[2]-DUA

10 3 0
                                    

Are your reading...

•••••

Mengapa tuhan mengambil orang yang aku sayang...

•••••

Jam istirahat. Pelangi yang mengunakan untuk ketaman, jarang banget untuk menghabiskan kantin. Kadang-kadang ia habis kan dengan perpustakaan.

Walaupun begitu tetap memberikan senyum kepada orang yang telah menyakiti nya. Pelangi mengalami semua diri sendiri tak ada orang tahu. Pelangi yang bangun untuk berjalan menuju kelas melewati segorombolan main basket.

Tiba-tiba ia melihat bola melayang kearah seorang. Dan pelangi lari, ia melindungi seorang itu dengan menghalangin dengan tubuh nya

BRUKKK

Pola tepat sekali mengenai kepala pelangi. Lantas ia pingsan jatuh ketanah. "Hai bangun" ucap seorang lelaki

Lelaki yang pelangi tolong mengendong dan membawa nya dalam UKS. Setelah itu beberapa menit bahwa dokter peribadi pihak sekolah meriksa keadaan pelangi

Ia hanya pingsa saja. Tak lama juga akan bangun. Lelaki itu menunggu pelangi bangun dan duduk bangku sebelah ranjang UKS.

Pelangi membuka mata. Melihat atap ruang uks. "Ak-"

" Akhir bangun juga Lo." Ucap tegas nya menatap pelangi yang masih merasakan sakit bagian kepala nya

"Aku dimana?" Tanya pelangi kepada melvin

"Ya...Ruang UKS lah. Lo udah nolongi gua." Ucap nya kepada pelangi

Pelangi bangun menjadi duduk. "Oh. Makasih udah mau bawa aku ke UKS."

"Ehm...seharus gua terimakasih udah nolongi gua tapi ga nolongi juga gua bisa." Ujar melvin kepada pelangi

Pelangi tersenyum menatap melvin"sama-sama."

"Lo udah bangun ya udah mau kekelas."

"Iya, salam kenal."ujar pelangi kepada melvin

"Oh ya salam kenal gua Melvin"

"Aku pelangi."

********

Setelah ia pergi ke dalam kelas. Dan ternyata. Sasha cs sudah menunggu nya sambil nolak pinggang nya menatap pelangi. Pelangi hanya menatap Sasha biasa.

"Lo sapu semua ini." Ujar Sasha sambil memberikan sapu kepada pelangi

Pelangi mengambil ahli sapu dan mereka meningalkan pelangi sapu sendiri. Pelangi masih merasakan sakit bagian kepala nya, pusing, setelah selesai menyapu pelangi pergi keluar kelas dan pergi kerja

Ia kerja sebagai pelayan lestoran. Salah satu lestoran di bandung. Ia berkerja untuk menambah uang sekolah atau kegiatan nya. Pelangi yang sedang mengelap semua meja, dengan senyum.

Aneh. Iya itu aneh bagi orang tersenyum sendiri itu lah cara pelangi menghibur diri sendiri dengan segala keanehan nya. Bahkan orang melihat pelangi seperti orang gila.

Pelangi yang pegangin kepala nya. Tak lama ia merasakan ada yang keluar dari hidung ny, mengusap hidung nya ternyata keluar darah dalam hidung pelangi

Pelangi berusaha mengelap darah itu tetap darah yang keluar dari hidung pelangi terus keluar tanpa henti. Salah satu teman lestoran mendekati pelangi

"Pelangi kamu gapapa?" Tanya Fero yang memang dekat dengan pelangi.

Pelangi menatap darah di tangan nya. "Aku gapapa."jawab nya

"Tapi hidung kamu keluar darah." Ucap nya menatap darah tangan pelangi

"Pelangi gapapa...pelangi bersihkan hidung pelangi dulu ya." Ucap nya menutup hidung dan pergi kekamar mandi

Pelangi hanya tidak tahu kenapa banyak sekali darah keluar dari hidung nya. Hanya saja ia tak mau merasakan cemas pikiran bahwa ini hanya mimisan bisa jadi tak usah bawa dibesarkan

Saat ini pelangi yang membersihkan hidung nya berdarah banyak. Dengan mencuci darah bagian hidung nya. Ia menatap diri kaca melihat hidung sudah tak mengikatkan darah

Apa yang terjadi pada ku. Batin pelangi

*****

Sepulang rumah pukul sepuluh malam. Karena restoran tempat pelangi kerja ramai dan ia juga harus lembur kerja. Pelangi membuka pintuk rumah. Dan benar sekali semua nya menatap pelangi

Pelangi hanya diam...

Plakkkk

Pipi kanan pelangi ditampar oleh Dion ayah pelangi dengan menatap pelangi dengan tajam. "Bagus banget kamu pulang jam segini, kamu ini anak perempuan tidak sepantasan nya kamu pulang jam segini. Bikin malu keluarga saja." Ucap Dion dengan nada tinggi

"Pi, pasti dia jalan sama om-om." Ucap Winda yang dibelakang dion

PLAKKK

Kali ini yang menampar kakak pelangiyaitu Marsel. "Kami mendidik kamu dengan benar. Bukan malahan jalan sama om-om. Kamu mau jadi apa? Kamu ini bikin masalah keluarga. Uang kurang? Atau tubuh kamu udah jual?"

"Papi. Sama sekali ajarin kamu untuk jual diri ya."

Pelangi diam. Diam merasakan sakit karena ucapan mereka seakan-akan diri begitu kotor. Pelangi hanya mengeluarkan air mata saja tak mengerti cara pikir keluarga nya menilai dengan sekotor itu

"Pi,ka. Kapan kalian percaya sama pelangi? Selama ini pelangi engak pernah minta apa-apa cuma kalian percaya sama pelangi. Tapi lihat papi sama kakak engak pernah percaya sama pelangi." Pelangi mengucapan kata dengan sedikit serasakan sesak

"Sampai-sampai kalian nilai pelangi sekotor itu. Pelangi engak sama sekali jual diri demi uang. Pe-"

"Mau engak mau ngaku. Kalo kamu salah hah? Dasar anak pembawah sial."

"Terus Pi, terus ngomong begitu. Pelangi udah kebal pi dengan ucapan papi. Walaupun menyakitkan pelangi.sebenarnya pelangi anak papi bukan si?"

Rasa pelangi ini sekali mengeluap kan kata-kata kasar kepada meraka tapi ia masih menghormati mereka. Walaupun menyakitkan bagi. Terasa ia tak berharga diri lagi

Pelangi terus-menerus merasakan sendirian. Dan rasa menyakit bahwa harus menghadapi sendiri. Pelangi yang pergi meningalkan mereka

Dion menatap kepergian pelangi. "Dasar anak kurang ajar orang tua belum selesai ngomong udah pergi saja" teriak Dion kepada pelangi

Pelangi yang masih mendengar kan itu. Pelangi yang lari kekamar menutup pintu dan langsung lari duduk bawah tempat tidur memeluk tubuh nya.

Pelangi merasakan hancur dirumah selalu merasakan kekerasan batin atau fisik dan sekolah harus menanggung bully teman-teman nya. "Aku harus apa?"

"Tuhan ambil saja diri ku bila Tuhan sayang sama aku. Aku cape, aku lelah hidup dengan tertekan Seperti ini..."

"Aku engak pernah rasakan kebahagian dalam hidup..."

"Pelangi butuh istirahat Tuhan."

Pelangi menarik rambut dengan keras. Merasakan pusing. Dan lelah,cape ini lah ia rasakan sekarang bukan karenag apa-apa. Cape dengan hidup tak ada kebahagiaan

Ia harus berkerja membiayai hidup nya. Orang tua tak pernah kasih uang atau sedikit pun. Pelangi hanya ia inggin disayang dengan mereka seperti Winda dan Marsel

Kini hidup nya tak ada harapan lagi hanya rasa sakit dan menangis yang bisa lakukan tak ada lain selain itu hanya menangis.

Pelangi butuh pelukan...

Pelangi butuh kasih sayang...

Pelangi takut...

Pelangi ga tau harus apa...

•••••

Next

•••••

[✓] RUNTUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang