---
W I L D F I R E
A Fanfiction Story💋
"Ah! Rupanya kau masih ingat alamat rumah, Yibo?"
Pukul tujuh pagi, kediaman keluarga Wang tampak begitu tenang. Di halaman depan yang luas terparkir sebuah motor balap berwarna biru, di hadapannya berdiri sebuah bangunan rumah megah bergaya mediteranian dengan empat pilar depan yang menjulang tinggi dan besar. Rumah yang didominasi warna putih salju itu dikelilingi oleh pagar tinggi, di sisi kanan dan kiri terdapat tanaman hias yang tumbuh dan dirawat baik oleh ibu Yibo, Zhao Liying.
Ketika Yibo baru saja menginjakkan kaki selangkah dari pintu utama, suara kepala keluarga Wang, Wang Leehom, telah menyambangi indra pendengaran, menggema di seluruh ruangan yang terbilang lengang.
"Haaaahh ... pagi Ayah! Kau terlihat cocok sekali dengan itu, sangat tampan dan fashionable." Wang Yibo berjalan melewati Tuan Wang yang masih mengenakan piyama dan berdiri di anak tengah-tengah tangga.
Tuan Wang membalikkan badan, matanya mengikuti pergerakan Yibo yang semakin naik ke lantai atas. "Kau bicara apa? Makan dulu, Yibo!" tanya dan perintahnya sekaligus.
"Aku sudah kenyang makan angin di jalan. Aku mau tidur saja."
Sahutan dari Yibo itu membuat Tuan Wang menggelengkan kepala. Dia kemudian membalikkan badan kembali pada tujuan awalnya. Namun, ketika mata tajam serupa elang itu tak sengaja menangkap penampilannya pada pantulan kaca yang menempel di sepanjang dinding sisi tangga, Tuan Wang merasa jantungnya hampir copot.
Bagaimana tidak?
Lihatlah penampilannya kini. Piyama sutra sewarna tanah basahnya memang terlihat elegan, tetapi bra kuning yang terpasang luar piyama itu menghancurkan karismanya seketika. Ditambah, bandana bulu berwarna pink yang sejak tadi melekat di kepalanya, belum lagi make up tebal seperti boneka anabel.
Pantas saja dan tumben, Wang Yibo memberinya pujian. Ternyata memang sengaja mengejeknya.
Tuan Wang mengembuskan napas panjang, tidak habis pikir dengan kejadian yang sudah terulang beberapa kali ini. Siapa lagi pelakunya, kalau bukan istrinya tercinta.
"Zhao Liying, Sayang ... nanti malam aku tidur sofa saja, ya?" Tuan Wang menengadahkan kepala dan berseru lantang sambil melucuti bra dan bandana yang melekat di badannya.
"Tidak usah tanggung-tanggung, Tuan Wang. Kau bisa tidur di sofa selama beberapa bulan ke depan, deal!"
Sahutan dari Zhao Liying justru membuat Tuan Wang merasa semakin mengenaskan. Kepala keluarga macam apa dirinya, sampai dikerjai sang istri setiap malam bahkan diejek oleh putranya sendiri.
Tanpa menyahut lagi lelaki yang memasuki usia setengah abad itu menghela napas dan kembali meniti anak tangga menuju ke arah ruang keluarga. Aroma kopi yang menguar membuat Tuan Wang segera duduk di singgasananya, sebuah sofa single yang memiliki desain unik dengan ukiran-ukiran kayu yang indah. Dia duduk tenang, menyilangkan kedua kakinya dan membentangkan kedua tangannya, menyibak lembaran koran yang baru saja diberikan oleh seorang pelayan.
"Di mana anak nakal itu? Tadi aku mendengar suaranya."
Ibu Yibo, Zhao Liying meniti anak tangga dengan hati-hati sembari memasangkan anting-antingnya. Dia menghampiri Tuan Wang yang masih berkutat dengan informasi pagi, ditemani secangkir kopi hitam panas.
"Tuan Wang, apa mulutmu sudah kau gadaikan? Atau telingamu sudah kau jual?" Liying menatap kesal pada suaminya yang tak menyahut pertanyaan tadi.
"Haahhh ... seperti tidak tahu Yibo saja," Tuan Wang menghela napas dan menyahut tanpa memandang istrinya, "anak itu pulang paling-paling cuma numpang tidur. Nanti malam juga dia pasti pergi lagi." Tuan Wang baru meletakkan koran yang sejak tadi menutupi pandangan setelah menyelesaikan kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDFIRE | YiZhan [✓]
FanficBermula dari perlakuan yang diperoleh semasa kecil, Xiao Zhan menjadi gemar berdandan dan mengenakan pakaian wanita. Kelainan yang dia derita ini akibat dari trauma berkepanjangan yang sewaktu-waktu dapat timbul tenggelam. Ketika dia memutuskan untu...