38| Terbongkar

247 25 3
                                    

Dia cinta pertamaku, namun dia juga luka pertamaku, AYAH. Dia pelindung terbaikku namun dia juga penimbul sedih terberatku, IBU.
-Thafana Ailinindya Athala
_________

Bacanya pelan-pelan!
biar feelnya dapat:')
_______________________

Hari ini Dara sengaja nongkrong di balkon seharian, hanya untuk bisa melihat Faris yang menurutnya akan datang. Dan benar saja, setelah sekitar 3 jam Ia menunggu, Faris datang dengan motor vespanya,  dan memberhentikan bucin tepat sejajar dengan balkon kamar Thafa sebelumnya.

"Haii Faris." Teriak Dara pada Faris yang kaget, dan terpaksa harus tersenyum kecut.

"Lo kok bisa ada di situ?" Tanya Faris berteriak.

"Iya, kan ini jadi kamar gue sekarang."

Faris dengan cepat merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya. Sudah taulah siapa yang akan dihubunginya.

"Faris pasti mau nelfon aku." Monolog Dara menatap ponselnya.

📱Thafa?

📱Iya.

📱Kok kamu gak bilang sih kalau Dara sudah nempatin kamar kamu?

📱Sengaja, biar kamu gak buat dia nunggu.

Thafa menatap foto profil Faris yang ada di layar ponselnya, yang membuatnya sangat rindu akan keusilan Faris kepadanya.

📱"Lain kali kalau ada apa-apa bilang yah. Aku gak suka kalau ada orang yang gantiin posisi kamu."

📱...

📱"Thafa? Kamu masih ada di sana kan?"

📱 "Iya. Ris, aku matiin telfonnya ya! Hari ini aku ada jadwal check up."

📱"Biar aku anterin."

📱"Gak usah, aku mau pergi bareng mbok. Kamu temenin Dara ngobrol aja ya. Kalau perlu kamu telfon dia, soalnya dia lagi nungguin telfon kamu."

FYI, mbok Minah sudah tau tentang penyakit Thafa. Dan sekarang Thafa sedang berada di balik pintu kamar Dara.

📱"Tapi aku pengen ngobrolnya sama kamu."

📱"Please Faris, nanti besok aku bawain nasi goreng buatan aku deh."

📱"Yaudah deh, demi nasi goreng."

Thafa mematikan sepihak telfonnya, agar bisa membiarkan Dara dan Faris berbincang.

•••

Human Somse💖👸
Aku tunggu di taman belakang
sekolah yah:)
13.00

You
Oke sayang.
13.00
Read

Faris tersenyum melihat pesan Thafa. Dengan cepat Ia meraih ranselnya, lalu keluar kelas dengan senyum yang merekah. Akhirnya setelah sekian lama Ia bisa menghabiskan waktu bersama Thafa.

Dara yang sedari tadi menunggu Faris di parkiran, tak sengaja melihat Faris berjalan kearah belakang sekolah.

"Faris mau kemana tuh? Gue ikutin ah."

Dara terus saja mengendap-endap agar bisa mengikuti Faris, yang ternyata bertemu dengan seorang wanita yang duduk di kursi taman.

Ia tidak bisa melihat wajah gadis tersebut, Karen sedang menghadap belakang. "Apa itu pacarnya Faris? Tapi kok seragamnya sama dengan seragam sekolah ini? Siapa sih tuh cewek?"

Dilemma ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang