#23 - Dua tiga✨

75 11 0
                                    


Kebencian Vika Check✓

🦋🦋🦋

Di tengah-tengah gurauan meraka, Key pun datang membawakan minuman dan beberapa cemilan untuk Vika dan Vico.

"Di makan ya nak Vico" Ucap Key.

"Makasih loh tan jadi ngerepotin gini" Ucap Vico tak enak.

"Engga kok, kecuali kalo tante harus ngurusin kamu mungkin aja repot" Ucap Key yang membuat Vika dan Vico terkikik.

"Hehe tante bisa aja," Ucap Vico.

"Bisa dong, yaudah kalo gitu tante kebelakang dulu," Ucap Key.

"Mau ngapain tante?" Tanya Vico

Si Vico pake acara tanya segala, ya mau ngapain kek, masa iya mau mandorin kalian berdua yang lagi manja-manja an, kan jadi iri. Mana si Al belom balik pula dari kantornya, jangan-jangan dia berubah jadi bang Toyib yang tak pulang-pulang lagi.

*Guplak! Apaan dah thor.

"Mau berak! Ya mau masak lah udah sore gini," Ucap Key yang dari dulu emang geblek.

"Oh iya tante silahkan" Ucap Vico lagi-lagi terkikik.

Key pun beranjak pergi ke dapur.

"Nyokap lo lucu juga ya?" Tanya Vico.

"Hehe iya, lucu kaya kamu" Ucap Vika seraya tersenyum.

"Dih, belajar gombal dari mana lo?" Tanya Vico.

"Dari lo lah!" Ucap Vika lalu memukul pelan bahu Vico.

Memang watak bar-bar nya gak pernah bisa lupa, dasar Vika.

Dan tiba-tiba Vico mengingat sesuatu.

"Vik!" Panggil Vico.

"Hem?"

"Kalo boleh tau kenapa sih lo bisa benci banget sama Teo?" Tanya Vico yang sebenernya pertanyaan itu tertuju olehnya.

"Jangan sebut-sebut nama dia" Ucap Vika yang lamgsung badmood saat mendengar nama musuh bebuyutan nya itu.

Bahkan denger namanya aja lo gak mau, apa segitu bencinya lo sama gue Vik? ~ Batin Vico miris.

"Oke gue gak sebut namanya, tapi apa sebabnya?" Tanya Vico ingin tau.

"Ya karena gue gak suka aja sama dia, dia itu Cowo gila, suka gangguin hidup gue, parasit, pokoknya gue benci banget sama dia!" Ucap Vika dengan sorot mata penuh kebencian.

"Mungkin maksud dia baik Vik," Ucap Vico.

"Baik dari mananya, yang ada gue risih, jijik tau gak!" Ucap Vika kesal saat mengingat kelakuan Teo selama ini lebih tepatnya itu adalah ingatannya dengan Vico.

"Tapi__" Ucap Vico terpotong saat Vika menyerobotnya.

"Gada tapi tapian Vic, sekalinya parasit tetep parasit. Gue gak mau denger apa pun tentang dia dan gue pengen kita berhenti bahas ini," Ucap Vika seraya menutup kedua telinganya.

Vico menghembuskan nafas beratnya, bahkan saat Vika bersamanya saja Vico masih merasakan sakit hati saat mendengar pernyataan Vika yang sebenarnya di tunjukkan untuknya.

VIKA & VICO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang