Playlist: Wiz Khalifah - See You Again ft. Charlie puth
Hai... Bhara tepatin janji bukan? Double UPDATE HARI INI!
Budayakan Vote atau tekan ikon bintang sebelum membaca.
-Albharuel
________________
Author POV
Dante sedari tadi hanya menghabiskan waktunya untuk berjalan bolak-balik di depan pintu ruangan operasi emergency rumah sakitnya sendiri. Sekitar 30 menit yang lalu Racel telah masuk dan diperiksa oleh dokter-dokter ahli pribadi keluarga Rushel yang terpercaya setelah turun dari helikopter di atas gedung rumah sakit. Tapi meskipun gelar dokter itu sudah menunjukan rentetan keahlian mereka, tetap saja mereka tidak bisa menghilangkan kegelisahan Dante akan keadaan Racelnya.
Bella yang sedari juga khawatir dengan keadaan Racel itu lebih memilih duduk dan terus berdoa. Begitu pula Dani yang sedari tadi di sampingnya, pria itu menangis mengkhawatirkan Racel juga sama seperti Bella dan Dante.
Tiba-tiba lampu ruangan operasi tersebut padam. Dante seketika berhenti bergerak sambil berdiri dan langsung menunggu dokter yang ada di dalam keluar tepat di depan pintu.Dante tidak sabar untuk melihat dan mendengar keadaan Racelnya.
Pintu terbuka, dan langsung menampakkan dokter yang sangat ia kenali, Dokter Edward. Ia adalah Dokter terpercaya keluarga Rushel. Dan umur pria itu tidak jauh berbeda dari Dante.
"Edward, Bagaimana kondisi gadisku?" tanya Dante langsung tanpa basa-basi.
Edward manatap Dante dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan, pria itu berkata dengan lesu, "Kami punya dua kabar, Tuan." Suara Edward terdengar sangat kecil karena takut dengan reaksi Dante.
"Katakan cepat!" desak Dante mulai tidak sabar.
"Nona Racel kini baik-baik saja. Kami berhasil mengambil peluru yang ada di dalam tubuhnya dan memberikannya donor darah," ucap Edward dengan rendah.
Dante seketika bernapas dengan lega mendengar informasi itu. Tapi tidak lama ia kembali merasa khawatir setelah mendengar suara Edward yang masih berlanjut.
"Tapi..." Eadward menggantungkan kalimatnya ragu dan sedikit takut.
Dante yang menunggu kalimat selanjutnya itu tiba-tiba merasa geram tidak sabar dengan cara berbicara Edward. "Tapi apa?! Katakan cepat!
"Jantung Nona Racel sangat lemah, karena tembakan itu sedikit menggores bagian bilik jantungnya. Dan kami tidak yakin jika Nona Racel akan selamat jika tidak segera menjalankan operasi untuk mengganti jantungnya dengan jantung yang lain. Apalagi mengingat dia sedang hamil, maka kondisi janinnya sangatlah bergantung pada kondisi Nona Racel juga kali ini." Jelas Edward akhirnya.
Dante melototkan matanya terkejut mendengar semua penjelasan Edward. Semua yang dikatakan Edward itu bagaikan pukulan yang keras di hati Dante. Kaki Dante melemas, tubuhnya ambruk ditahankan oleh kedua lututnya menempel lantai. "Tidak mungkin," ucapnya lirih masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
Dante mendongak menatap Edward. Edward membalas tatapan Dante dengan raut prihatin, "Katakan jika kau bercanda Edward. Katakan jika gadisku dan calon anakku itu pasti selamat!" ucap Dante dengan tinggi dan takut-takut jika Edward memang sedang tidak bercanda.
"I'm sorry, But I'm seriously, Sir," jawab Edward dengan rendah.
Dante segera berdiri. Lalu dengan cepat ia langsung berjalan memasuki ruangan dimana Racelnya masih diam tertidur dengan tenang di atas ranjang rumah sakit. Bella, Dani, dan Edward yang melihat keadaan Dante yang sedang kacau itu langsung mengikutinya ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELONGS TO THE JERK ✅ END [#1 RUSHEL SERIES]
RomanceCOMPLETED!! WARNING 17+ DON'T COPY MY STORY!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Karena ada beberapa part yang di private. ( #1 RUSHEL SERIES ) - - - - - - - - - - - - - - - - "Tatap mataku, Rachel," oh tidak Rachel tidak siap untuk melakukan hal itu...