Mengenal Macam-macam Bahasa Baku, Kata Baku dan Tidak Baku.
Dalam kepenulisan, penggunaan bahasa baku sangatlah diperlukan. Terutama pada bagian narasi.
Bahasa baku, bahasa standar, atau standar bahasa adalah varietas bahasa yang berkontras dengan bentuk-bentuk vernakular. Bahasa baku diterima di masyarakat sebagai peranti komunikasi publik dan formal, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. (Wikipedia).
Bahasa baku atau bahasa standar merupakan bahasa yang mempunyai nilai komunikatif yang tinggi, yang digunakan dalam kepentingan nasional, dalam situasi resmi atau dalam lingkungan resmi dan pergaulan sopan yang terikat oleh tulisan, ejaan baku, istilah/kosa kata baku tata bahasa baku, serta lafal baku.
Ragam Baku.
1. Kemantapan yang dinamis.
Mantap artinya mengikuti kaidah yang berlaku secara ketat.2. Cendekia.
Cendekia berarti digunakan oleh kalangan terpelajar dalam situasi resmi (bukan di pasar ataupun jalanan), juga berarti tidak ambigu.3. Seragam.
Proses pembakuan adalah proses penyeragaman.📌 Kata baku.
Kata baku adalah kata yang aturan dan ejaannya sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesianya. Kata ini bersifat baku dan digunakan secara resmi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku sudah berbentuk mutlak baik penulisan dan pengucapannya.
Kata baku merupakan kata yang bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku bisa dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) baik secara daring maupun bentuk kamus fisik.
Ciri-ciri kata baku :
1) Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah,
2) Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa asing,
3) Pada pemakaian imbuhan kata baku ini bersifat eksplisit,
4) Baku adalah bahasa percakapan,
5) Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat,
6) Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu,
7) Kata baku tidak mengandung arti pleonasme,
8) Kata baku tidak mengandung hiperkorek.
📌 Kata Tidak baku.
Suatu kata dianggap tidak baku apabila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata tidak baku biasa disebut kata yang menyimpang. Kata tidak baku biasanya disebabkan oleh adanya pengaruh atau faktor lingkungan di mana ia digunakan.
Terkadang masing-masing daerah menggunakan dialek yang berbeda meski bahasa yang digunakan sama, yakni Bahasa Indonesia. Ini yang membuat kata tidak baku sering digunakan. Tidak bakunya sebuah kata tidak hanya dinilai dari salah penulisan saja. Sebuah kata dianggap tidak baku juga bisa karena adanya salah pengucapan.
Kata tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Ini karena kata tidak baku dianggap lebih santai dan tidak kaku seperti bahasa baku yang cenderung kaku.
Ciri-ciri kata tidak baku :
1) Biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari
2) Sudah dipengaruhi oleh bahasa asing atau bahasa daerah
3) Sudah dipengaruhi oleh perkembangan zaman
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Materi Kepenulisan
RandomMembaca adalah jendela ilmu. Mari kembangkan kekreatifanmu dalam menulis dan membaca cerita. Di sini, kalian akan diajarkan cara menulis yang baik dan benar. Mari sama-sama belajar! 🙂 [Follow sebelum membaca! Jangan mencopas tanpa izin.]