"baik jika itu yang kau inginkan. Mari kita selesaikan. Tapi-" sakura berusaha menahan isak tangisnya. Hatinya begitu sakit.
Sakura berjalan perlahan. Ia mengeluarkan cincin pernikahan dari jari manisnya. Sungguh ia merasa sangat terhina.
"ingat ini sasuke jika suatu saat kau mengetahui kebenaran ini. Jangan harap aku akan sudi bertemu ataupun kembali padamu."
Ingatan itu sangat melekat jelas dalam benak sasuke seperti kaset rusak. Dimana pikirannya terlalu kalut akan tekanan keluarganya yang menginginkan seorang pewaris, menerima seorang wanita lain yang disodorkan keluarganya mengabaikan perasaan istri yang ia cintai.
Ia begitu tersiksa. Setiap harinya ia seperti terlempar dalam masa itu.
Karin. Wanita sialan yang menjebaknya hingga membuat dirinya merasakan sakit seumur hidup. Mengatakan bahwa sakura mendorongnya hingga mengalami pendarahan. Namun, sial nya lagi anak yang dilahirkan wanita jalang itu bahkan bukan darah dagingnya.
Ia begitu murka. Marah kepada keluarganya juga pada dirinya sendiri. Keputusan mendadak membuatnya merasa sakit seumur hidupnya. Istrinya tidak akan pernah kembali. Wanita itu seakan menghukumnya melalui alam semesta. Sakura, ia menghilang seperti ditelan bumi.
Sasuke mengitari sepanjang pantai hokkaido. Kegiatan rutin yang ia lakukan setiap diawal juni. Sakura, menyukai pantai.
Ia memandang hamparan pasir putih seolah seorang wanita berambut merah muda berlarian disana, melambai-lambai pada dirinya. Dan tersenyum senang.
Ia menunduk. Sudah sangat lama.
Ia menutup mata, menyembunyikan onyx kelam miliknya. Menyembunyikan bahwa onyx itu tengah berkaca-kaca mengingat masa lalu.
Ia berputar kembali mengingat awal pertemuan dirinya dengan sakura. Gadis itu cantik sikapnya yang lembut dapat meruntuhkan aura dinginnya. Meskipun begitu sakura merupakan tipikal gadis yang menjunjung harga diri. Karena itu ketika sakura memutuskan ikatan mereka menunjukkan seberapa besar rasa kecewanya.
Ia begitu memuja sakura. Ia begitu mencintainya. Ia harus berusaha keras untuk mendapatkan gadis haruno tersebut. Selama 3 tahun pernikahan mereka ia begitu bahagia. Meskipun mereka belum dikaruniai seorang anak. Namun ia menikmati kebersamaan antara keduanya.
Ketika mereka memeriksa keadaan tubuh mereka. Nyatanya sasukelah yang salah bukan gadis itu. Sakura dinyatakan sehat. Sangat sehat malahan. Namun keluarganya seakan menutup mata dan menginginkan ia memiliki wanita lain sebagai tempat memiliki penerus baru.
Ia mencintai sakura. Sangat.
Ia menghabiskan waktunya mencari dan mencari. Namun nihil. Gadis itu nyatanya sudah pergi.
***
"sasuke kemarilah sarapan sudah siap." ucar wanita paruh baya. Mikoto uchiha. Ibu sasuke.Tanpa menjawab sasuke berjalan menjauh. Tidak memperdulikan raut sedih ibunya.
"sudahlah bu. Sasuke hanya butuh waktu." ucap itachi.
"tidak ini memang salahku. Jika aku lebih mempercayai sakura dulu. Sasuke tidak akan seperti ini." mikoto mengusap matanya. Ia menyesal.
Fugaku maupun madara hanya terdiam.
"ini semua karenaku." madara memejamkan mata. Ia yang selalu mendesak pasangan cucunya untuk segera memiliki anak. Ia juga yang menyodorkan karin agar lebih mudah memiliki seorang cicit. Namun siapa sangka hal yang ia lakukan berdampak besar terhadap kehidupan keluarga besarnya. Sakura pergi dan cucunya yang berlaku dingin kepada semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasusaku Love Story
Short StoryCerita-cerita singkat tentang sasuke dan sakura 10 5/06/21