Hi, they call me Dyn🦋
Follow Instagram @dinasitirasdin & @wattpaddyn (untuk info seputar karya-karya ku).
•
•
HAPPY READING
•
•
1. PERTEMUAN PERTAMAJangan mencari masalah jika tidak ingin mati sebagai seorang pecundang di hadapan ku—Auristella Salshabilla Queenzee F.D
***
3 Bulan Kemudian ...
Malam ini hujan deras turun membasahi ibu kota Indonesia—jakarta—sehingga membuat beberapa jalanan di kota itu menjadi licin. Seperti jalanan yang sedang di lewati oleh seorang lelaki yang mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.
"Shit," umpat lelaki itu saat motor berwarna hitam menyalip kendaraannya. Ia hampir saja tergelincir di jalanan jika saja ia tidak bisa menyeimbangkan motornya.
Di tengah hujan deras, lelaki itu menambah kecepatan berkendaranya hingga saat ini posisinya bersampingan dengan motor yang menyalipnya tadi.
Ia menoleh melihat sang pengendara yang tampaknya lebih fokus ke jalanan di bandingkan ia yang saat ini berada di sampingnya.
"TURUN LO!!" teriak lelaki itu seraya menoleh kepada pengendara motor yang tampaknya tidak memperdulikan dirinya.
"WOY!! GUE BILANG—"
Brakk!
Teriakannya terpotong saat ia tergelincir ke jalanan bersama dengan hujan deras yang mengguyur tubuhnya.
"Shh ... sial," umpatnya lagi saat kaki kanannya tertindih oleh motor sport berwarna hijau yang terlentang dengan keadaan mesin yang masih menyala.
Merasa ada seseorang di dekatnya lelaki itu menoleh kepada seseorang yang sedang menatapnya dalam diam.
"Lain kali jangan sok jagoan," ucap si pengendara motor.
Dari suaranya laki-laki itu dapat menebak jika si pengendara motor yang menyalipnya tadi adalah seorang gadis.
Bukannya menolong, gadis itu malah membalikkan badannya—berjalan menuju motor sport hitam yang terparkir di tepi jalan. Lelaki itu mendelik saat gadis itu pergi meninggalkannya di jalan sendirian. Bayangkan saja di tengah hujan deras ia terduduk lemas di jalanan sepi dengan satu kaki yang tertindih oleh motor miliknya.
***
Sorot mata tajam seorang gadis menatap seluruh penjuru mansion yang tampak sepi. Ia yakin jika semua orang sudah tertidur, kecuali …
"Kamu dari mana aja, Zee?"
Ia sudah menduga jika masih ada satu orang yang belum tertidur. Gadis itu 'pun menoleh kepada seorang wanita yang berjalan menghampirinya. Ia sudah menduga jika wanita yang berstatus sebagai Mommy-nya itu pasti belum tidur jika dirinya belum berada di rumah.
"Dari luar," jawabnya singkat seraya membalikan badannya bersiap untuk menaiki tangga, sebelum ucapan Mommy-nya membuat ia menghentikan langkahnya.
"Mom, tau kamu dari luar, Zee. Tapi maksud Mommy kamu habis ke tempat mana?" tanyanya lagi dengan nada lembut.
Wanita dengan rambut panjang sepunggung berwarna coklat dan manik mata berwarna hitam itu tersenyum dengan sangat tulus kepada putri bungsunya.
Sementara seorang gadis yang merupakan anaknya itu memejamkan matanya sejenak sambil menghela napas panjang.
"Dari markas, tadi punya satu urusan." Setelah mengatakan itu, gadis dengan wajah yang selalu menampilkan ekspresi datar khasnya berlalu menaiki tangga dengan cepat di susul oleh teriakan sang Mommy yang membuat ia membalasnya dengan gumaman.
Brukk!
"Aduh ..." Ringis seorang gadis saat tersungkur ke lantai.
Sementara seseorang yang ia tabrak hanya menatapnya sekilas lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Gadis itu mendongak menatap punggung adiknya yang baru saja melewatinya tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Zee," panggilnya seraya berdiri dari posisinya.
Tak ada sahutan dari sang pemilik nama selain langkah kaki yang semakin dekat dengan pintu kamarnya.
"Zee, tunggu bentar." Gadis pemilik mata berwarna hitam itu segera berlari saat melihat adiknya sudah memasuki kamar.
"Zee, aku—"
Gadis itu menghembuskan napasnya kasar saat pintu sudah tertutup rapat. Mengetuk pun tidak akan membuahkan hasil, karena si pemilik Kamar tak mau berbicara dengannya.
***
Suara dering ponsel membuat gadis pemilik mata indah berwarna russet brown terusik dari tidurnya.
Suara itu semakin terdengar jelas di telinganya, membuat ia mengucek kedua matanya sembari membukanya secara perlahan-lahan.
Penglihatan yang tadinya blur kini berubah menjadi jernih. Ia menolehkan kepalanya pada sebuah ponsel yang kini sudah tak berbunyi lagi.
Gadis itu berdecak sebal saat suara dering ponsel kembali mengusiknya, dengan malas ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas lalu melihat siapa orang yang sudah mengusik tidurnya.
Kanaya is calling....
Melihat nama pemilik nomor di kontaknya membuat ia segera menekan tombol hijau yang menyambungkan telepon dengan seorang gadis yang berada di sebrang sana.
"Apa?" tanyanya dingin.
"Auris," pekik gadis itu histeris melalui telepon. "Gue mau balik ke Jakarta besok, lo tau gak? Gue—"
"To the poin," potongnya yang membuat gadis bernama Kanaya itu mendengus.
"Besok jemput gue di bandara, ya."
Auris menaikkan satu alisnya sembari berkata, "Sendiri?"
"Gak, lah. Gue balik ke Jakarta itu bareng sama Elka." Dahinya mengkerut saat mendengar nama Elka.
"Elka?" Ia bergumam dengan raut wajah binggung.
"Ellen dan Kaila, itu singkatan buat si dua curut."
"Ingat ya, Auris sayang. Kalau nama gue udah ada di layar handphone lo berarti kita udah sampai dan lo harus—"
"Ck, iya-iya gue tau." Gadis bernama Auris itu berucap dengan nada malas.
"Ya udah kalau lo udah tau. Bye sahabatku,"
Sambungan telpon pun terputus. Auris menyimpan benda pipih itu di atas nakas sambil menghela napas. Ia meregangkan otot-ototnya dengan posisi terlentang, iris matanya menatap langit-langit kamar dengan wajah tanpa ekspresi.
Wajah yang sudah kehilangan senyum sejak kejadian 4 tahun lalu. Rasa sakit, benci, dan dendam itu masih membara di dalam jiwanya, rasanya ia sangat ingin ikut mati saat dia pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Sehingga membuat wajah yang selalu tersenyum berubah menjadi datar dengan kesedihan yang di sembunyikan lewat wajah datarnya.
***
Jangan lupa vote, komen di setiap paragrafnya, dan share ke akun media sosial kalian ya.
Follow Tik tok:
@dinasitirasdinFollow Instagram ku:
@dinasitirasdin & @wattpaddynFollow Instagram Roleplayer:
@nafillansyahalexander
@aileeniaalexander
@aidennio.alexander
@auristella_queenzee
@kanaraxavier_
@antaresaldebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA PRINCESS [COMPLETED]
Teen FictionKasus pembunuhan yang belakangan ini terjadi di Alexander High School membuat seorang gadis harus pindah ke sana demi menjalankan sebuah misi yang di berikan oleh paman dan ibunya. Tadinya gadis itu berpikir jika misi itu akan di selesaikan dalam wa...