Chapter 6.

14 7 2
                                    

Happy reading Friends🧡


"Rang, Lo serius suruh gue berdiri disini?" tanya Alam yang saat ini sedang berdiri didepan rumah Lili bersama Rangga.

Rangga mengangguk, "Sesuai dengan perkataan yang gue bilang tadi." Alam hanya diam saja tidak ingin menanggapi.

Alam pikir Rangga hanya berbicara omong kosong saja seperti biasa nya. Tapi tidak dengan kali ini.

"Awa lo kabur! Bakal gue pantau lo dari dalam." Setelah berkata seperti itu Rangga langsung berlalu dari hadapan Alam.

Alam menyenderkan tubuhnya ditembok. Sedangkan Lili melihat Alam yang sedang berdiri didepan rumah nya dari dalam kamar.

"Temen lo ya kak? Suruh masuk gih." Alba masuk kedalam kamar Lili dan berdiri disamping Lili.

"Sejak kapan lo peduli sama orang lain?"

"Gue bukan peduli. Nanti disangka sama tetangga kalo dia pengemis, kan kasian. Masa ganteng-ganteng pengemis."

"Tapi masih gantengan gue lah." lanjut Alba merapikan rambut nya.

"Iya gantengan lo, kalau ngeliat nya dari sedotan." balas Lili melihat Alba.

"Bagi nomor adek kelas lo dong kak!" ujar Alba mengeluarkan hp nya.

"Enggak." tolak Lili langsung memasukkan hp nya kedalam kantong.

"Pelit banget sih. Lo gak pengen dapet adik ipar?"

"Enggak."

"Kumat lagi Jin cuek nya." Jika Lili sudah berkata enggak maka seterusnya akan tetap sama. Tapi bagi seorang Alba Wiga Pangestu itu bukan hal yang susah untuk dia dapatkan.

Alba mengambil hp Lili dari kantong, terus berlari ke tempat tidur untuk mengecek isi kontak yang terbaru kakak nya simpan.

Lili menggeleng sudah tidak heran lagi dengan kelakuan Alba yang sering sekali mencuri nomor ponsel adek kelas nya.

Pertama kali Alba mencuri nomor ponsel adek kelas nya itu dengan meminjam hp alasan ingin mentranslate tugas bahasa Inggris, Yang katanya bahwa Google dihp nya susah digunakan. alhasil keesokan harinya disekolah banyak adek kelas yang menanyakan siapa Alba pada dirinya.

"Nah gue balikin. Udah capek-capek tarik ulur tapi isinya sama semua kayak minggu kemarin." Adu Alba memberikan hp Lili dan langsung diterima.

"Betah amat tuh orang," ujar Alba melihat kearah Alam yang masih setia berdiri didepan rumah nya.

"Kak, lo beneran gak kasian sama tuh orang?" tanya Alba yang tidak habis pikir dengan kakak nya, yang membiarkan seseorang berdiri didepan rumah nya dengan menggunakan seragam sekolah.

"Bentar lagi juga dia bakal pergi." balas Lili yang mengambil baju didalam lemari.

"Coba lo liat tuh langit, Uda gelap woy!"

"Bukan urusan gue juga, mending lo keluar." ujar Lili berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya. Alba langsung keluar dari kamar nya Lili.

Lili keluar dari dalam kamar mandi langsung mengunci pintu kamar, dan merebahkan tubuhnya ditempat tidur kemudian membuka aplikasi wattpad sebagai penghibur. Lili mencari handset yang ada didalam tas sekolah nya lalu menghidupkan music sebagai pelengkap agar tidak ada yang bisa mengganggu dirinya saat membaca.

"Gak kasian apa? Uda tau istrinya lagi hamil masih aja main tangan."

"Kalau uda tau yang sebenarnya baru nyesal."

Lili (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang