Jungkook melangkah cepat memasuki kediamannya, setelah memastikan keadaan Lisa pada Dokter sebelum pergi dari rumah sakit. Kemudian pria itu langsung memacu mobilnya menuju rumah.
Memang, walau bagaimanapun Jungkook tak bisa meninggalkan Lisa begitu saja karena gadis itu tak mempunyai siapapun lagi, bahkan orang tua atau sanak keluarga. Dan Jungkook merasa mempunyai tanggung jawab terhadap gadis itu, karena bagaimanapun Lisa adalah sahabatnya dan orang yang juga ada dalam hatinya.
Namun, usahanya membantu Lisa nyatanya menjadikan sang istri sebagai korban keegoisannya. Sebenarnya hari ini Jungkook berjanji akan ikut makan malam keluarga di rumah Boo Ra, namun agaknya semua yang terjadi membuatnya lupa akan segala hal, bahkan Tzuyu.
Langkah cepat Jungkook terhenti di depan pintu kamarnya, sejenak menghela napas sebelum akhirnya menekan kenop pintu. Matanya mengedar ke setiap penjuru kamar, namun tak ada tanda-tanda keberadaan Tzuyu. Jungkook berjalan masuk cepat dan memeriksa semua, namun gadis itu tak ada dimanapun. Hati Jungkook kini kembali tak tenang dan meremas rambutnya kasar. Namun pergerakannnya terhenti saat melihat pintu balkon yang masih terbuka menyebabkan angin masuk dan menerpa wajahnya.
Jungkook mendekat, dan melihat seorang gadis berdiri disana, membuatnya menghembuskan napas lega, dan tanpa sadar sebuah senyum tercipta di bibirnya.
Jungkook semakin mengikis jarak, dan saat sudah berdiri tepat di belakang gadis itu hatinya bergemuruh dengan segala rasa bersalah yang mulai menyelimuti.
Tzuyu tersentak saat sebuah tangan mulai melingkar di perutnya, membuatnya menoleh dan mendapat ciuman di pipi kirinya.
"Jung... "
Lelaki itu hanya diam dan menatap Tzuyu dari jarak yang sangat dekat, pelukannya semakin mengerat saat gadis itu ingin membalikan tubuh, membuat Tzuyu tak ada pilihan lain selain diam saat kini Jungkook malah meletakkan dagunya di bahu Tzuyu.
"Maafkan aku karena tak mengangkat teleponmu" Lirih Jungkook membuat Tzuyu tersenyum getir dengan hati yang semakin tertusuk, namun sebisa mungkin Tzuyu menahan semuanya.
"Tidak masalah, aku hanya khawatir terjadi sesuatu" Tanpa Jungkook sadari air mata yang mulai menggenang di mata cantik istrinya. Nyatanya memang sangat sulit untuk terlihat baik-baik saja saat hatimu menjerit terluka.
"Lagipula aku tau kau pasti juga punya alasan untuk itu, bukan?" Jungkook tertegun dan membuka matanya mendengar ucapan Tzuyu.
Gadis itu melepaskan tangan Jungkook dan berbalik menghadap pria itu setelah berhasil mengendalikan diri. Kini mencoba tersenyum dan menatap pria itu lekat.
Dan kini Jungkook hanya terpaku, tubuhnya bergetar dan tangannya mengepal erat. Melihat tatapan tulus yang terpancar membuat Jungkook membenci dirinya lebih dalam lagi, mengingat ia bahkan tak mampu membalas ketulusan itu dan malah berulang kali membuatnya terluka.
"Aku yang minta maaf karena mengganggu, aku seharusnya tau kau sibuk"
Jungkook hanya tersenyum kaku saat gadis itu malah tersenyum manis, seolah tak sadar bahwa ucapan istrinya menyiratkan makna lain.
Dan untuk sekedar menjelaskan pada Tzuyu tentang apa yang yang terjadi sebenarnya, Jungkook tak sanggup. Tak sanggup jika harus melukai hati Tzuyu lebih dalam lagi, walau nyatanya kebohongan yang ia ciptakan ini adalah kesalahan yang seharusnya tak pernah terjadi.
Namun nyatanya salah, jauh di dalam lubuk hati Tzuyu ia merasa sakit, hatinya kembali hancur saat ia mengetahui fakta yang sebenarnya. Ia hanya tak mau terlihat semakin menyedihkan saat lelakinya lebih mencintai orang lain daripada dirinya.
Dan melihat Jungkook yang bahkan hanya mengangguk dan tak mengatakan yang sebenarnya, membuat Tzuyu kembali terhempas kenyataan bahwa dirinya tak lebih berarti sebagai istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement [COMPLETED]
FanficDisaat sebuah keterpaksaan menjadi sebuah rasa yang tak bisa dijelaskan. Semua begitu rumit untuk bisa diungkapkan karena semua datang begitu saja bahkan tanpa menyadarinya. Namun, dikala satu persatu masalah dari masa lalu mulai ikut menghakimi, Ak...