Prosesnya

127 12 9
                                    

"CEO W CORP, Billy Wesphal datang dengan kekasihnya ke perayaan CEO muda Wanda Sabrina atas suksesnya produk baru yang diluncurkan. Mereka tampak serasi dan mengagumkan, kekasih yang di perkenalkan CEO Billy tampak sangat menakjubkan. Di acara itu CEO Billy mengatakan bahwa gadis itu adalah kekasihnya saat salah satu pengusaha muda inisial GR hendak melakukan pelecehan kepada gadis itu. Billy juga tertangkap kamera mengantar gadis itu pulang ke sebuah apartemen kawasan elit. Diketahui juga merupakan apartemen milik Jessica, sekretaris Billy Wesphal. Saat ini-"

Billy melempar tabnya begitu saja, berita menyebar begitu cepat. Sebelumnya tidak ada rumor kencan tentangnya, meski ia sering memiliki hubungan bisnis dengan wanita lajang.

Billy merutuki perbuatannya kemarin yang ceroboh karena mengatakan Aurora adalah kekasihnya di tempat yang ramai. Meskipun Wanda tidak mengundang wartawan tapi tetap saja beritanya bocor dan menyebar dengan cepat.

Ceklek

Billy menoleh saat mendengar pintu ruangannya terbuka. Wajah kusutnya tak berubah meski seorang melangkah masuk dengan senyuman yang menawan. Bahkan di dalam hati ia langsung waspada jika wanita cantik nan anggun itu akan mengejeknya.

"Hai, Boss. Aku butuh tanda tangan kamu di sini," ujar Jessica yang mendekat dan menyodorkan sebuah map pada Billy. Tanpa menjawab Billy langsung saja memberi tanda tangannya di lembaran kertas yang disodorkan Jessica.

"Kenapa wajahnya, Boss? Apa Cimori lagi-lagi nyembunyiin celana dalam Boss di bawah tempat tidur?" Tanya Jessica tak lupa dengan senyum manisnya.

Billy menghela nafas kasar, wajahnya bertambah kusut mendengar pertanyaan Jessica. Cimori merupakan kucing peliharaan Billy di apartemen. Sungguh menyesal sekarang karena dulu ia pernah menceritakan hal yang memalukan itu pada Jessica.

Jessica tersenyum saat matanya tak sengaja melirik tab Billy di ujung mejanya. Billy yang menyadari itu segera membalikan tabnya dengan buru-buru hingga menimbulkan suara yang keras.

"Beritanya nyebar cepet banget, ya?" Tanya Jessica seolah tau apa yang difikirkan oleh teman sekaligus atasannya itu. Ia tersenyum menatap Billy yang juga menatapnya seolah minta solusi untuk ini.

"J-jessie?" Billy bertanya ragu.

"Hm, kenapa?"

"Kamu tau maksud aku, b-berita aku dan Ara... itu-" Jessica tertawa melihat Billy yang tampak gugup.

"Gak perlu dijelasin kok, gak penting juga. Aku tau kamu tuh gak suka Ara, kan? Kemaren kan cuma buat bantu Ara. Kamu tenang aja, beritanya ntar juga hilang sendiri," ujar Jessica santai yang masih membuat Billy tidak tenang.

"Aku balik ke mejaku dulu ya, Boss. Makasih tanda tangannya," ujar Jessica lalu mengambil map itu dan berbalik meninggalkan ruangan Billy. Saat tangannya sudah menggenggam ganggang pintu, Jessica berhenti. Ia menoleh menatap Billy sejenak.

"Ah iya. Kalau kamu gak nyaman sama berita itu, aku bakalan nyiapin pers untuk kalian, Boss." Jessica tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya sebelum melanjutkan langkahnya menghilang dari balik pintu itu.

***

Di sebuah kelas di tempati oleh puluhan mahasiswa yang tampak semangat saat Pak Totoh mengakhiri kelas mereka. Joshep berjalan keluar ruangan bersama kedua sahabatnya. Aurora dan Kezie.

Kezie dan Aurora satu jurusan, yaitu Fasion Design. Sedangkan Joshep di jurusan DKV. Hari ini mereka ada kelas umum yang sama. Tak sedikit mata terpana melihat kecantikan dan ketampanan mereka. Siapa yang tidak kenal mereka yang mempunyai julukan Princess, Ice Princess, Prince dari Soshi University.

Om Jadian Yuk!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang