Apate's Story

1K 106 13
                                    

Here, I bring you

Apate's point of view.

This story has been published

under another casts but

my ship has sunk and

I re-imagining it

with my new OTP ❤

🦋🦋🦋

1995,

Angin sore di minggu ke 37 ini berhembus pelan mengecup surai kecokelatan milik seorang wanita bergaun panjang di salah satu sudut San Fransisco, California, Amerika Barat.

Nama wanita itu adalah Sang Mi, Im Sang Mi, namun tak ada seorang pun yang memanggilnya Sang Mi di tempat ini.

Ia lebih suka memperkenalkan dirinya sebagai Seo Yea Ji.

Seorang wanita keturunan Korea Selatan yang datang, untuk kemudian bermukim di sepi Russian Hill sejak 2 bulan lalu.

Beberapa orang berras unggul yang biasa ia sebut sebagai warga asli kota itu tampak berlalu-lalang di sekitarnya.

Meski tak saling mengenal namun mereka kerap bertukar senyum mau pun secarik pandang.

“Kau merindukan Ayahmu, Nak?
Ibu merindukannya….”

Sudut bibir wanita itu merengut tipis, manik muramnya menghujam ke atas gumpalan awan yang berarak dalam pelukan angin.

Yea Ji mengelus perutnya yang besar dan berat. Ada tendangan kuat menghentak di dalam sana.

Akhir-akhir ini perutnya sering kram dan nyeri, sepertinya waktunya untuk melahirkan akan segera tiba.

If You are going to San Fransisco

Be sure to wear some flowers

in your hair

If You are going to San Fransisco

You are gonna meet some

gentle people there

For those who comes to San Fransisco

Summertime will be a love in there

In the streets of San Fransisco

Gentle people with flowers in their hair

Lagu berjudul San Fransisco milik Scott Mckenzie mengalun menenangkan dari headshet yang terhubung pada sekotak tape seukuran tangannya – benda milik Soo Hyun yang sekarang menemani hari-harinya di benua ini.

Wanita itu tersenyum, memejamkan matanya, mencoba rileks.

“Kau tidak sabar ingin keluar ya?” tanyanya sumringah.

Ia lantas terkekeh sendirian dan beranjak kembali menuju penginapannya yang kecil namun nyaman.

Sebuah rumah berwarna biru laut dengan pagar dari kayu jati yang dicat hijau muda.

San Fransisco ternyata cukup ramah bagi orang asing seperti dirinya.

2 bulan lalu ia terbang ke negara ini, orang-orang kepercayaan kakaknya yang mengirimnya. Tak ada yang bisa Yea Ji lakukan selain menerima dan mencoba menikmati hari-harinya di San Fransisco.

Hyunji Fiction - Apate's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang