Chap XII - Beautiful night

2.2K 93 2
                                    

..
Jangan lupa Vote komen dan Save
..

Suasana ruang makan mulai hangat setelah beberapa penjelasa yang Dierk berikan perihal kuliah Elsa.
Dierk juga mengatakan bahwa kampus tidak jauh dari rumah sakit tempat nya bekerja jadi elsa bisa menemui dierk kapan pun jika elsa mau.

Mendengar semua ucapan Dierk tentu saja elsa merasa senang karena saat ini ada seseorang yang begitu memperdulikan nya entah apa pun alasan Dierk yang elsa tahu saat ini ia memiliki keluarga dan elsa akan memanfaat kan waktu satu tahun nya dengan baik sebelum dunia nya kembali kacau dan suram.

" Am Chris, terimakasih untuk makanan nya! " Ucap Elsa saat hendak kembali ke kamar nya

" Kalau kau suka aku bisa membuat kan nya setiap hari " balas Dierk tulus

Keduanya pun tersenyum dan tak lama kemudian elsa pun kembali ke kamar nya karena saat ini masih sangat pagi.
Setelah memastikan pintu nya terkunci elsa pun segera membuka koper yang mana di dalam nya terdapat dua botol beer dengan kadar alkohol tinggi.

Elsa sengaja menyelipkan minuman yang saat ini menjadi favorit nya itu agar ia tak  begitu merasa tertekan dengan keadaan, meski wajah elsa memperlihatkan sebuah senyuman tetap saja di dalam hati nya ia tidak bisa melupakan amarah juga kebencian nya terhadap takdir.

Elsa masih tidak bisa menerima semua kenyataan yang ada, terlebih saat mengingat wajah ramah Ezron tadi siang.
Elsa rasa jika tidak ada Dierk ia ingin sekali menampar wajah tua itu kemudian memakinya karena sudah berbuat hal yang tidak adil pada nya.

Apa pun masalah kedua orang tua itu seharus nya mereka tidak mengorbankan anak terlebih anak itu adalah seorang gadis.

Bahkan saking tertekan nya, elsa pernah menelan beberapa pil penenang hingga overdosis, namun hal itu ternyata tak membuat kedua orang tua nya bergeming.
Mereka seolah menutup mata dan telinga saat mendengar kondisi kritis yang elsa alami, hingga akhirnya gadis itu sadar dan kembali pulih.

Menyadari hal itu elsa pun akhirnya memutuskan untuk tetap hidup dan akan terus hidup agar kedua orang tua nya merasa risih dan kehilangan ketenangan hidup.

Mengingat hal hal menyakitkan itu elsa hanya dapat menangis di bawah tempat tidur nya. Meski senyuman Dierk kini mulai mengobati kesepian nya tetap saja, elsa merasa bahwa semua ini hanyalah pengalihan penderitaan sebelum bencana yang lebih besar datang, karena dalam waktu 12 bulan elsa akan kehilangan pria itu dan ia akan kembali kedalam dunia nya yang suram.

Elsa kembali meneguk beer nya seraya mengusap wajah nya kasar
" Mengapa kau melakukan hal ini pada ku ? Clara?? Mengapa kau hancurkan hidup seorang gadis kecil seperti ku?" Racau elsa yang kemudian terisak pilu.

Pandangan elsa mulai mengabur, ia bahkan bisa melihat barang barang di kamar nya menjadi dua karena efek alkohol.

" Mengapa tv di kamar ku ada dua?" Dan kau " ucap Elsa menunjuk ke arah robot.

" Sejak kapan kau punya kembaran?" Tawa elsa seraya memeluk robot itu erat.

" Aku senaaang sekali karena kini aku memiliki teman " racau nya lagi.

Sementara Dierk yang baru saja akan terlelap seketika terbangun saat mendengar suara elsa di dalam sound yang terhubung dengan robot.
Seperti yang Dierk katakan bahwa elsa bisa mengatakan hal apa pun pada robot itu jika ia menginginkan sesuatu dan saat ini elsa malah mengajak robot itu bicara hingga alhasil scand seacrh robot tidak bisa berfungsi dengan baik.

" Elsa?" Gumam Dierk seraya bergegas menaiki tangga, dierk yakin gadis itu pasti sedang mabuk.

Dan benar saja, saat Dierk membuka pintu kamar elsa gadis itu terlihat sedang memeluk robot nya erat dengan mata tertutup.

" Elsa kau baik baik saja?" Tanya Dierk khawatir.

" Ah Chriss-- dok- ter Chris? Kenapa kau ke sini? Aahh apakah kau ingin minum bersama ku? " Ucap Elsa saat melihat kedatangan Dierk

Matanya bahkan sudah sembab karena sejak tadi ia terus menangis dan meracau terlebih karena wajah putih, wajah elsa akan cepat memerah saat menangis

Dierk yang melihat hal itu pun segera menghentikan elsa dengan memeluk gadis itu erat.

" Dierk aku ingin mati " isak Elsa seraya mengaitkan kedua lengan nya

" Ayah ibu ku, mereka semua tidak ada yang menginginkan aku, bahkan kedua kaka ku entah kenapa mereka selalu menganggap ku sebagai aib keluarga gulmando! Apa semua ini benar benar salah ku" isak Elsa dalam mabuk nya.

" Tenang lah elsa, kau tidak perlu banyak berfikir sebaiknya kita istirahat " Bujuk Dierk seraya berjalan ke arah tempat tidur.

" Tapi Christoffer! Mereka sudah sangat kejam pada ku! Kau dokter bukan ? bisakah kau berikan aku obat penenang aku sudah terlalu lelah" kali ini elsa jauh terlihat lebih kacau. gadis itu jelas sekali terlihat bergulat dengan depresi berat nya.

Dierk pun terdiam sedih, ia hanya bisa memeluk gadis itu erat, ia tidak ingin membuat keadaan semakin kacau.
Dierk tahu bahwa elsa sebenarnya memiliki tekanan yang sangat besar entah apa penyebab hal itu tetap saja seperti nya gadis ini hanya lah korban keegoisan orang tua nya.

" Tenang lah sayang, saat ini kau memiliki aku! Aku tidak membiarkan siapa pun menyakiti mu lagi " ucap Dierk tulus, tangisan elsa pun mulai mereda setelah mendengar ucapan Dierk yang begitu tegas.

" sssttt.. elsa tenang lah, sekarang kau adalah istri ku ! Aku akan selalu ada di sisi mu " sambung Dierk seraya merebahkan tubuh nya agar elsa bisa tetap bersandar di dada nya dengan tenang hingga akhirnya ia terlelap

* Suara Dierk terdengar samar di telinga ku, aku yakin dia msngatakan sesuatu yang menenangkan tatapan nya juga begitu tulus. Mata ku perlahan memberat

Kedua nya pun akhirnya tertidur bersama hingga pagi tiba

Perlahan mata Dierk terbuka, namun tatapan nya terhenti saat melihat Elsa yang sedang tertidur nyenyak di atas tubuh nya.

" Apa aku bisa menyembuhkan luka mu Mellysa Lauren ??  "

*********************************

Doctor RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang