Dalam rumah, ada pemilik yang setia menjaga, karena rumah juga setia memberi penjagaan. Dari hujan, terik, badai, angin, atau yang lainnya. Rumah tidak berubah, kecuali tangan-tangan pemiliknya yang ingin merubahnya. Rumah selalu dirubah menjadi bangunan yang lebih indah, sang pemilik setia memperbaiki sekiranya tembok atau genting yang sudah mulai usang dimakan usia. Tidak ada pemilik yang mau rumahnya hancur. Tidak ada pemilik yang mau rumahnya disinggahi orang asing.
Kamu tahu?
Rumah adalah cinta, dan kita adalah lakon yang menjaganya. Tak perlu aku jelaskan lagi. Kamu cukup bijak memaknai sesuatu. Aku yakin kamu mengerti.Aku terkunci didalam sana, kamu pamit pergi kemarin. Aku menunggu dengan setia, meski kamu tak memintanya. Aku kehausan perhatian. Aku sendirian. Pulang-lah, aku tidak merasa terjebak didalam sana. Aku cuma ingin lengkap denganmu.
Dibalik bilik ruang sendu, tempat kita terlelap dan berbagi cerita. Yang menunggu kepulangan mu.
*Jani