BBOP #20 - REVISI

12 3 38
                                    

Langit dan Netta berjalan kearah wahana berputar, langkahnya terhenti ketika melihat badut Miki mouse.

Tanpa sadar Langit menoleh cepat kesamping, ia bernafas lega ketika yang ada disebelahnya adalah Netta.

Kalau Alin liat ini pasti dia bakalan ketakutan.

"Langit? kok berenti?" tanya Netta sembari melambaikan tangannya didepan wajah Langit.

"Engga gue refleks aja tadi liat badut."

Netta mengikuti arah pandang Langit, "Badutnya lucu ya." ia tersenyum lalu mendekati badut itu, berselfie dengan badut Miki mouse.

Alin sama Netta itu beda banget, ibarat Alin itu Lautan yang damai sedangkan Netta, Bulan yang dikelilingi bintang.

***

Alyne merogah tasnya ketika hpnya bergetar didalam sana, ada pesan dari Asta ternyata.

Astaa
|Lin. Gue dapat kabar kalau tim cewek bakalan ikut tanding diturnamen basket Minggu depan.

Lynn
Kok dadakan gini?|

Astaa
|Gue juga gak tau, tapi yang pasti tim kalian ikut tanding. pesan gue banyakin latihan soalnya ini pertandingan besar Lin, bisa bikin nama sekolah kita maju.

|Jaga kesehatan lo juga jangan lupa.

Lynn
Alah modus|

Astaa
|Tau aj si eneng.

|Gue kangen.

Alyne mendengus, ia mematikan hpnya dan menatap kearah Arsen yang sedang memesan minuman kesukaannya.

Jika kalian berpikir itu Boba kalian salah, Alyne dan Arsen kini berada disalah satu cafe didekat Taman hiburan.

Boba yang Alyne mau sedang tutup, membuat ia memutuskan untuk membeli Coffe latte kesukaannya.

Arsen datang dengan dua coffe ditangannya, ia memberikan kepada Alyne yang langsung disambut senang oleh gadis itu.

"Jangan dihabisin ya, ntar gak bisa tidur." peringat Arsen.

"Mu-ba-zir, Gaboleh buang buang makanan atau minuman, bang."

Arsen terkekeh lalu mengacak rambut Alyne, "Pinter juga ya, pokoknya jangan dihabisin biar gue yang habisin ntar."

"Iya." meskipun Alyne menjawab iya, bukan berarti ia akan menurut perkataan sang abang. Ini adalah minuman kesukaannya, tidak mungkin ia tidak akan menghabiskannya.

"Oiya bang, tim gue kepilih ikut tanding di turnamen basket."

"Lo yakin mau ikutan?" Alyne mengangguk cepat.

"Ingat gak boleh berlebihan, lo harus prioritasin kesehatan lo sama diri lo." Arsen meminum coffe nya.

"Jangan sampai cedera kek kemaren itu, waktu lo main futsal." Arsen menatap tajam Alyne.

Membuat Alyne menyengir, "Ya, kan itu kecelakaan bang."

"Lo nya aja yang bandel."

Menghabiskan waktu bersama Arsen itu menyenangkan, jalan jalan ketaman, singgah ke toko toko yang belum pernah Alyne datangi, dan masih banyak lagi.

Bahkan saat mereka sampai dirumah Arsen masih menghabiskan waktunya bersama Alyne, menonton anime kesukaannya yang bahkan Arsen tak suka. Arsen pasrah demi menghabiskan waktu bersama sang adik.

Friend To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang