnya berdiri. Bahkan sampai punggung Alan masuk ke dalam ruangan itu, Mizuki masih membeku di depan pintu. Tidak bergerak barang sedetik pun bahkan saat udara yang tiba-tiba berhembus terasa meremang di sekitar area leher nya.
"Mizuki? Kau tidak ikut dengan ku?" seru Alan menatap Mizuki yang masih terdiam di depan pintu apartemen milik pacarnya. Ia memang tau apa kata sandi dari pacarnya. Selain ia sering bermain ke apartemen gadis itu, ia juga sering menumpang makan di sana dulu,sebelum sesuatu kesalahpahaman membuat Alan terjebak dengan masa-lalu kelamNya. Mizuki melangkah masuk, dan menatap Alan yang mulai sibuk mencari sosok itu.
"Saf !Dimana kau!" teriak Alan membuka pintu kamar gadis itu. Namun ia tidak menemukan gadis itu sama-sekali. Alan beranjak menuju ruang tengah, namun gadis itu sama-sekali tidak berada di sana. Hingga tatapan Alan berhenti di balkon kamar gadis itu. Matanya tiba-tiba melotot saat menemukan sosok wanita yang tergantung di balkon itu. Alan seketika berteriak, ia menggambil bangku, memustuskan tali itu. "Saf!!! Saf!! Tidak, jangan begini Saf,aku akan bertanggung jawab. Jangan begin!" teriak Alan mengguncang bahu gadis yang tidak sadarkan diri itu.
"Berikan dia nafas buatan, dia baru saja menggantung dirinya. Jadi jantung nya masih bekerja dan dia bisa selamat!" ujar Mizuki yang menatap sosok di depannya begitu khawatir saat mendapati sosok gadis itu dalam keadaan gantung diri.
Alan tidak memikirkan apa-apa, ia langsung memberikan Safa nafas buatan nya. Sambil sesekali menyeka airmatanya yang entah mengapa membuat Mizuki tersentuh. Ia menelan salivanya, lelaki di depan nya ini ternyata tidak berhati busuk. Namun, apa yang membuat lelaki itu nampak seperti lelaki brengsek? Ia terus memperhatikan Alan yang tidak henti-henti nya memberikan nafas buatan pada gadis itu dan bahkan memompa dada gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Weird (TAMAT)
Mistero / ThrillerAlice berada di dalam sebuah 'teror' yang terus memaksanya untuk mengingat apa yang ia lupakan. Xander hadir saat gadis itu merasa ingin menyerah menghadapi masalah-Nya. **** Memiliki kekuatan aneh yang 'katanya' adalah sebuah kecelakaan yang dilaku...