Setelah acara pers conference dari Philo selesai, mereka melanjutkan acara makan bersama. Makanan sederhana, makanan cepat saji di tambah beberapa sosis. Ini memang makanan sederhana, bahkan bisa diklasifikasikan makanan cadangan ketika berada di rumah. Makanan yang hanya dikeluarkan ketika kepepet saja, tapi disini makanan ini menjadi makanan sehari-hari. Makanan sederhana ini terasa spesial dan nikmat ketika di makan disini. Sepertinya ini yang diartikan dalam filosofi kebahagia itu sederhana. Ini kebahagiaan yang sederhana, yang tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. kita akan merasakan keistimewaan dan kebahagiaan dari hal sederhana ketika kita dalam kondisi sulit.
Galan dan Xena membawa Philo kembali istirahat di dalam tenda. Philo menolak ketika Baga akan meminta bantuan pihak pengelola pendakitan membawa Philo untuk turun, dia bilang ingin pulang bersama, merasakan kebersamaan dengan yang lain itu lebih berharga dari pada segera pulang istirahat di rumah. Karena itu Philo ingin memulihkan kondisinya dengan istirahat di tenda sebelum besok berjalan turun gunung.
Ya, ini hari terakhir mereka berada disini, memang dari awal mereka merencakan hanya tiga hari disini. Banyak hal menarik yang mereka alami. Banyak hal istimewa yang tak bisa dibeli dengan uang. Serta banyak pelajaran berharga yang tidak mereka dapatkan di sekolah.
Sedangkan Baga, dia membantu Hara membereskan meja. Mengumpulkan sisa sampah ke dalam kantong kresek. Baga tidak tega jika mengabaikan Hara mebereskan sendiri sementara yang lain sibuk mengurus kesehatan Philo. Mungkin jika kondisi Hara tidak cedera maka dia yang akan membantu Galan di dalam tenda.
"aku bisa sendiri Ga, kan cuma beresin sampah" ungkap Hara ketika ia tidak nyaman melihat raut wajah Baga yang seperti terpaksa dan kesal. Hara pikir ini karena Hara bekerja terlalu lelet.
"aku juga cuma mau mastiin sampahnya masuk ke kantong kresek dan besok kita bawa turun, bukannya kamu lempar ke jurang"
Hara memutar bola mata kesal. "kamu punya masalah apa sih Ga sama aku perasaan ngobrol sama aku selalu sarkas gitu"
Jangankan kamu, aku aja bingung aku punya masalah apa sama diri aku sendiri kenapa bisa jantungan di deket kamu
Baga hanya bergumam dalam hati tidak menjawab pertanyaan dari Hara.
Tidak jauh dari mereka, Kalya memperhatikan keintiman dari Baga dan Hara. hanya saja Kalya tidak mendengar apa yang mereka bicarakan. Kalya baru saja buang air kecil di balik semak-semak. Di tangan kanannya masih membawa tisu basah.
"enak ya kalo cantik, dimana-mana ada yang merhatiin, ada yang perduli. Kemarin Galan, sekarang Baga. Hara gak sadar aja kalo banyak orang yang pengen di posisi dia. Kenapa sih Hara harus merasa insecure akut gitu, padahal hidupnya udah sempurna banget. Mau cowo model gimana tinggal tunjuk. Urusan apapun juga pasti lancar, liat muka Hara aja pasti siapapun akan luluh memperlancar urusan Hara"
"heeeem"
Kalya berbicara dengan dirinya sendiri.
Ia melanjutkan langkah mendekati Baga dan Hara " Haraa ! try to be me"
"hah ? maksutnya ?"
"hehe enggak, gajadi aku ngelantur"
Kalya berlari ke dalam tenda untuk melihat Philo. Ia enggan membantu Hara membersihkan sampah. Itu bukan pekerjaan yang disukai Kalya.
Belum sampai Kalya masuk ke dalam tenda, Philo sudah keluar lebih dulu. "loh mau kemana ?"
"Philo mau mandi" jawab Xena.
"iya badanku lengket semua merasa kotor diri ini" tambah Philo.
Mereka bertiga sibuk memegangi setiap badan Philo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Camping (the secret of ecology)
Ficção CientíficaBaga, Galan, Philo, Xena, Kalya dan Hara berkemah di Gunung. Ketika mereka merapikan tenda untuk pulang tiba-tiba sekawanan babi hutan menyerang tenda mereka. Saking paniknya semua berlari ke sembarang arah, membuat mereka terpisah dan hilang di da...