ZF - Prolog

2.7K 195 27
                                    


Selamat membaca Zafrania 🤍

Selamat membaca Zafrania 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


At Budapest, Januari 2019

Seorang laki-laki tengah berlari cepat ikut mendorong brankar bersama tiga petugas rumah sakit internasional Hungaria.

Kakinya seakan lemas, saat melihat orang yang amat ia cintai ditemukan dengan berlumur darah satu jam yang lalu, dengan keadaan lemah. Zafran—nama laki-laki itu. Ia berjalan menuju ruang IGD dan duduk di kursi steinless depan ruangan tersebut.

Zafran meraup wajahnya frustasi, beberapa kali ia merapalkan doa agar perempuan yang didalam sana baik-baik saja.

Satu jam.

Dua jam.

Ceklek..

Zafran mendongakkan kepalanya lalu berdiri. “Doctor?”

How’s my wife?

Dokter tersebut menatap Zafran sedih. “Miss Raguilina, dia membutuhkan begitu banyak darah setelah ia kehilangan banyak darah akibat benturan kepalanya,” jelasnya dengan bahasa Inggris. Dokter perempuan itu memang dokter keluarga Rajash yang ada di Budapest. Dokter tersebut juga merupakan anak dari dokter senior di Indonesia yang mengurusi ibu Zafran sebelum ibunya meninggal tujuh tahun yang lalu.

"It looks like the patient injured herself."

“So, apakah rumah sakit ini memiliki stok kantong darah yang bergolongan sama dengan istri saya?”

Dokter dengan nama Helwa di name tag menggeleng. “But, my Assistant doctor looking for it.”

“Semoga ada kabar baik,"  lanjut dokter Helwa.

Zafran hanya mengangguk. Setelah dokter tersebut beranjak ia langsung menghubungi suruhannya. Karena dirasa akan lama jika hanya menunggu dari pihak rumah sakit.

“Halo, Yo!”

“Lo bisa carikan gue dua kantong darah AB negative?”

“Okey gue tunggu kabar baiknya.”
Zafran kembali duduk dikursi steinless tersebut. Pikirannya kacau karena sampai sekarang tidak ada kabar dari Bioma—asisten pribadinya serta kabar dari dokter Helwa.

“Zafran?” Zafran berdiri. Suara tersebut adalah milik Mustika—ibu dari Agista. Zafran menyalimi wanita tersebut.

“Bagaimana keadaan Gista, Fran?”

“Masih menunggu donor darah, Ma.” Mustika menghela napasnya. Lalu Zafran mempersilahkannya duduk.

"Kenapa anak itu bisa berendam di bath up seperti itu.

"Zafran juga kaget Ma, Zafran baru pulang, dan Agista sudah pingsan."

“Mr. Argaska?” panggil dokter Helwa dengan tergopoh-gopoh.

ZAFRANIA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang