Xander menatap bangunan yang ada di depan mereka, menarik nafasnya lalu menatap Logan dan juga Alice yang masih menatap bangunan itu. Nampak suram, minim penerangan dan benar-benar sedikit mencurigakan. Setelah mereka merayakan ulang tahun kecil-kecilan Xander. Mereka segera menuju alamat lokasi yang diberikan oleh Mizuki pada Alice. Dan disinilah mereka sekarang—dibangunan yang benar-benar belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Meski mereka pernah mendengar gedung itu beberapa bulan yang lalu. Tidak terlalu lama namun juga tidak terlalu lama. Membuat mereka tidak tertarik untuk mencari tau info dari bangunan itu.
"Apa kau yakin kita sudah berada di lokasi yang tepat Alice? Apa kau tidak salah lihat peta?". Logan yang sudah puas memandangi gedung itu menatap Alice yang duduk di depan—bersama Xander—yang juga ikut menatap Alice.
"Aku rasa tidak, kau bisa melihatnya kalau kau ragu—Aku sudah mengirimkan mu lokasi yang diberikan oleh Mizuki!" seru Alice setelah men-share lokasi itu. Membuat Logan dan Xander juga segera membukanya.
"Kau benar, kita tidak berada di gedung yang salah!" seru Logan setelah memeriksa lokasi yang baru saja diberikan oleh Alice pada mereka berdua. Alice turun lebih dulu, diikuti oleh Logan dan Xander. Mereka masih menatap bangunan itu dengan rasa keraguan yang masih memenuhi mereka.
"Kalian tidak mau masuk karena rumah ku kumuh?"
"Aaaaaaa—Setan--!" Logan yang memeluk tangan Alice berhenti melanjutkan ucapannya saat menatap kaki yang menapak, tidak menggantung. Logan menaikkan tatapannya dan ia hampir berteriak lagi jika Alice tidak menutup mulutnya.
"Ahhh—maaf Mizu, Logan tidak bermaksud demikian. Dia hanya terkejut jika ada suara tiba-tiba seperti tadi. Dia terlalu penakut!" seru Alice menatap Logan dengan kesal. Ia lalu menarik tangannya yang tadi menyumpal mulut Logan. Ia menatap Xander dan memberikan kode padanya.
"jadi, bukan karena rumah ku kumuh? Kalian—orang kota kan biasanya seperti itu!" seru Mizuki masih berdiri di depan Logan. Menatap Logan dengan tatapan menelisik dan penuh dengan tatapan menilai.
"T-tidak sama-sekali, bahkan rumah mu aku rasa tidak terlalu buruk. Setidaknya masih layak untuk ditempati!" seru Xander tidak peduli dengan decakan yang lagi-lagi keluar dari Alice. Ia hanya menaikkan bahunya, lalu lanjut menatap bangunan di depan.
"Apa maksud mu rumah ini tidak layak di huni?" seru Mizuki
"Tadinya aku mau bilang seperti itu, namun ketika tau bahwa kau masih tinggal di sini. Itu berarti bangunan kumuh ini masih layak untuk ditinggali dan—Auuhhhh!" seru Xander saat pinggang nya tiba-tiba sakit, seperti di gigit semut. Menyengat dan rasanya sampai ke ubun-ubun nya. Xander lalu menatap Alice yang menatapnya dengan kesal, membuat alis Xander naik. Tidak mengerti apa yang salah dari ucapannya barusan.
"Ada apa--? Mengapa kau mencubit pinggang ku? Rasanya sakit sekali!" keluh Xander mengucap pinggangnya yang ia rasa sudah memerah.
Alice hanya menghela nafas nya menatap Xander, tidak Logan tidak lelaki di sebelahnya ini. Mereka berdua sama-saja, tapi setidaknya Logan tidak terlalu berhati dingin dan beku seperti Xander. Alice lalu menatap Mizuki yang menatap mereka, ia jadi merasa tidak enak dengannya. "Ahh—maaf jika membuat suasana hati mu kurang nyaman Mizu. Maaf atas perkataan Xander barusan!"
"sudahlah, apa yang dia katakana tidak sepenuhnya salah. Mari masuk, aku sudah menyediakan beberapa cemilan di dalam!" seru Mizuki lalu masuk lebih dulu dengan sebuah kantung plastic kresek yang berada di tangan gadis itu.
Alice hendak pergi menyusul Logan, namun tiba-tiba tangannya tertarik membuat ia membentur sesuatu yang sedikit keras. Alice langsung menatap Xander dengan menaikkan kepalanya, menatap lelaki itu yang menatapnya juga. Satu hal yang Alice baru sadari adalah,--Poni Xander sudah sedikit panjang dan hampir menutupi mata sebelah kanan nya. Namun, sadar dengan kedekatan mereka. Alice langsung memberi jarak di antara mereka, sedikit gugup saat Xander masih menautkan tangan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Weird (TAMAT)
Mystery / ThrillerAlice berada di dalam sebuah 'teror' yang terus memaksanya untuk mengingat apa yang ia lupakan. Xander hadir saat gadis itu merasa ingin menyerah menghadapi masalah-Nya. **** Memiliki kekuatan aneh yang 'katanya' adalah sebuah kecelakaan yang dilaku...