Happy reading....
Jepara 27 Januari 2021
•••••••••Sinar mentari membangunkan seorang gadis dari tidurnya. Dia membuka matanya dan menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya sekitar. Dia menatap lurus pada jendela kamarnya dan tersenyum miris.
Dor dor dor
"Marsha bangun kamu!" Teriak seorang wanita yang tak lain adalah Margareth, ibu dari Marsha.
Marsha yang mendengar pintu kamarnya digedor serta teriakan ibunya dari luar pun segera keluar dari kamarnya. Dilihatnya ibunya sudah berkacak pinggang dengan sapu yang berada ditangannya . Marsha sudah terbiasa dengan hal itu, karena kehadirannya dirumah ini hanya menjadi beban untuk kedua orangtuanya.
Marsha meringis menahan sakit pada kakinya karena pukulan ibunya dengan sapu yang dia bawa. Selalu seperti ini, setiap pagi akan ada teriakan dan juga pukulan yang dia dapat dari ibunya.
"Kamu jadi anak malas sekali! Saya menyekolahkan kamu sampai lulus tidak untuk menjadi seorang pengangguran bodoh! Kamu malah tidur dan bermalas-malasan. Cari kerja sana, jangan jadi beban dikeluarga ini!" Bentak Margareth pada Marsha yang kini menunduk mendengar cacian dari ibunya.
"Sekarang bersihkan rumah! Buat juga sarapan untuk papamu dan juga kakakmu. Gara-gara kamu tidak bekerja saya harus ikut bekerja juga untuk menanggung kehidupanmu." Marah Margareth dengan melemparkan sapu hingga mengenai tubuh Marsha. "Dan satu lagi. Saya harap rumah sudah bersih dan sudah ada makanan yang tersaji pada meja makan ketika saya pulang. Dengar itu!" Kata Margareth lagi tepat ditelinga Marsha yang membuatnya harus sedikit menutup matanya karena merasa pengang pada telingannya.
Marsha mengambil sapu yang tadi dilemparkan ibunya padanya. Dia tersenyum miris mengingat hanya dirinya yang selalu di caci-maki karena belum mendapatkan pekerjaan. Berbeda dengan kakak laki-lakinya yang masih dibela walaupun dia tidak kerja sekalipun .
Marsha Alea, gadis berusia 19 tahun yang sebentar lagi akan menjadi seorang wanita ketika menginjak umur 20 tahun. Dia baru lulus satu tahun kemarin. Dan setelah lulus dia sudah mendapatkan pekerjaan pada sebuah pabrik di desanya. Karena pengurangan karyawan yang terjadi pada pabrik dia bekerja , dia menjadi target untuk karyawan yang akan di PHK .
Kini sudah 5 bulan dia menganggur , dan belom mendapatkan lagi pekerjaan. Bahkan uang tabungannya pun sudah menipis. Marsha bukan orang yang boros, hanya saja dari kakaknya dia sering dimintai uang untuk beli rokok dan juga minuman.
Marsha sangat tertekan dengan keadaan ini, dari dia masih bersekolah hingga sekarang. Kakaknya selalu mengambil uang yang dia tabung. Jika tidak dikasih maka kakaknya akan marah dan memukulnya.
Jika bertanya mengapa Marsha tidak melaporkan itu pada orang tuanya, jawabannya adalah dia sudah melaporkan. Tetapi yang didapat hanya omelan dari kedua orang tuanya karena menganggap Marsha tidak sopan pada yang lebih tua.
Padahal sudah jelas jika kakak laki-lakinya lah yang sudah keterlaluan dengannya. Ditambah lagi dengan ibunya yang selalu Marah sejak Marsha terkena PHK membuatnya semakin tertekan didalam Rumah. Papanya pun hanya diam jika dia dimarahi oleh ibunya , bahkan saat dipukul pun papanya memilih diam atau memilih pergi dari rumah.
Marsha tersenyum miris, dia kembali menyapu lantai setelah menyiapkan sarapan untuk papanya dan juga kakaknya.
"Kenapa selalu aku yang disalahkan disini. Mengapa hanya aku yang dianggap beban dirumah ini, bagaimana dengan Andreas. Dia bahkan tidak bekerja dan selalu meminta uang. Tetapi dia tidak pernah diteriaki atau dipukul oleh mama dan papa." Ujar Marsha pada dirinya sendiri.
Marsha bersikap acuh mendengar suara pintu yang terbuka. Itu berasal dari kamar kakaknya . Kakaknya itu sudah bangun dari tidurnya dan yang pasti dia akan segera mencari makanan untuk dia makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS CEO [Tersedia Di Goodnovel]
RomansaMATURE CONTENT❗❗❗ JANGAN COPY CERITA ORANG!! Alunan kasar terlontar hanya karena uang. Kata bodoh kerap terucap hingga menusuk hati. Bahkan, menangis dalam kegelapan malam pun tidak mengurangi sakit dalam hati ini. Aku menatap kosong pada langit...