TWENTY NINE

1.1K 182 339
                                    

SPOILER II fanbook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SPOILER II fanbook

Hampir setengah jam, Hyera tak kunjung keluar dari kamar mandi. Tidak ada yang ia lakukan selain berjalan mondar-mandir di depan kaca wastafel, ia menggigit ujung kukunya sembari harap-harap cemas menunggu sesuatu.

Menilik kembali Arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Sudah lima menit," monolognya pelan.

Menghela napas berat, Hyera memusatkan atensinya ke satu benda yang ia pegang secara hati-hati. Ia memejamkan mata setelah mendapati hasil akhir yang ia terima-Lagi-lagi, dua garis pada Testpack itu.

Pacuan detak jantung Hyera bertambah lebih kencang, sedikit pening dan tubuh gemetar. Masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya."Benarkah aku hamil?"

Hyera melirik pada kantong plastik hitam yang ia buang pada tempat sampah. Sebelumnya, ia memang sudah melakukan tes, dan hasilnya menunjukan garis dua, tetapi Hyera masih berpikir jika ada yang salah dengan alat tersebut, hingga ia berkali-kali mencoba sebanyak empat kali dengan yang terakhir tadi.

Menatap diri dari pantulan cermin, mengingat kembali peristiwa malam ulang tahunnya-yeah, ia ingat betul saat Seokjin memenuhi dirinya dengan benih itu. "Kau benar-benar ada?" Batinnya seraya mengusap perut ratanya.

Entah harus senang atau justru sebaliknya, Hyera hanya mampu berpikir jika memang dirinya benar-benar hamil bukankah ia dan Seokjin akan menikah, maka ia tak perlu khawatir. "Jika benar ini nyata, maka Seokjin harus membagi cintanya untuk aku dan dia-anak kita."

Hyera melangkah keluar dari kamar mandi, merasa tak belum yakin dengan hasil tespack, takut-takut hasil sebenarnya tidak akurat maka ia menunggu menceritakannya pada Seokjin.

Jarum jam kini menunjukan pukul sembilan pagi, Seokjin tentu sudah lebih awal bangun dan meninggalkan Hyera yang masih berkeliling di kota mimpinya. Pergi terlalu pagi dan terkesan terburu-buru setelah ia menyempatkan diri membuat menu sarapan untuk sang kekasih.

Hyera saat ini sudah siap berangkat ke butik, mendadak menghentikan langkahnya, ketika maniknya mendapati sesuatu di atas meja makan.

Secarik surat dari Seokjin.

Selamat pagi, Yeye Sayang. Mungkin jika kau membaca ini, aku sudah berangkat ke Kantor. Maaf untuk yang semalam. Aku benar-benar lelah. Sebagai permintaan maaf ku, aku sudah membuat susu cokelat dan Roti panggang. Dihabiskan 'ya.

...dan maaf juga, aku akan pulang telat lagi, jadi malam ini aku akan pulang ke Apartemen. Aku tidak ingin kau menunggu ku seperti kemarin malam.
Aku mencintaimu, Yeye.

[𝐌] 𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang