"Seungmin! Jeongin!"
Itu suara Jisung yang memanggil nama mereka berdua saat mereka baru masuk kelas. Di sana juga ada Felix yang sudah sampai dengan kedua tangannya yang memegang sekotak susu dan sebungkus onigiri.
"Iya? Kenapa Sung?" Seungmin bertanya saat Jisung sudah berada di hadapan nya.
"Kau tau?! Aku, kau, kau, dan kau...
Jisung menunjuk Jeongin, Seungmin dan Felix secara bergantian dengan telunjuknya.
... Kita masuk kelas G!"
Felix dengan wajah bahagia nya karna bisa masuk kelas G, begitupun dengan Seungmin. Tapi tidak untuk Jeongin.
"A-apa?! G-gak! Gak mungkin!"
Pertama diri nya masih bisa menerima untuk masuk ke sekolah gila ini. Kedua dia juga masih bisa nerima untuk masuk asrama dan sekamar dengan kakak kelas aneh nya bernama Hwang Hyunjin. Tapi sekarang... Masuk kelas G, kesempatan bertemu dengan Hyunjin akan semakin besar! Dan Jeongin tidak mau itu terjadi.
"Jeongin kenapa, Min? Kok kayak gak seneng gitu?"
Bisik Felix ke Seungmin dengan suara pelan. Tapi karna suara Felix yang ngebass, membuat Jeongin masih bisa ngedenger bisikan nya. Walaupun samar samar.
"Jisung, saya udah kasih tau kamu kan siapa aja orang orang nya? Ayo sekarang kalian ikut saya semua."
"Eh? I-iya Sir!"
Guru laki laki yang memanggil Jisung, berdiri di depan pintu masuk sembari menunggu Jisung dan kawan kawan nya keluar.
"A-ayo guys. Kayaknya kita mau di antar ke kelas nya." ajak Jisung ke teman temannya.
Pasrah, akhirnya Jeongin terpaksa ikut. Jika ayah nya dengar, pasti dia akan sangat senang. Jeongin yakin itu.
Selama di perjalanan menuju kelas baru mereka, Jeongin yang berjalan di paling belakang bersama Seungmin berbisik pelan.
"Nanti di gabung sama kakak kelas ya?"
"Iya Jeong. Kenapa?"
"Ah... Gapapa hehehe."
Tamat lah riwayat Jeongin. Fix, diri nya tidak akan tenang selama bersekolah di sini.
"Ini kelas baru kalian. Semoga kalian betah ya."
Mr. Park tersenyum kepada mereka berempat sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka begitu saja. Jeongin mengintip dari kaca yang ada di pintu kelas. Tidak ada guru. Suasana di kelas pun terbilang cukup ramai.
"Siapa yang mau masuk duluan?"
Felix bertanya kepada ketiga teman nya. Dan tidak ada yang menjawab. Jeongin masih sibuk mengintip dari kaca kecil di pintu kelas.
"Jeong? Cari siapa?"
"A-ah nggak. Kenapa gak masuk?"
Hening.
"Okay. Biar Jeongin yang masuk duluan."
Diri nya kini sudah siap di depan pintu. Memegang knop pintu dengan mantap.
Cklek.
Ruang kelas seketika hening saat Jeongin membuka pintu kelas. Semua mata kini tertuju kepada Jeongin.
"Heh? Anak manis!"
'Oh shit. Here we go again.'
"Stop panggil gua anak manis. Gak sadar apa, muka lu yang manis? Bahkan sepertinya para dom disini pengen nusuk lo."
Kalimat berani yang Jeongin keluarkan membuat semua nya terdiam. Apalagi Hyunjin. Sementara ketiga teman nya, Jisung, Felix, dan Seungmin terkejut mendengar ucapan Jeongin barusan.
Seungmin yang berdiri di belakangnya langsung menarik lengan Jeongin. Mencengkeram kedua pundak nya dan menatap nya dengan pandangan kaget.
"Jeong! Gila kali ya kamu! Jaga ucapan kamu ih Yang Jeongin!"
Seungmin geregetan sekali sama teman nya yang satu ini. Suka banget nantangin orang.
"Huft."
Helaan nafas keluar dari bibir Hyunjin. Dia berdiri dari duduk santai nya, menghampiri Jeongin yang menatap nya dengan tatapan sinis. Tangan kanan nya dia gunakan untuk menopang badan nya pada sisi pintu. Menatap tajam ke arah mata rubah yang kini menatap nya dengan tatapan bengis.
"Apa? Gua udah sabar banget asal lo tau. Gua udah sabar sekamar sama lo, gua udah sabar dengan perilaku lo yang dengan seenak nya colak colek gua. Dan sekarang... Gua harus bersabar lagi karna harus sekelas sama manusia macem lo!"
Kedua mata Jeongin sudah terlihat berembun. Tanda anak itu akan menangis. Hyunjin dengan cepat menyeka air mata yang akan keluar dari mata milik Jeongin.
"Jangan nangis. Gua gak bisa liat orang nangis. Okay, kalau lu mau, gua bisa minta sama Pak Lee buat pindah kamar. Biar lu gak sekamar lagi sama gua. Sekarang masuk gih. Anak kelas udah tau kalo lu sama ketiga temen lu adalah list anak kelas satu terakhir yang di pilih oleh guru untuk masuk ke kelas G."
Hyunjin keluar kelas. Meninggalkan kelas dan juga Jeongin dengan ketiga teman nya yang masih berdiri di depan pintu.
Jeongin yang sudah mati mati an menahan tangis nya akhirnya tak bisa dia tahan lagi. Alahasil, diri nya menangis di dalam pelukan Seungmin.
Ucapan Hyunjin tadi membuat diri nya merasa bersalah. Yah walaupun Hyunjin itu nyebelin, tapi sebenernya baik kok. Dari aura yang Jeongin rasa. Cuma dia agak menyebalkan bagi Jeongin.
Hyunjin itu baik. Mengingat tadi pagi dirinya mendapatkan sebungkus roti isi daging dan sekotak susu strawberry yang Jeongin yakini itu pemberian dari Hyunjin.
•••
Jeongin dan Seungmin kini sudah sampai di sekolah, sebelum masuk ke dalam kelas mereka menyempatkan diri untuk pergi ke salah satu stand yang sudah buka di kantin untuk membeli makanan.
"Mau beli apa? Biar aku yang pesen!"
Kini mereka sudah duduk di salah satu meja yang ada di kantin sekolah. Jeongin menaruh tas di atas meja dan membuka tas nya guna untuk mengambil dompet nya.
"Bentar, Min. Jeongin ambil uang dulu."
Bukan nya dompet yang ada di dalam genggaman nya, melainkan sekotak susu strawberry dan roti isi daging yang Jeongin dapat.
"Ah... Min, kayak nya gua gak usah mesen deh, Jeongin bawa roti sama susu hehehe."
"Yah... Yaudah deh, aku beli makanan dulu ya!"
"Iya Min, aku tunggu disini."
Jeongin mengeluarkan susu dan roti isi daging dari dalam tas nya. Setau nya, diri nya belum nyetok makanan untuk di kamar asrama, tapi kenapa bisa ada roti dan susu di dalam tas nya?
Sebuah post it berwarna biru muda tertempel di kotak susu yang saat ini Jeongin pegang.
'Gua gak tau lu suka susu strawberry atau gak, tapi biasanya uke manis kayak lo demen sama susu strawberry. Dan untuk roti nya, yah pasti semua orang suka sama roti lah, apalagi isi daging.
Have a nice day Yang Jeongin.'
H.H
"H.H? Hwang Hyunjin kah? Ah tapi gak mungkin. Tapi mungkin juga. Lagian masa ada orang yang tiba tiba masuk kamar terus masukin ini ke tas gua."
Seungmin datang dengan tangan memegang semangkok topokki dan teh kalengan. Jeongin yang menyadari kehadiran Seungmin langsung memasukkan kertas post it ke dalam tas nya.
"Masih pagi udah jajan gituan. Bagus sekali anak muda."
"Hehehe."
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
G-Class [SKZ]
FanfictionDua puluh murid di satukan di dalam kelas bernama G Class. Mereka semua adalah anak anak pintar dan berbakat. Baik di bidang non akademik maupun akademik. Tapi, bagaimana jika anak pintar ini memiliki perasaan satu sama lain? Dan bagaimana anak anak...