24 | mati lampu

6.4K 771 84
                                    

;







Sunoo sudah tak bisa berhenti tersenyum, melihat Sunghoon dengan kaos hitam dan boxer pendek berwarna abu sedang mengenakan apron.

Suatu kejadian langka kembali terjadi, Sunghoon sedang memasak di rumahnya.

Entah apa yang akan dimasaknya untuk makan malam, padahal kalau sudah dibilang kenyang Sunoo sudah. Sebelumnya ia sudah jajan street food.

Ia hanya membiarkan Sunghoon menggunakan dapurnya. Lagian sekarang ia sedang tidak mood untuk memasak. Nantinya pun kalau terjadi sesuatu pada dapurnya, sudah pasti Sunghoon tidak akan pernah bisa kabur dari amukan Bundanya.

Selagi menunggu Sunghoon sibuk dengan acara memotong bawangnya itu. Sunoo dengan pakaian piyamanya itu hanya berbaring di sebuah sofa yang menghadap televisi.

Menselonjorkan kakinya karena lelah berjalan saat jajan tadi. Tangannya juga tak tinggal diam, sibuk mengeluarkan dua buah boneka dari dalam sebuah plastik. Boneka yang berkarakter rubah dan penguin yang berhasil membuat tersenyum tipis. Memeluknya erat.

"Dipelukin aja bonekanya." Ujar Sunghoon yang sesekali mengintip keadaan Sunoo.

"Huum, gemes soalnya."

"Oh..dapet dari siapa?"

"Ni-ki." Ujar Sunoo bohong.

"Oh, bagus ya bonekanya.."

Sunghoon kembali menyibukkan dirinya dengan acara memotong bawangnya, kali ini ia memotong bawangnya lebih cepat dan kasar. Beberapa kali suara hentakan pisau mengiris talenan terdengar.

Sunoo menatap bingung pada Sunghoon karena cara memotong bawangnya yang bisa dibilang seperti orang sedang marah.

"Tckh-aw.."

Desisan nyeri keluar dari Sunghoon. Melihat jari tangannya yang sedikit teriris oleh pisau. Bau amis perlahan didapatkan Sunghoon akibat dari lukanya itu.

Sunoo terkejut, meletakkan kedua bonekanya itu di atas meja dan berlari menghampiri Sunghoon.

"Kamu kenapa sih? Makanya pakai pisau itu yang bener. Sekarang kamu udah luka kayak gini gimana? Sakit kan? Bisa nggak sih kamu nggak ceroboh liat ini sampai luka!" Sunoo mengambil jari Sunghoon yang terluka, menatapnya khawatir.

"Bawel banget kamu, padahal cuman luka biasa aja."

"Aku bukannya bawel Sunghoon! Tapi kamu ini lukanya sampai berdarah! Nanti kalau infeksi terus tambah parah gimana?! Terus nanti Om Taehyung nyalahin aku."

"Ayah nggak akan gitu ke kamu. Aku yang ceroboh, nggak hati-hati."

"Kamu enak ngomong gitu. Udah sana duduk. Aku yang masak."

Sunghoon hanya bisa menurut, duduk di meja makan dengan kotak p3k yang diberikan oleh Sunoo. Mengobati lukanya sendiri.

"Sunoo.."

"Hm?"

"Micinnya jangan banyak-banyak."

Sunoo memutar kedua bola matanya malas, tak mempedulikan tatapan Sunghoon yang terus memperhatikannya.

Sunoo memutuskan untuk memasak makanan yang paling mudah dibuat yaitu nasi goreng.

Sunoo sebenarnya tidak terlalu yakin dengan keahlian memasaknya. Rasanya kalau dikatakan pintar masak, tidak juga. Malahan bisa dibilang Sunoo tidak bisa memasak.

Padahal sering banget liat Bundanya masak. Tapi kayaknya bakat masaknya itu tidak turun padanya melainkan pada hyung-nya saja. Bisa dilihat saat ini bagaimana matanya sudah sangat berair karena memotong bawang.

Tied up; [Sungsun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang