Tolong bangunkan Hyera, dan katakan jika semua ini hanyalah bunga tidur.
Setelah itu cambuk tubuhnya agar ia dapat membandingkan lebih sakit mana; rasa yang menyiksa hatinya atau perihnya pecut yang meninggalkan gores merah ditubuhnya.
Hyera tidak tuli, suara yang selalu ia kagum-kagumkan itu jelas terdengar begitu nyata, ia bahkan masih berharap jika sosok diseberang tengah dalam pengaruh alkohol-racauan semata. Masih mencoba menolak apa yang ia dengar tentang kalimat Seokjin, tetapi semua dapat ia percaya ketika lelaki yang digadang-gadang akan menjadi suaminya itu mengerang sakit.
Ya, dapat Hyera lihat saat ini, si pemuda tampan yang semula tengah menikmati makan malamnya dimeja makan kini sudah berada diatas tubuh sang lawan.
"Keparat!"
Bugh...
Bugh...
Tidak tanggung-tanggung bogeman kuat Jungkook torehkan untuk yang kedua kalinya tepat mengenai rahang Seokjin. Adapun Yoongi tak sempat mencegah gerakan Jungkook yang terbilang gesit, pemuda yang sekilas nampak seperti preman itu ikut tersulut emosi sesaat tak sengaja mendengar ucapan Seokjin ketika dirinya hendak membawa piring kotor ke wastafel.
"Apa yang kau ucapkan? Kau melukai Nuna?!"
Cengkraman kuat pada kerah kemeja Seokjin belum Jungkook lepas, kendati suara lantang Yoongi menggelegar sampai sudut ruangan. Hingga menit berikutnya Yoongi mampu melerai keduanya, menyeret tubuh Seokjin yang setengah babak belur menjauh dari luapan amarah Jungkook.
Entah apa yang mendasari pemuda itu begitu emosi, namun dapat dilihat sekilas Jungkook merasa iba ketika menatap Hyera yang bersedih.
Perlu diingat jika sejak sekolah dulu, Jungkook yang begitu mengagumi sosok Hyera. Bukan cinta, hanya saja rasa kepedulian dan perhatian yang Hyera berikan mampu membuat siapa saja ingin selalu berdekatan, maka tak heran jika Jungkook marah.
Sejauh ini Jungkook hanya mengetahui keharmonisan hubungan Seokjin dan Hyera dari dulu, bahkan tak pernah terlintas dipikirannya jika Seokjin tega menyakiti Hyera.
"Kau gila, Hyung. Kau-"
"HENTIKAN JEON!"
Yoongi menyela ucapan adik sepupunya, Lelaki Min itu menatap tajam kearah Jungkook yang masih mengatur pacuan jantungnya agar kembali normal. Sesungguhnya, bukan hanya Jungkook saja yang terpancing emosi, pun dirinya ingin sekali mematahkan leher Seokjin agar tak mampu mengeluarkan suara.
Tetapi ia masih mampu menahan amarahnya, terlebih ketika ia menoleh pada Hyera yang sudah diambang kehancuran.
Wanita Goo itu seakan kehilangan kata-kata, pun memaki saja tak dapat mengembalikan hati yang perlahan terus retak. Dari banyaknya air mata yang meluruh sudah dapat dipastikan bahwa Hyera terlampau sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐌] 𝐎𝐑𝐏𝐇𝐈𝐂✓
RomanceChapter tidak lengkap/ dihapus. [Sudah di bukukan] 𝐌𝐞𝐧𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐤𝐮𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧! 𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧𝐤𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫. 𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐜𝐚𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐩𝐚𝐭-𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐞𝐨𝐤𝐣𝐢𝐧. Judul la...