Kehadiran Oliver ke dalam hidup Syahquita membuat sisi keibuannya keluar begitu cepat, ia merasakan kebahagian yang luar biasa ketika mengasuh anak itu. Di saat beberapa anggota keluarganya meragukan keputusannya, Syahquita justru sangat yakin bahwa Oliver adalah kebahagian yang diberikan oleh Tuhan untuk dirinya melalui Yashita dan Devian.
Tak peduli seberapa jahat keduanya terhadap diri Syahquita, baginya anak itu terlahir seputih kertas tanpa membawa dosa sedikitpun. Tidak ada alasan bagi Syahquita untuk membenci anak itu, ia akan memberikan segala kasih sayang dan cintanya hanya untuk Oliver. Bahkan rasa sayang Syahquita terhadap anak itu dua kali lipat lebih besar dari rasa sayangnya terhadap suaminya sendiri, Albert.
Hari ini tepat enam bulan Oliver menjadi anak adopsi Syahquita dan Albert, setiap harinya mereka di lelahkan oleh baby Oliver yang menyita begitu banyak waktu kedua orang tua barunya. Bagi Syahquita semua kelelahan yang ia rasakan setiap malam atau kapanpun hanya untuk menjaga Oliver merupakan sebuah tantang menjadi seorang ibu yang terbaik bagi anaknya.
Kebahagian Syahquita datang bukan hanya dari Oliver melainkan juga kedamaian dan ketengangan yang ia dapatkan setelah berbagai macam masalah ia lalui bersama keluarganya jauh sebelum menikah dengan Albert. Musuh-musuh Syahquita yang telah membawa masalah ke dalam hidupnya pun kini tidak lagi mengusik kehidupannya dan kebahagiannya. Selain Yashita dan Devian, kini Drake-pria dibalik segala penderitaan hidup Syahquita telah terbuka jalan pikirnya. Pria itu menyesali segala perbuatannya pada Syahquita dan meminta agar wanita itu dan seluruh keluarganya mau memaafkannya.
Tentunya sikap yang ditujukan oleh Drake menimbulkan tanda tanya besar bagi siapapun yang telah mengenal pria itu. Termasuk Syahquita sendiri yang sangat bingung dan ragu saat pertama kali bertemu dengan Drake setelah sekian lama, pria itu dengan berani menemui Albert dan Syahquita di kastil perbatasan untuk meminta maaf dan mengibarkan bendera putih tanda menyerah atau berdamai. Kemunculan Drake membuat keributan di kastil perbatasan sama seperti saat Yashita dan Devian datang, semua penjaga bersiap di posisi mereka masing-masing, namun tujuan Drake datang ke sana sangat mencengangkan. Tidak terduga sama sekali.
Syahquita begitu ragu dengan perubahan sikap Drake akan tetapi ia tetap memberikan kesempatan kedua pada pria itu. Terdapat sebuah ketulusan yang Syahquita lihat dari mata Drake saat pria itu mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahannya. Dan itulah alasan utama Syahquita memberikan kesempatan kedua pada Drake, ia meyakinkan hatinya bahwa setiap orang memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya. Keputusan Syahquita untuk memberikan kesempatan kedua tidak dapat diterima oleh semua pangeran termasuk suaminya. Namun, Syahquita bersikeras meminta pada para pangeran agar tidak ada satupun di antara mereka memulai kembali peperangan ini karena ia ingin kedamaian dan ketenangan yang ia rasakan bertahan selamanya.
"Syah, aku tidak tahu apa yang ada dipikiramu setelah kejadian dua hari lalu. Tapi yang harus kau tahu bahwa pria itu adalah Drake. Pria yang telah menyebabkan banyak penderitaan di hidupmu." ucap Dawin sedikit khawatir di tengah-tengah sarapan pagi.
Syahquita tersenyum kecil, ia hendak menjawab perkataan Dawin akan tetapi suara Keenan menghentikannya.
"Mengapa semua orang berubah menjadi baik setelah menghilang tanpa jejak?" gerutu Keenan seakan terpancing oleh perkataan yang Dawin lontarkan.
Syahquita menundukkan pandangan dan tersenyum getir, "Mungkin mereka sudah menyadari kesalahan mereka. Anggap saja mereka takut menghadap Tuhan ketika mereka mati dalam keadaan jahat dan masih menyimpan dendam."
Keenan terdiam dengan tatapan geram bercampur tak percaya. "Aku tidak tahu terbuat dari apa hati perempuan ini? Kau terlalu baik dan begitu mudah percaya terhadap seseorang, Syah. Aku mohon ubahlah pola pikirmu." keluhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequel: Sempiternal Man
Vampire"Dasar wanita gila!" Cibir salah satu pria di samping Drake. "Dan temanmu lah yang membuatku gila." Balas Syahquita menghentikan langkahnya, memiringkan sedikit tubuhnya ke kiri, memberikan tatapan tajam setajam silet ke pria itu dengan senyuman tip...