Clara mondar-mandir di depan pintu rumah nya, entah kenapa akhir-akhir ini suami nya jarang sekali pulang bahkan seminggu ini suami nya itu lebih memilih tinggal di apartemen dibanding tinggal di rumah mereka.
Rumah yang Clara dan Michael tinggali cukup besar jadi jika hanya diisi dengan Clara seorang diri terasa sangat sepi.
Memang awalnya Michael sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini tapi Clara sudah jatuh cinta dengan Michael sejak duduk di sekolah menengah atas, ia memantapkan hati nya untuk bisa meluluhkan hati Michael.
Namun, keegoisan nya kini terbuang sia-sia ia mengikat Michael dengan pernikahan dan Michael yang kini sudah resmi menjadi suami nya yang boleh hanya dimiliki oleh Clara tidak ada kemajuan sedikit pun.
Michael selalu bersifat cuek dan dingin kepada nya tidak ada nada halus dan lembut yang di lontarkan oleh Michael, tentu saja sikap itu membuat hati Clara sangat sakit.
Mereka pun selama menikah tidak pernah yang namanya tidur satu ranjang, tidak ada keharmonisan rumah tangga yang ia impi-impikan bersama Michael.
Kini Clara mencoba menghubungi suami nya yang tidak ada kabar apapun sudah hampir dua minggu, bahkan Clara sudah menghubungi ponsel suami nya namun panggilan itu selalu di reject dan tak pernah diangkat.
Saat dering telepon terhubung ada perasaan lega dalam hati nya, akhirnya setelah sekian lama Michael menjawab telepon nya.
“Mas, kamu dimana.”
“luar kota.”
Clara tersenyum kecut, luar kota kata nya kenapa Michael tidak pernah pamit padanya.
“Kenapa gak bilang.”
“Ada urusan apa saya harus bilang sama kamu?”
Michael selalu saja menggunakan kata ‘saya’ ketika mengobrol dengan dirinya.
“Aku istri kamu, Mas.”
Michael di seberang sana berdecih, “sampai kapan pun saya tidak akan menganggapmu sebagai istri saya.”
Isak kecil pun keluar dari bibur Clara, “segitu nya kamu, Mas.”
“Sayang—”
Clara membelalakkan mata nya kala mendengar suara perempuan dari seberang sana, “Kamu lagi sama siapa, Mas!?”
“Bukan urusanmu!—Tut.”
Panggilan terputus Clara terduduk lemas di lantai.
“Jadi ini alasan kamu Mas gak pernah nganggep aku.” lirih Clara
***
“Kamu nelpon siapa, Mas?” Tanya Eliza saat keluar dari kamar mandi usai membersihkan diri.
Michael menoleh, “bukan siapa-siapa, biasa orang gak penting.” Michael tersenyum, “Pakai baju nya pesanan kamu udah ada di meja makan.”
Mata Eliza berbinar dan langsung cepat memakai baju sampai Michael gemas sendiri.
Eliza pun duduk di pangkuan Michael sambil memakan makanan yang ia pesan.
“Pelan-pelan sayang makan nya, gak bakal ada yang ngambil.” ujar nya dan membersihkan sisa-sisa makanan di bibir Eliza.
Eliza menggumam, “Kamu mau?”
Michael menggeleng, “Buat kamu aja.”
“Mas.”
“hm.”
“Kamu kapan mau nikahin aku?” tanya Eliza di sela makan nya.
“Kamu mau kapan? Sekarang juga aku siap, nikahin kamu di bali.”
Eliza mendengus, “tapi aku gak mau jadi yang kedua, Mas.”
Michael terkekeh, “buat aku kamu satu-satu nya, sayang. Gak usah khawatirin apa-apa.”
Eliza tersenyum manis sambil mengerucutkan hidung nya, “love you more more more, babe.”
Michael terkekeh gemas, “Aku lebih lebih cinta sama kamu.”
Michael bersumpah akan mengikat Eliza menjadi miliknya—only for Michael.
•••
Cariin doi dong, kok aku iri sama mereka :(
Sampai hari minggu kek nya aku bakalan update.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Secretary
Любовные романы[ON GOING] Eliza Parveen perempuan muda berparas cantik dan sexy harus terjebak dalam kisah asmara dengan bos nya sendiri, bukan nya ia tak mau hanya saja Eliza paling benci dengan yang namanya--menjadi orang ketiga! ia hanya mau menjadi satu-satun...