**
Ruang DosenAleta mengetuk pintu ruang dosen dengan perasaan takut, marah, kesel, dan malu. Aleta menoleh ke belakang di mana ada teman-temannya dan juga Raga yang menyemangati.
"Semangat, Al!" Kata mereka bersama
Aleta pun masuk ruang dosen setelah mendengar suara dari dalam sana.
"Permisi, pak...." Ucap Aleta lirih sedangkan dosen itu sibuk dengan laptopnya.
"Ya?" Jawab Ariq singkat. Aleta paling males hadapi kalau sudah begini jawabannya.
"Begini pak, maaf sebelumnya saya mahasiswa yang mengikuti mata kuliah bapak semester ini."
"Terus?" Tanya Ariq dengan wajah datarnya tapi sumpah kok muka seperti itu makin kesel Aleta rasanya pengen di belai lembut pakai bambu runcing. Astaghfirullah Al sabar batin Aleta.
"Terus saya minta perbaikan nilai pak."
"Emang nilai kamu berapa?" Tanya dia lagi.
Ya Allah, ampunilah dosaku selama ini. Sabar Al sabar.
"C, pak."
"Oh" jawab Ariq dengan santai.
Melihat respon santai orang di depan ini, entah bagaimana ceritanya Aleta malah menangis. Iya Aleta nangis di depan seorang dosen songong Ariq Kayana Adhitama.
Ariq memperhatikan Aleta yang menunduk untuk menyembunyikan mukanya yang lagi nangis. Aleta berpikir untuk tidak mau kuliah lagi, lebih baik berhenti saja kalau begini ceritanya.
"Nilainya sudah masuk SIA?"
SIA sistem informasi akademik online, di sana ada informasi dari setiap mahasiswa mulai dari nilai, kartu hasil studi, kartu rencana studi dan lainnya.
"...." Aleta hanya menggeleng karena gak bisa menjawab.
"Aleta Parassia Nantika, kamu bisa jawab saya!!" Kata Ariq dengan suara yang lebih tinggi.
Jujur saja Aleta anaknya tidak bisa di bentak apalagi dengan suara nyaring tersebut itu akan mengingatkan pada malam itu. Aleta gadis yang lemah tapi Aleta tutupi kelemahannya sudah tidak mau jadi bahan cacian keluarga nya lagi. Aleta akan menjadi gadis kuat. Iya harus jadi gadis kuat.
"Permisi pak." Aleta berdiri dari duduknya sambil hapus air mata sialan. Bodo amat dengan nilai, bodo amat dengan kuliah, bodo amat dia yang dendam yang Aleta pikiran sekarang adalah keluar dari ruangan itu. Al mau pulang ibu Al takut.
"Duduk!" Teriak Ariq tetapi Aleta tidak peduli sungguh tidak peduli lagi dan terus berjalan kearah pintu keluar.
"ALETA PARASSIA NANTIKA SAYA BILANG DUDUK! Kamu mau saya tidak luluskan kuliah kamu aaah!" teriak Ariq lagi.
Tangan Aleta mengepal antara takut dan marah Aleta harus bisa mengontrol diri. Tarik napas keluarkan. Aleta gak mau kalah dari dosen nyebelin ini. Aleta balik badan untuk melihat kemarahan sang dosen.
"Saya minta maaf sebelumnya, mungkin karena saya melakukan kesalahan bapak jadi marah dan dendam. saya..."sumpah antara suara, otak dan mata Aleta gak sejalan kinerjanya. "Semua itu tidak sepenuhnya kesalahan saya pak. Saya sudah melakukan berbagai cara menjelaskan kepada mereka, saya... Saya gak peduli bapak mau benci atau dendam dengan saya. Jadi..."
"Jadi nilainya untuk bapak saja. Permisi".
**
Kantin.
"Sudah Al, jangan nangis lagi." Kata Gita.
"Iya Al, gua jadi ikut sedih" mereka sedang peluk dan tenangi Aleta.
"Gua boleh ikut peluk tidak" kata vino.
"Vin..." Peringat raga. "Al aku antar pulang iya" kata raga lembut dengan tatapan tidak lepas dari Aleta .
Setelah dari ruang dosen tadi Aleta nangis sejadi-jadinya didepan pintu dosen. Teman-teman Aleta yang masih nungguin kaget lihat Aleta nangis, karena setahu mereka selama kenal dengan Aleta baru kali ini melihat Aleta seperti itu. Dipikiran mereka ada apa dengan sahabatnya?.
"Hiks... Gua.."
Ting.
Chat Wa
Pak Kaya : saya tunggu di parkiran.
Read.
"Ga, gua mau pulang!" Setelah sekian lama menangis Aleta akhirnya bersuara. Bodo amat dia nunggu diparkiran batin Al.
Ting.
Pak Kaya: mau saya jemput?
Me: no!!!
Pak Kaya: 5 menit.
Read.
**
Aleta berakhir pulang dengan orang yang membuatnya menangis. Jadi sudah tahu bukan siapa yang kirim pesan tadi? Yaa betul itu adalah dosen tercinta Ariq Kayana Adhitama. Kenapa bisa? karena Aleta tidak mau ambil resiko pak Ariq orang nya nekat dan gak main-main dengan ucapannya.
"Nilai kamu.."
"Lupakan saja" balas Aleta cepat perlu di ingat mereka tidak akan saling tatap.
"Ck. Gadis kelas kepala kamu tau saya paling benci ketika berbicara terus di potong!" Gertak Ariq dengan suara yang sedikit lebih tinggi.
Kami masih diparkiran khusus untuk dosen. Dan Alhamdulillah nya sekarang kondisinya sedang sepi karena Masih jam perkuliahan.
"Maaf" cicit aleta takut.
"Kita selesaikan ini."
®®
Next part iya.Maaf kalau banyak kosa kata yang masih gak nyambung 🙏
Selamat membaca ya,.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dosen
Romancemenikah adalah salah satu tujuan hidup seseorang, menikah dengan kisah seindah cerita di dongeng impian seorang wanita, menikah sekali seumur hidup keinginan semua orang, Namun bagaimana jadinya jika seorang mahasiswi menikah dengan dosen nya sendi...